CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Wisata Kuliner Kuliner Yogyakarta Sate Petir Pak Nano yang Siap Menyambar di Yogyakarta

Sate Petir Pak Nano yang Siap Menyambar di Yogyakarta

Sate Petir Pak Nano Yogyakarta
Sate Petir Pak Nano Yogyakarta

Selain Sate Kambing Juga Ada Menu Tongseng Kambing

Yogyakarta merupakan kota yang memiliki banyak sekali aneka kuliner yang tersedia dan sering disebut dengan surganya kuliner.  Selama ini Yogyakarta di kenal sebagai daerah dengan citarasa kuliner yang manis, tetapi ternyata di Yogyakarta terdapat beberapa tempat makan yang meyajikan sebuah hidangan yang super duper pedas yaitu Warung Sate Petir Pak Nano. Warung makan sederhana yang terletak di Jalan Lingkar Selatan Yogyakarta, tepatnya berada di Dusun Menayu, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul ini menyajikan sate kambing dengan rasa yang ekstra pedas.

Menurut Pak Nano, awalnya dirinya mendirikan usaha ini sejak tahun 1984. Kata “petir” sendiri digunakan sebagai ciri khas karena  sate yang disajikan diwarung ini memiliki cita rasa yang sangat pedas sekali. Sate Petir Pak Nano terkenal sekali dengan level-level cabenya, Pak Nano menamakan level cabenya  dari TK, SD, SMP, SMA, Sarjana, professor, dan seterusnya. Warungnya sendiri terlihat sederhana, dengan beberapa tempat duduk memanjang di dalamnya. Di bagian depan kita bisa melihat tempat kerja Pak Nano, berupa sebuah panggulan khas pedagang sate, lengkap dengan sebuah anglo dengan arang membara.

Berbagai pajangan klipingan koran terlihat menempel di dinding warung, bersanding dengan foto Pak Nano dengan sang legenda kuliner Bondan Winarno. Selain area makan di bagian dalam warung, kita juga bisa menikmati makanan di teras rumah dengan pemandangan sungai yang mengalir di sebelah warung. Sate kambing yang ada di warung tersebut sebenarnya hampir sama dengan kebanyakan sate kambing pada umumnya. Daging kambing dibakar di atas bara api kemudian disajikan bersama sambal kecap. Tetapi yang membedakan dengan sate kebanyakan adalah irisan cabai rawitnya yang sangat banyak, sehingga rasanya menjadi begitu pedas.

Selain irisan cabai, disambal kecap tersebut juga terdapat irisan bawang merah, tomat, dan kubis. Ada tambahan lain yang jarang ditemui disambal kecap pada hidangan sate kambing di tempat lain, yakni irisan daun jeruk. Rasa daging kambing yang empuk, berpadu dengan manisnya kecap, serta pedasnya cabai. Rasa tersebut semakin segar dengan adanya irisan daun jeruk. Kemampuan Pak Nano mengolah daging kambing diperoleh dari kakek dan bapaknya. Selain sate, di warung makan ini pengunjung bisa memesan beberapa olahan daging kambing lainnya, seperti tongseng, gulai, sate klatak, dan nasi goreng. Beragam olahan tersebut juga disajikan dengan cita rasa pedas.

Keistimewaan dari menu-menu yang disajikan disini adalah dagingnya yang empuk dan bumbunya seperti telah merasuk ke dalam daging disetiap potongannya. Tongseng adalah menu yang juga banyak dipesan oleh pembeli. Selain rasa pedas yang mendominasi, bumbu-bumbunya juga sangat terasa. Tongseng Pak Nano dimasak menggunakan kuah gulai yang ditambah dengan irisan bawang merah, cabai rawit, merica, irisan tomat, kobis, dan kecap. Baik sate dan tongseng sama-sama terlihat kental, penuh dengan raturan biji dan irisan cabai yang menyamarkan potongan daging kambing di bawahnya. Aroma pedas ala merica tercium kuat dari kuah tongseng yang mengepul.

Begitu dicoba, rasa manis dari kuah tongseng terasa lebih kuat, dengan sedikit rasa pedas yang tidak terlalu menyengat. Namun hal ini hanya terjadi selama beberapa detik, disusul dengan sambaran rasa pedas yang membuat lidah Anda kepanasan. Dalam waktu singkat rasa pedas ini meningkat berkali-kali lipat. Selain tongseng daging kambing, Anda juga bisa memesan tongseng kepala kambing, kikil, jeroan, dan juga otak kambing.

Setiap hari warung makan ini buka dari jam 12.00  dan biasanya sekitar pukul 18.00 dagangannya sudah habis. Untuk satu porsi sate dan tongseng daging kambing harganya Rp 20.000. Sedangkan untuk tongseng kepala kambing harganya mulai Rp 30.000 per porsi. Warung ini sering dipenuhi pada saat jam makan siang. Rasa pedas Sate Petir Pak Nano ini ternyata mengundang rasa penasaran berbagai kalangan masyarakat. Jika saat musim liburan tiba, warung ini hanya buka sebentar karena menu yang dijual langsung ludes diserbu pembeli.

Sudah dibaca 2348 kali

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar