Bukti Sejarah Adanya Kesultanan Mahmud Baddaruddin
Jangan berpikir kawah ini bermakna sebenarnya dari sebuah kawah. Bukan, tentu bukan. Kawah Tekurep ini adalah sebuah kompleks pemakaman di daerah Sumatera Selatan. Tepatnya di Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang. Dari sungai Musi berjarak sekitar 100 meteran. Ini salah satu bukti sejarah pernah adanya kesultanan Mahmud Baddaruddin pertama selain adanya benteng Kuto Besak yang pernah dibangun. Di kompleks makam ini terdapat makam keluarga sultan yang pernah berada di pemerintahan pada zamannya dulu.
Kompleks pemakaman ini disebut kawah tekurep karena berasal dari bentuk atap bangunan makam yang berbentuk cungkup (kubah) atau seperti wajan terbalik berwarna hijau. Berdasarkan informasi dari kuncen (juru kunci) makam, pemakaman ini dibangun tahun 1728 atas perintah Sultan Mahmud Badaruddin I Jaya Wikramo. Kemudian dilanjutkan pembangunan kubah Tengah di areal pemakaman oleh Sultan Ahmad Najamuddin I Adi Kesumo. Arsitektur makam ini merupakan gabungan dari arsitektur Melayu, India dan China yang membuat kompleks pemakaman ini menunjukan sebuah perpaduan budaya.
Kawah Tengkurep adalah sebuah komplek pemakaman yang menjadi salah satu tempat objek wisata. Mungkin anda bingung kenapa bisa seperti itu, jangan heran itu semua dikarenakan banyak sekali manfaat dan wawasan tentang ilmu sejarah yang bisa kita dapatkan. Orang–orang yang datang berkunjung ke area pemakaman Kawah Tengkurep ini tidak hanya orang–orang dewasa saja, anak–anak sekolah dan para mahasiswa pun sering berdatangan ke pemakaman Kawah Tengkurep ini, sebagian dari mereka pun mengatakan bahwa mereka sengaja datang kemari untuk mencari tahu tentang sejarah kesultanan kota Palembang, dan juga sejarah mengenai kisah hidup sang sultan dari kuncen-kuncen yang menjaga makam sultan dan keluarganya tersebut.
Ada dua bangunan yang membedakan makam satu dengan yang lain di sini. Karena ada 4 cungkup. 3 cangkup untuk makam sultan sedangkan 1 cangkup untuk makam keluarga. Jika anda mengunjungi tempat ini sebagai sarana ziarah dan mengenal kebudayaan Palembang, sangat cocok sebagai media pengetahuan. Lokasi makam ini sebenarnya tidak terlihat secara langsung. Hanya saja kompleks ini ditutupi oleh kompleks peti kemas pelabuhan setempat. Sehingga anda harus memutar sekitar 200 – 300 meter. Kompleks pemakaman ini begitu asri karena dijaga kebersihannya. Tidak banyak informasi tentang berapa tiket masuk bagi anda yang ingin mengunjungi lokasi pemakaman ini. Namun tentu anda perlu membawa uang untuk berjaga-jaga jika anda dimintai tiket masuk.
Makam ini terletak cukup jauh dari jantung kota Palembang. Karena terletak di pinggir laut dekat dengan kompleks pelabuhan. Anda setidaknya dari jantung kota Palembang, harus menuju ke kompleks TNI. Bisa menggunakan kendaraan pribadi atau angkot yang ada di sana. Untuk lokasi penginapan, sebaiknya Anda mencari yang dekat dengan pusat kota. Selain itu anda bisa menikmati makanan khas Palembang seperti Celimpungan, Pempek Lenggang, Putu Ayu dan masih banyak lagi jajanan khas daerah Palembang untuk bisa melengkapi liburan anda mengenal sejarah di kota Palembang. Selamat berlibur.
You are not allowed to post comments. Please login.