Inspirasi Puluhan Rumah Makan di Bali
Bagi yang suka berburu kuliner khas Bali, tidak salahnya mencoba kuliner Sate Languan. Sate yang berbahan dasar ikan laut ini merupakan kuliner khas kabupaten Klungkung. Tak jauh dari lokasi Goa Lawah ada sebuah pertigaan menuju Pura Andakasa, kira-kira ±500 m dari pertigaan itu ada sebuah Warung Lesehan Mertha Sari yang ada di kanan jalan. Atau lebih tepatnya ada di Jl. Pesinggahan, Kec. Dawan, Kab. Klungkung, Bali Timur.
Bisa dikatakan semua warung makan di Desa Pesinggahan memiliki menu hampir sama yang disebut ciri khas Desa Pesinggahan. Bahan utamanya tentu adalah ikan laut yang merupakan hasil tangkapan nelayan setempat yang diolah sedemikian rupa dengan menggunakan bumbu-bumbu bercitarasa Bali sehingga menciptakan ciri tersendiri dari menu ala Desa Pesinggahan.
Secara garis besar, warung-warung makan di kawasan tersebut memiliki menu sama yaitu sate lilit ikan laut, sate tusuk ikan laut, pepes ikan, sayur urap, sop ikan, kacang, sambel matah dan nasi dan umumnya keseluruhan menu tersebut disajikan dalam satu paket lengkap. Beberapa menu tambahan juga dimiliki oleh beberapa warung seperti ikan bakar, ikan goreng hingga steak ikan tetapi menu yang disebut pertama tetap menjadi primadona.
Meski relatif sama, namun jika berbicara mengenai rasa dan penerimaan di lidah tentu saja masing-masing warung berbeda karena memiliki racikan ‘rahasia’ dan keterampilan tangan berbeda dari masing-masing juru masaknya. Salah satu warung makan khas Pesinggahan yang menjadi pelopor menu tersebut adalah Warung Mertha Sari. Papan nama yang cukup mencolok juga akan sangat membantu menemukan lokasinya.
Sebagai warung makan yang disebut sebagai perintis atau pelopor warung makan yang menyediakan menu khas Pesinggahan, menu yang ditawarkan masih sama seperti saat pertama berdiri tahun 1996 dan rasanya tidak pernah berubah. Yang berubah mungkin dari segi bangunan, kini warung yang sebagian besar mejanya berupa lesehan ini telah mengalami perluasan dan menempati sebuah bangunan besar yang menyerupai wantilan.
Meski namanya warung, tapi ruangannya cukup luas. Ada dua pilihan tempat yang bisa Anda pilih untuk menikmati makanan. Yang pertama duduk lesehan yang ada di bagian depan, yang kedua dengan meja kursi di bagian belakang. Warungnya setengah terbuka, jadi suasananya tidak terasa panas. Setelah memperhatikan semua bagian warung lesehan, mulai dari ruang depan, dapur yang ada di samping dan setiap sudut dari bangunan, ternyata di salah satu sudut terlihat foto mantan presiden Megawati yang terpampang disana. Namun bukan sebagai foto president, melainkan sebagai pengunjung yang sedang menikmati makanan.
Setelah Anda memilih tempat duduk, maka pelayannya hanya menanyakan jumlah paket makanan dan minuman yang diinginkan. Karena warung Lesehan Mertha Sari hanya menyediakan satu paket jenis makanan saja. Jadi tanpa ditanya mau makan apa, para pelayan tersebut sudah tau mau menyajikan makanan apa saja untuk para pengunjungnya.
Sate lilit ikan atau yang lebih dikenal dengan nama Sate Languan ini merupakan sajian sate khas Bali di mana daging ikan (umumnya tongkol) terlebih dahulu dilumatkan atau dihaluskan dan dicampurkan dengan bumbu khas Bali berkomposisi cabai, terasi, garam, bawang merah, bawang putih, gula merah, jeruk limau serta berbagai jenis rimpang-rimpangan. Adonan tersebut setelah tercampur rata lalu dililitkan perlahan-lahan pada batang pelepah kelapa yang berbentuk agak pipih. Setelah menempel dengan baik, sate dibakar di atas bara hingga permukaannya sedikit gosong.
Lalu ada pepes ikan yang bahannya dasarnya hampir sama dengan bahan sate languan tadi. Bedanya, pepes adonan dibungkus dengan daun pisang dan dimatangkan dengan cara dikukus. Terdapat juga sate tusuk ikan di mana daging ikan yang dipotong dadu dan telah direndam bumbu-bumbu langsung dibakar di atas bara api. Sate tusuk ini berwarna agak kemerahan dengan rasa agak manis. Belakangan diketahui bahwa menu ini memang sengaja dihadirkan sebagai penyeimbang rasa lauk lainnya yang cukup pedas.
Di Warung Makan Mertha Sari, lempet (pepes ikan) dan Sate Languan dihidangkan untuk menemani seporsi nasi putih bersama sayur kacang panjang berbumbu kalas, sup ikan berbumbu rempah, sambal matah, dan kacang tanah goreng. Semua hidangan tersebut memiliki cita rasa yang saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Karenanya, akan terasa ada sesuatu yang kurang jika satu di antara hidangan tersebut tidak tersaji. Kalau dilihat sekilas porsinya kelihatan sedikit, tapi setelah selesai makan, ternyata sangat mengenyangkan bahkan lauknya sampai digaduh, karena masih tersisa cukup banyak. Jika sedang pergi berlima, ada baiknya Anda cukup memesan lauknya 3-4 paket saja.
Untuk sup ikannya sangat berbeda dengan yang pernah ada, jika disini rasa bumbu rempahnya pas dan cukup pedas. Untuk sate lilit dan pepes ikannya terasa mantap daging ikannya, apalagi ditambah dengan sambal matahnya yang lebih sedap dari yang biasa ditemui. Untuk menikmati semua sajian olahan ikan laut di Warung Lesehan Mertha Sari, Anda cukup mengeluarkan 20 ribu untuk satu paket. Biasanya warung ini mulai melayani para pengunjungnya mulai dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore setiap hari. Tapi jika Anda datang pada jam makan siang, akan lebih baik Anda cukup bersabar untuk menanti pesanan diantar, karena pada jam-jam tersebut warung lesehan ini cukup ramai pengunjungnya.
Kini, setelah namanya terkenal hampir ke seantero Pulau Bali bahkan hingga ke luar Bali, para pelanggannya pun semakin lama semakin banyak. Jika dahulu hanya sebatas para supir dan para pekerja yang sering melintasi daerah tersebut, kini pelanggannya pun sudah merambah hingga kalangan pejabat dan orang-orang kalangan atas lainnya.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.