Teksturnya Kenyal, Gurih dan Enak
Dalam suasana bulan Ramadan, banyak tempat-tempat menawarkan beragam kuliner jelang waktu berbuka puasa. Satu di antaranya tampak di kawasan Kampung Jawa, Desa Wanasari, Denpasar Barat, Bali. Di wilayah ini para pedagang memanfaatkan bulan ramadan dengan menjual beragam minuman dan makanan, termasuk sate.
Lazimnya sate yang kita kenal selama ini adalah sate ayam, sate kambing, sate ikan dan sate usus. Namun sate ini sangat unik dan hanya ada di Bali pada bulan puasa saja. Sate yang sangat disukai oleh para muslim di Bali ini adalah Sate Susu. Sebenarnya ada juga yang menjual di luar bulan puasa, namun hanya beberapa yang menjualnya, dan peminatnya tidak sebanyak saat bulan puasa.
Anda pun bisa melihat langsung bagaimana para pedagang mengolah sate-sate tersebut sebelum akhirnya disuguhkan kepada para pembelinya. Sesuai namanya Sate Susu ini bahan dasarnya adalah puting-puting susu sapi. Bagian susu sapi dipotong-potong berbentuk dadu kemudian direbus lalu dibumbui. Bumbu sate ini berbeda dengan sate ayam atau kambing yang menggunakan saos kacang dan kecap, Sate Susu ini memakai bumbu yang berasal dari tepung beras yang dicampur dengan santan. rempah-rempah yang dipakai sebagai bumbunya adalah kencur, cabai merah, cabai rawit dan bawang putih. Sate Susu dilengkapi dengan dua jenis sambal, yaitu sambal tomat dan sambal kuah tepung santan yang dikentalkan. Perpaduan sambal ini, akan terasa beda jika kita bandingkan dengan sate lainnya.
Untuk membuat Sate Susu ini caranya cukup mudah. Pertama, siapkan bagian payudara sapi yang kemudian direbus selama tiga jam lamanya agar sate terasa empuk dan kenyal. Sementara untuk bumbunya, yakni bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, jahe, garam dan sedikit gula, ketumbar, santan dan daun jeruk. Bahan-bahan tersebut kemudian dihaluskan dan ditumis bersama dengan daun jeruk dan santan.
Setelah payudara sapi yang sudah direbus dipotong-potong kemudian di masukan ke dalam bumbu dan didiamkan selama kurang lebih 15 menit agar bumbu dapat meresap pada daging payudara sapi. Jika bumbu sudah meresap ke dalam daging, tusuk satu per satu daging dan sate siap untuk dibakar di atas bara. Agar lebih nikmat, Sate Susu Bali dapat disajikan dengan sambal tomat dalam keadaan hangat.
Sate Susu ini rasanya tidak seperti sate yang banyak kita temukan di Jawa atau dimana-mana seperti sate Madura atau sate klatak yang ada di Yogyakarta. Selain karena bahan dasar yang digunakan berbeda, bumbu dan cara memasaknya juga berbeda. Oleh karena Sate Susu ini berada di Kampung Jawa yang memang mayoritas penduduknya berasal dari Jawa, maka bisa dibilang rasa Sate Susu ini adalah perpaduan masakan Jawa dan Bali.
Sate eksklusif ini bisa diperoleh di sepanjang Jalan Ahmad Yani Denpasar Barat tepatnya di dekat Masjid Baiturrahman atau di pasar dadakan yang digelar untuk memenuhi kebutuhan aneka makanan dan minuman buka puasa. Untuk menikmati seporsi sate paling langka ini, kita tak perlu merogoh kocek yang dalam. Abdul Hamid, penjual Sate Susu menuturkan, untuk mendapatkan satu porsi Sate Susu dihargai Rp 10.000 untuk 10 tusuk, yang ukurannya lumayan besar. Selain rasanya gurih, sate ini menurut warga Kampung Jawa, dapat menambah stamina dalam menjalankan aktivitas saat berpuasa.
Walaupun terkesan tidak umum, Sate Susu Bali ini selalu menjadi menu berbuka favorit yang paling diburu warga setiap Ramadhan dan menjadi makanan khas warga muslim di Bali saat bulan puasa. Jadi, saat Anda sedang berada di Bali dan bertepatan dengan Ramadhan, maka tidak ada salahnya Anda ke Kampung Jawa dan menikmati kuliner unik ini. Selain karena nikmat, Sate Susu ini dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh selama bulan puasa.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.