CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Wisata Kuliner Kuliner Palembang Celimpungan Kuliner Khas Palembang Berkuah Santan Kental

Celimpungan Kuliner Khas Palembang Berkuah Santan Kental

Celimpungan Khas Palembang
Celimpungan Khas Palembang

Tambahan Sambal Goreng Akan Menambah Sensasi Kelezatannya

Palembang bisa dibilang surganya kuliner. Selain pempek, bermacam kuliner tersedia di kota ini. Dari sekian ragam kuliner tersebut, Ada satu nama kuliner yang namanya cukup unik. Namanya Celimpungan. Salah satu kedai yang dapat anda kunjungi adalah Kedai Laksan Kaito di Jalan Kapten Anwar Arsyad Palembang nomer 999, tepatnya di samping rumah dinas gubernur Sumsel, Griya Agung.

Mendengar nama Celimpungan mungkin agak aneh di telinga kita, karena orang lebih tau kalau makanan khas dari Palembang adalah empek-empek. Celimpungan adalah makanan dari Palembang yang rasanya tidak kalah dari empek-empek. Makanan ini berbahan dasar sagu dan ikan seperti halnya empek-empek yang juga berasal dari Sumatera Selatan. Perbedaan di antara keduanya terletak pada bentuk dan kuahnya.

Celimpungan berbentuk bulat dengan diameter 10 cm dan tipis (pipih) hampir seperti bakso. Kuahnya terbuat dari santan dan racikan bumbu-bumbu lainnya. Kuah Celimpungan yang terbuat dari santan memiliki warna kekuningan, namun rasanya tidak pedas. Sehingga untuk pecinta kuliner yang ingin mencicipi Celimpungan, sebaiknya menambahkan sambal goreng yang akan menambah sensasi kelezatannya. Bisa juga ditambahkan potongan lontong, dan kerupuk ikan.

Nama Celimpungan sendiri diambil dari kata cemplung. Dimana pada saat memasukkan bakso ikan kedalam kuah santan yang mendidih menimbulkan suara ‘plung’.  Akhirnya bakso ikan ini dinamakan dengan Celimpungan. Menurut sejarah, warna kuah yang berwarna kuning memiliki sebuah makna yang berarti meriah, ramai atau semarak. Jadi wajar, jika Celimpungan adalah salah satu makanan yang memiliki simbol yang mengobarkan semangat sebelum Anda beraktivitas.

Menurut sejumlah warga Palembang, dahulu masyarakat ingin alternatif lain untuk mencicipi Celimpungan tetapi tanpa saus cuka. Maka mereka bereksperimen dengan menggunakan santan yang dicampur rempah-rempah, seperti kunyit, lengkuas, serai, dan sebagainya. Maka terbentuklah Celimpungan. Celimpungan baik disantap kapan saja. Untuk mencicipi Celimpungan di kota Palembang, rasanya tak sulit. Karena Celimpungan tersedia di mana saja, mulai dari warung kaki lima hingga hotel bintang lima.

Di momen-momen tertentu, terutama saat lebaran, masyarakat Palembang umumnya menjadikan Celimpungan sebagai menu makanan alternatif. Harga semangkuk Celimpungan relatif murah hanya Rp 10.000. Berbicara soal gizinya, Celimpungan merupakan kuliner yang paling tinggi gizinya. Karbohidrat yang terkandung dalam tepung sagu berfungsi sebagai sumber utama energi bagi manusia. Tidak hanya karbohidrat, kandungan protein yang dihasilkan dari daging ikan, mampu menjaga kekebalan tubuh dan perkembangan setiap sel dalam tubuh. Disamping itu, dengan mengonsumsi ikan, dapat membantu perkembangan motorik dan kecerdasaan otak.

Sudah dibaca 7085 kali

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar