Lontong Sayur Khas Banjar yang Melegenda
Lontong adalah satu di antara banyak kuliner tradisional Indonesia. Banyak daerah di Nusantara ini memilikinya dengan variasi masing-masing. Di kota Banjarmasin ada masakan tradisional khas Banjar, yaitu Lontong Orari. Di kota Banjarmasin banyak rumah makan yang menjual Lontong Orari ini. Salah satunya Rumah makan Lontong Orari yang terletak di Jalan Simpang Sungai Mesa (Kabel) nomor 12 RT 18, Kelurahan Seberang Masjid, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.
Lontong khas Banjar di sini tergolong spesial dan terkenal sejak 1983. Tak jelas juga sejak kapan kuliner khas orang Banjar tersebut mulai ada, namun yang pasti, kuliner ini selalu ada tiap hari baik sebagai menu sarapan, makan siang atau makan malam orang Banjar. Makanan ini berkuah santan dengan lauk berupa ikan gabus, telur atau ayam yang dimasak habang (merah). Dibubuhi pula oleh taburan bawang goreng dan sayur nangka rebus, membuat rasanya kian nikmat. Ada perpaduan rasa gurihnya santan, kenyalnya lontong dan manisnya masak habang.
Nama Lontong Orari memiliki sejarah tersendiri. Asal muasalnya berawal dari kegemaran para aktivis radio amatir yang tergabung dalam ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia) untuk “kopi darat” saling tatap muka. Rumah makan ini merupakan tempat nongkrong para peminat radio amatir hingga larut malam. Karena penikmat lontong kebanyakan adalah para pengguna radio amatir - Orari, maka akhirnya tempat berjualan lontong itu pun dinamakan Lontong Orari.
Lontongnya dikenal karena porsinya yang besar, ukuran lontongnya hampir dua kali lipat ukuran lontong Banjar pada umumnya dan seporsinya disajikan sepasang atau dua biji. Bentuknya segitiga pipih. Selain itu, cita rasa gurih, manis dan keempukan sayurannya juga pas di lidah. Tak heran jika kemudian Lontong Orari ini banyak disukai warga lokal maupun wisatawan. Apalagi, waktu beroperasinya lama, yaitu dari pagi hingga dini hari. Tepatnya dari pukul 10.00 Wita hingga 04.00 Wita. Hingga sekarang, rumah makan ini selalu ramai. Pihaknya tidak membuka cabang di tempat lain.
Meski lontong identik dengan menu sarapan, nyatanya Lontong Orari justru ramai pengunjung di malam hari. Rumah makan ini juga menjadi jujugan para pesohor dan pejabat. Biasanya band-band papan atas tanah air yang manggung di Banjarmasin pasti menyempatkan makan di sini setelah mereka manggung. Bahkan para ustad terkenal juga pernah makan di sini seperti Ustad Maulana dan Ustad Arifin Ilham. Satu porsi lontong ini dijualnya Rp 30.000 jika lauknya ayam plus telur, Rp 45.000 jika lauknya ayam plus ikan haruan dan Rp 50.000 jika lauknya ayam, ikan gabus dan telur. Cara memasaknya tidak dengan kompor gas tetapi dengan kompor minyak untuk menjaga kelezatan cita rasanya. Lokasi rumah makan ini mudah saja dicari karena posisinya di pusat Kota Banjarmasin.