Pembuatannya Menggunakan Bahan Tanpa Pengawet
Jika Anda sedang berada di Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, sempatkan diri untuk mencicipi Wingko Babat. Kue ini bisa dengan mudah kita temui dari penjual yang menjajakannya di dalam bus, pedagang-pedagang kaki lima di pinggir jalan, sampai di depot-depot pembuat Wingko Babat. Wingko Babat merupakan salah satu jajanan yang berbahan dasar tepung ketan, gula pasir dan kelapa parut yang dipadukan dengan beberapa bahan pelengkapnya. Setelah melalui beberapa proses yang cukup panjang, hingga menjadi adonan yang siap dicetak dan dipanggang. Selama ini Wingko Babat merupakan salah satu oleh-oleh khas Semarang. Tapi pada dasarnya, Wingko Babat merupakan makanan yang berasal dari kota Babat, Lamongan, Jawa Timur.
Wingko Babat Loe Lan Ing bisa disebut sebagai ujung tombak terlahirnya Wingko Babat yang kini kita kenal. Usaha Wingko Babat ini mulai dirintis sejak tahun 1900-an. Mulai dari proses pengolahannya yang masih tradisional, yaitu dengan cara menumbuk halus beras ketan hingga memarut kelapa. Dan sekitar tahun 1950-an, proses pembuatan wingko babat mulai menggunakan mesin dalam proses pembuatannya hingga sekarang.
Wingko Babat Loe Lan Ing berada sekitar 1 km di sebelah barat pertigaan Babat. Ini merupakan pertigaan titik temu antara kota Surabaya, Tuban, dan Bojonegoro. Wingko Babat Loe Lan Ing merupakan wingko tertua di Babat. Kini usaha Wingko Babat Loe Lan Ing dikelola oleh Ibu Kristiana sebagai generasi ke-4 dalam keluarga.
Dalam proses pembuatannya yang tidak menggunakan bahan pengawet, Wingko Babat Loe Lan Ing hanya bisa bertahan selama 5-6 hari saja. Dan sangat cocok dibuat sebagai oleh-oleh. Selain melayani beberapa pesanan dan menyuplai ke beberapa pedagang, Wingko Babat Loe Lan Ing juga menyediakan sebuah ruko yang menyatu dengan pabriknya langsung. Lokasinya berada di Jl. Raya 189 Babat, Lamongan ini biasanya mulai buka dari jam 7 pagi sampai jam ±10 malam. Tapi kalau ingin mendapatkan wingko dalam jumlah banyak dan masih hangat (fresh), sebaiknya kita datang setelah jam 12 siang, karena proses pembuatan wingko dimulai dari jam tersebut. Untuk mencapai lokasinya, bisa diakses lewat Jl. Widang belok ke arah barat menuju Jl. Raya Babat, atau bisa juga melalui Jl. Bojonegoro-Jombang ke arah utara. Namun sebaiknya berhati-hati kalau mau kelokasi pada saat musim hujan, karena beberapa jalan raya babat ada yang digenangi air yang tingginya sekitar ±15 cm.
Di depan depot kita sudah disambut dengan sebuah papan besar yang terletak di samping pintu masuk dengan tulisan puisi berjudul “Puisi Wingko”. Di dalam depot kita bisa melihat banyak wingko dengan berbagai rasa, mulai dari rasa cokelat, keju, durian, nangka, bahkan kopi. Di bagaian belakang depot, terdapat dapur tempat produksi wingko. Selain membeli, Anda juga bisa melihat langsung cara membuat wingko. Mulai dari mencampurkan tepung beras ketan putih, parutan kelapa kasar, dan gula pasir, hingga proses memanggang, semua dilakukan di dapur ini.
Wingko Babat Loe Lan Ing ini cukup kenyal (pulen), gurih dan juga manis, terasa sekali kelapa dan ketannya yang murni tanpa campuran. Resep wingkonya juga masih dipertahankan dari dulu. Sehingga Wingko Babat Loe Lan Ing kepadatannya pas, tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembek, juga tidak nempel di gigi saat digigit. Kemasannya yang masih cukup sederhana, biasanya dijual dalam kemasan kantong plastik berisi 20 bungkus. Tapi bagi yang ingin mencoba dengan membeli bijian, juga tetap akan dilayani dengan baik. Kalau masalah harga cukup bersaing, untuk sekantong dibandrol dengan harga 45ribu rupiah. Sedangkan untuk bijian, 2.500 rupiah untuk ukuran kecil dan 12ribu rupiah untuk ukuran besar.
Selama ini banyak orang mengira bahwa Wingko Babat berasal dari Semarang. Memang panganan berbentuk bulat pipih ini cukup terkenal di ibu kota Jawa Tengah tersebut. Tapi sebenarnya Wingko Babat asli dari Babat. Loe Lan Hwa yang membawa Wingko Babat sampai ke Semarang. Ia tidak lain tidak bukan adalah saudara perempuan dari Loe Lan Ing, yang pindah ke Semarang. Ia juga yang membuat Wingko Babat terkenal di sana dengan merek Cap Sepoor, atau yang saat ini terkenal dengan nama Wingko Babat Kereta Api.