Bahannya Menggunakan Daging dan Jerohan Sapi
Bicara soal jenis makanan yang satu ini, rasa-rasanya sudah tidak asing lagi bagi warga Jakarta. Banyaknya warung soto dengan berbagai jenis dan racikan yang tersebar di ibu kota menjadikan soto merupakan salah satu pilihan utama warga kota ini. Namun, ada satu warung soto yang cukup terkenal bukan saja karena sudah berdiri sejak lama, tapi juga karena memang kualitas rasanya masih terjaga hingga kini. Rumah Makan Soto Betawi H. Ma’ruf berdiri sejak tahun 1940 lalu di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jln Cikini Raya 73, Jakarta Pusat.
Awalnya pada tahun 1950 H. Ma'ruf ini berjualan dengan pikulan di sekitar PLN Gambir, lalu menetap di stasiun Gondangdia sampai tahun 1963-1964 lalu pindah lagi ke Cikini Raya hingga tahun 1983 dan sudah berbentuk warung, tetapi walau bentuknya warung pembelinya kebanyakan orang-orang elit, karena Cikini dekat dengan Menteng, salah daerah elit di Jakarta. Soto H. Ma`ruf ada di sebuah bangunan tua, dengan dinding bercat putih. Di atas pintunya terpampang tulisan Rumah Makan Betawi Soto H. Ma`ruf. Saat ini Bapak Muchlis Ma'ruf sebagai penerusnya, putra ke-7 dari 10 putra putri H. Ma"ruf dan Hj. Maimunah Binti Ma'um. Berjualan di area Taman Ismail Marzuki (TIM) tempatnya juga sederhana, dan terdapat foto Bapak Presiden Jokowi bersama Bapak Jusuf Kalla yang sedang mampir ke Soto H. Ma'ruf ini.
Salah satu khas soto Betawi adalah menggunakan daging dan jerohan sapi – bukan kambing. Daging dan jerohan sapi ini harus digoreng terlebih dahulu, kecuali babat dan usus. Daging dan jerohan ini sebelumnya sudah direndam di dalam kuah soto baru kemudian digoreng hingga garing. Keistimewaannya di warung H. Ma`ruf ini adalah paru gorengnya yang tetap garing sekalipun sudah direndam di dalam kuah soto. Untuk seporsi soto di warung ini dibanderol dengan Rp 36.000, jika ditambah dengan nasi Rp 6.000. Maka harga yang harus dibayarkan adalah Rp 42.000, harga yang setimpal dengan kualitas rasanya.
Dari tampilannya kuah soto ini tak terlihat terlalu kental. Potongan daging memenuhi dasar mangkuk. Uniknya Soto Betawi ini juga disajikan dengan sebuah mangkuk dan piring tebal. Sedangkan daging yang digunakan dalam Soto Betawi ini adalah daging pilihan. Bisa dirasakan cita rasa khas Betawi ketika Anda menikmati satu mangkok Soto Betawi H. Ma’ruf. Seruput kuahnya, maka terasa sekali rempah menendang lidah. Menurut Muchlis sotonya tidak menggunakan vetsin maupun bumbu olahan, melainkan menggunakan bumbu tradisional. Rasa gurih dan nikmat Soto Betawi H. Ma`ruf membuatnya punya penggemar dari berbagai kalangan. Sambelnya lumayan pedas dan disediakan juga acar untuk pelengkap santap Soto Betawi ini.
Rumah kuliner ini tidak hanya menyajikan soto, tapi juga sate kambing. Tapi yang istimewa dan menjadi favorit pengunjungnya adalah sajian khas soto Betawinya. Bagi Anda yang belum sempat mampir, nampaknya harus menyempatkan waktu istirahat Anda untuk mampir ke warung Soto Betawi ini. Rumah Makan Betawi Soto H.Ma'ruf cocok untuk makan bersama keluarga, teman, atau dikala sedang letih. Karena suasana yang nyaman, cocok untuk anda. Rumah makan ini buka setiap hari sejak pukul 08.00 hingga pukul 20.30 WIB. Selamat mencoba.