CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Wisata Kuliner Kuliner Yogyakarta Jadah Tempe Warung Mbah Carik Sandwich ala Yogyakarta

Jadah Tempe Warung Mbah Carik Sandwich ala Yogyakarta

Jadah Tempe Warung Mbah Carik Kaliurang Yogyakarta
Jadah Tempe Warung Mbah Carik Kaliurang Yogyakarta

Istimewanya Kuliner Sederhana Ini

Berkunjung ke obyek wisata pegunungan Kaliurang kurang lengkap tanpa menyicip kulinernya. Sebab selain menawarkan hawa dingin dan pemandangan yang lumayan indah, di kaki pegunungan ini juga banyak terdapat tempat kuliner yang patut dicoba. Salah satunya adalah makanan Jadah Tempe. Dari sekian warung Jadah Tempe, ada satu yang cukup melegenda, bahkan menjadi warung pertama yang menjual makanan tersebut di Kaliurang. Di sepanjang jalan Kaliurang banyak warung-warung yang menjajakan makanan jadah tempe ini, namun yang paling terkenal adalah Warung Jadah Tempe Mbah Carik.

Dari arah kota Yogyakarta, warung ini terletak di Jalan Kaliurang (sekitar Km 15) di sebelah kanan jalan, sebelum Mirota Batik Jl. Kaliurang. Warung yang terletak di kaki gunung (sebelum patung udang) ini sudah menjajakan jadah tempe sejak 1950. Tempat parkirnya lumayan luas. Bagi yang membawa mobil tak akan mendapat kesulitan mendapat tempat parkir. Selain luas, meja dan kursi makan di Warung Jadah Mbah Carik juga masih mempertahankan konsep pedesaan dengan lincak dan meja kayu.

Konon, sekitar tahun 1950, Sri Sultan HB IX mampir di warung Sastro Dinomo dalam kunjungannya ke Kaliurang. Setelah mencicipi menu jadah plus tempe bacem ini, ternyata Sri Sultan menyukai menu sederhana ini. Dan kemudian beliau menyebut makanan ini dengan nama: Jadah Tempe. Dan warungnya di sebut dengan nama Warung Jadah Tempe Mbah Carik, mengacu pada jabatan Sastro Dinomo yang pada waktu itu sebagai carik desa.

Jadah Tempe merupakan kuliner gabungan dari dua jenis olahan, yakni jadah dan tempe bacem. Jadah merupakan penganan yang terbuat dari bahan ketan sedangkan tempe terbuat dari kedelai dan dimasak bacem. Perpaduan dua rasa yang jauh berbeda menghasilkan rasa yang unik dan pas di lidah. Rasa jadah yang cenderung gurih karena dimasak menggunakan santan dan kelapa, dipadu dengan rasa tempe bacem yang manis menciptakan sensasi rasa yang lezat di lidah.

Kelezatan dari Jadah Tempe Mbah Carik masih bertahan hingga sekarang dengan rasa yang khas karena memasaknya pun masih dengan cara tradisional, yaitu menggunakan kayu bakar. Pertama-tama parutan kelapa dicampur dengan beras ketan dan bumbu lain sampai rata, kemudian dikukus menggunakan dandang di atas tungku. Setelah dikukus selama satu setengah jam, jadah yang masih setengah jadi diangkat kemudian ditumbuk. Sungguh menggiurkan melihat asap masih mengepul dari campuran ketan, parutan kelapa dan bahan lain yang baru matang. Selanjutnya, adonan yang sudah ditumbuk mulai dibentuk hingga jadilah Jadah Mbah Carik yang gurih serta kenyal.

Jadah disajikan dalam ukuran yang cukup kecil, dibentuk lonjong sebesar dua gigitan orang dewasa dan dimakan bersama dengan tempe bacem. Tetapi saat ini tidak hanya tempe saja yang menjadi pendamping jadah, terdapat juga tahu bacem. Bagi mereka yang suka citarasa pedas disediakan cabai rawit sebagai lalapanya. Karena Jadah Tempe Mbah Carik ini memiliki cita rasa yang lezat, setiap harinya warung tersebut selalu ramai didatangi pembeli.

Untuk harga kuliner ini dibandrol dengan harga 18.000 rupiah untuk paket I dengan isinya 10 buah jadah, 10 buah tempe bacem dan 10 buah tahu bacem. Adalagi paket II yang dibandrol dengan harga 10.000 rupiah dengan isi 10 buah jadah dan 10 buah tempe bacem. Ada lagi kuliner tambahan yaitu wajik yang di jual 600 rupiah perbuah, sedangkan untuk harga sebuah jadah dijual hanya 500 rupiah. Dalam sehari tak kurang dari 10 kilogram beras ketan dihabiskan untuk membuat jadah. Bahkan jika hari libur ataupun minggu jumlah bisa mencapai 50 kilogram. Sedang untuk tempenya, di hari biasa Ida menghabiskan sekitar 400 biji tempe, dan tahu sebanyak 250 biji. Jadah bersama tempe/tahu disajikan sesuai keinginan pengunjung. Anda bisa memesan panas, hangat, atau dingin. Tapi tentunya bakal lebih nyaman dimakan dalam kondisi masih hangat. Kehangatan ini yang menjadikan Jadah Tempe Mbah Carik istimewa.

Jadah Tempe merupakan ikon kuliner di daerah Kaliurang, maka tidak lengkap rasanya bila kita berkunjung ke Kaliurang tanpa mencicipi makanan tradisional ini. Perpaduan antara gurihnya jadah serta teksturnya yang kenyal dengan legitnya tempe bacem ditambah cubitan rasa pedas cabe rawit memberi sensasi yang beraneka ragam.

Sudah dibaca 4947 kali

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar