Satu-Satunya Peninggalan Agama Hindu di Sumatera Selatan
Sebagai pusat perkembangan Kerajaan Sriwijaya, Sumatera Selatan memiliki banyak peninggalan bersejarah. Selain prasasti ada juga sebuah kompleks candi. Namanya Candi Bumi Ayu yang berdiri di area seluas 76 hektar. Meski tak semegah Candi Borobudur di Jawa Tengah namun Candi Bumi Ayu menjadi satu-satunya candi di Sumatera. Candi Bumi Ayu merupakan salah satu situs peninggalan agama Hindu yang terdapat di pesisir sungai lematang, di hilir desa siku sebagai desa paling hilir dari kecamatan rambang dangku masih kawasan Kabupaten Muara Enim Propinsi Sumatera Selatan.
Ada sembilan buah candi yang terdapat di dalam kompleks percandian Bumi Ayu di Muara Enim, Sumatera Selatan. Nama Bumiayu diambil dari nama desa di mana candi ini terletak, Desa Bumiayu, Tanah Abang. Komplek Candi Bumi Ayu pertama kali ditemukan oleh EP. Tombrink dalam kondisi terkubur tanah dan rusak pada tahun 1864. Candi ini diperkirakan dibangun pada 819 Saka atau 897 Masehi dan merupakan candi Hindu terbesar di luar Pulau Jawa. Lokasi penemuan komplek candi ini berada di pesisir Sungai Lematang, Muara Enim. Masyarakat sekitar yakin jika lokasi Candi Bumi Ayu adalah bekas istana sebuah kerajaan Gedebong Undang.
Luas komplek Candi Bumiayu Muara Enim adalah 76 hektar, dengan 11 buah candi yang terdapat di dalamnya. Candi-candi tersebut memiliki aliran siwa dan merupakan peninggalan agama Hindu, sama seperti Candi Prambanan di Jawa Tengah. Pemerintah daerah telah memugar empat bangunan candi yang ada yaitu candi 1, candi 2, candi 3 dan candi 8. Selain itu, pemerintah juga melakukan pembangunan jalan, pembebasan tanah serta pembangunan Gedung Museum Lapangan.
Saat berkeliling candi, Anda bisa melihat arca Siwa Mahaguru, Narawahana, Agastya dan Nandi yang merupakan simbol agama Hindu. Masyarakat di sekitar Candi Bumi Ayu sendiri justru menyebut komplek tersebut dengan sebutan kuil. Sedangkan penyebutan kata candi justru mengikuti bahasa Jawa. Dalam komplek Candi Bumi Ayu, Anda akan melihat hiasan berupa kereta yang ditarik oleh seekor singa di kedua sisi tangga. Di depan tangga terdapat sisa-sisa bangunan yang disebut sebagai regol (paviliun). Ciri khas simbol agama Hindu juga terlihat pada komponen bangunan atapnya yang dinamai ‘ratna’.
Di salah satu bagian candi terdapat sejumlah fragmen seperti kepala arca yang berwajah raksasa (ugra), arca perempuan sedang memegang ular serta arca perempuan yang mengenakan kalung dari untaian tengkorak serta arca-arca binatang. Lokasi Candi Bumi Ayu berjarak 85 kilometer dari Kota Muara Enim, dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam perjalanan berkendara dengan mobil. Jika anda datang dari arah Palembang, jarak yang harus anda tempuh sekitar 300 km.
You are not allowed to post comments. Please login.