Bentuk Tebing Sangat Unik Menyerupai Jajaran Balok
Selain obyek wisata alam dan wisata bahari, pulau Sulawesi juga menyuguhkan ragam wisata olahraga outdoor atau olahraga ekstrim misalnya arung jeram. Akan tetapi ada salah satu obyek wisata Sulawesi, yang benar-benar lebih ekstrim dari wisata lainnya. Dan mungkin saja Anda belum pernah mengunjunginya. Obyek wisata ini terletak di Sulawesi Utara yang diberi nama Batu Dinding Kilo Tiga. Obyek Wisata Batu Dinding Kilo Tiga ini berada di wilayah Desa Kilometer 3 (Km3) Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. Dan sangat cocok bagi Anda menyukai tantangan atau sekedar ingin menguji adrenalin sambil melihat keindahan Batu Dinding Kilo Tiga ini.
Batu Dinding Kilo Tiga adalah sebuah tebing alami yang menjulang tinggi sekitar 90 meter. Batu Dinding Kilo Tiga dikenal sebagai Surga-nya para pecinta olahraga ekstrim Panjat Tebing. Bentuknya tidak seperti tebing-tebing alami pada umumnya. Batu Dinding (sebutan masyarakat setempat) memiliki permukaan seperti jajaran balok yang bersusun bertingkat terbalik. Seperti balok atas menindih balok bawahnya, sehingga semakin ke atas semakin menonjol permukaan tebing.
Kemegahan Batu Dinding akan muncul bila Anda melihatnya dari kejauhan. Akan tetapi, Anda akan merasakan kekaguman yang lebih ketika melihat permukaannya dari dekat dan melihat bagaimana balok-balok yang ada di tempat ini bisa disatukan dengan sempurna. Batu Dinding memiliki bebatuan keras jenis andersit. Selain memiliki bentuk yang sangat unik menyerupai jajaran balok yang bersusun bertingkat terbalik, tingkat kesulitan jalur pemanjatan yang dimiliki Batu Dinding terbilang sulit. Bahkan beberapa olahragawan Panjat Tebing Nasional mengakui bahwa Batu Dinding Kilo Tiga adalah tebing alami yang paling sulit di antara tebing-tebing se-Indonesia.
Untuk Anda yang ingin melakukan panjat tebing, Batu Dinding akan memberikan sensasi yang akan mendorong adrenalin mereka. Pengalaman panjat tebing akan diperluas dan Anda juga akan diuji kemampuannya di tempat ini lapisan balok terbalik akan membuat Anda menggunakan banyak kemampuan otak dan tenaga. Di tebing Batu Dinding yang eksotik ini, terdapat beberapa jalur panjat dengan nama yang berbeda-beda. Dan menyimpan cerita menarik pada setiap nama jalur panjat.
Diantaranya, Rute Ofu, Ofu dalam bahasa lokal berarti lebah. Dinamakan sebagai rute ofu karena rute panjat ini akan melewati beberapa sarang lebah. Tentu saja sarang tersebut masih memiliki penghuni. Rute laba-laba merupakan rute yang cukup panjang, di mana rutenya banyak dan tidak berlanjut. Dinamakan sebagai rute laba-laba karena untuk menyelesaikan rute ini, pemanjat harus melompat dari satu garis ke garis lainnya.
Rute anjing gantung merupakan rute dimana pemanjat harus menggantung dalam beberapa waktu.
Rute berenang atau memanjat adalah rute yang dibatasi dengan aliran air di satu sisinya. Rute berenang atau memanjat ini melewati dan dilewati oleh aliran air yang berada di bawah tebing. Sehingga ketika jatuh di tengah-tengah panjatan, maka orang tersebut harus berenang. Rute teri, adalah jalur yang dinamakan seperti itu karena anggota dari pembuat rute ini hanya makan dengan ikan teri. Rute tragedi, merupakan rute yang berperan sebagai pengingat dari sebuah tragedi yang terjadi ketika rute ini sedang dibangun. Beberapa anggota tim hanyut oleh banjir sungai Ranoyapo yang berada dekat dengan lokasi tebing ini.
Rute malaria juga merupakan rute pengingat karena ketika rute ini sedang dibuat, semua anggota tim terkena penyakit malaria. Di waktu yang sama, penyakit ini juga menyerang warga desa, rute panjat ini merupakan rute tersusah nomor 2. Rute ratapan merupakan rute paling susah dalam pajat tebing Indonesia di tempat ini. Dinamakan dengan nama rute ratapan karena ketika memanjat rute ini, kemampuan dari pemanjat akan benar-benar diuji. Stamina, pikiran dan kekuatan akan banyak dikeluarkan untuk menaklukan rute memanjat ini.
Sampai saat ini baru beberapa orang pemanjat yang mampu melalui Jalur Malaria dan Jalur Ratapan, karena memang kedua jalur itulah yang tersulit di Batu Dinding dan se-Indonesia. Namun bagi Anda yang tidak menyukai olahraga ekstrim Panjat Tebing, jangan khawatir. Karena selain kemegahan tebing Batu Dinding Kilo Tiga, pemandangan yang mengelilingi lokasi ini sangat asri dan sejuk. Tak jauh dari lokasi Batu Dinding, Anda bisa menemui kejernihan dan kesegaran aliran Sungai Ranoyapo. Sungai ini juga sering dipakai untuk olahraga air Arung Jeram.
Fasilitas penginapan dan rumah makan hanya ada di kota yang terdekat dengan Batu Dinding, yaitu Kota Amurang dan Manado. Beberapa hotel dekat Batu Dinding Kilo Tiga yang direkomendasikan seperti Minahasa Lagoon Hotel dan Manguni Terrace Resort. Bila Anda berminat mencoba memanjat tebing Batu Dinding, disarankan agar Anda membawa peralatan panjat sendiri. Untuk keamanan dan kenyamanan pemanjatan, disarankan agar Anda menghubungi kelompok pecinta alam ‘Cliff Hanger Amurang’ atau Forum Komunikasi Pecinta Alam (FKPA) Sulawesi Utara.
Lokasi Batu Dinding ini dapat anda tempuh dari kota Amurang ibukota Kabupaten Minahasa Selatan, dengan menggunakan kendaraan pribadi hanya dengan membutuhkan waktu beberapa menit saja. Akan tetapi, jika anda menggunakan angkutan umum untuk menuju lokasi tebing ini, anda tidak bisa menuju lokasi wisata dengan satu kali perjalanan saja. Anda harus naik ojek dari titik penurunan angkutan kota, menuju ke Desa Kilo Tiga. Kemudian, anda juga harus berjalan kaki sebentar untuk mencapai lokasi wisata tebing ini.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.