CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Informasi Tempat Wisata Yogyakarta Museum Sandi Tempat Koleksi Alat Pengirim Pesan Rahasia di Yogyakarta

Museum Sandi Tempat Koleksi Alat Pengirim Pesan Rahasia di Yogyakarta

Museum Sandi Yogyakarta
Museum Sandi Yogyakarta

Museum yang Penuh Teka Teki dan Keunikan

Ada banyak sajian tempat-tempat wisata Yogya yang sangat bervariasi. Mulai dari wisata alamnya yang serba menyejukkan mata , wisata budaya yang tak sulit untuk ditemukan sampai wisata sejarah yang juga banyak diminati. Salah satu contohnya adalah Museum Sandi. Museum Sandi adalah sebuah museum persandian yang kini berada di Kota Yogyakarta tepatnya di Jalan Faridan Muridan Noto Nomor 21 Kotabaru, Yogyakarta. Jika Anda gemar mengutak-atik kode unik Atau orang yang selalu ingin bisa memecahkan sandi rahasia, tak ada salahnya bagi Anda untuk berkunjung ke Museum Sandi Yogyakarta. Dijamin Anda akan betah berlama-lama berada di museum unik ini.

Mungkin banyak yang belum mengetahui jika di Yogyakarta terdapat Museum Sandi pertama dan mungkin satu-satunya di Indonesia. Pembangunannya sendiri berawal dari gagasan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang berkeinginan untuk menempatkan koleksi persandian di Museum Perjuangan Yogyakarta. Keinginan tersebut disampaikan pada saat beliau menerima kunjungan Widyakarya Mahasiswa Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) bulan Maret 2006.

Sebelum akhirnya berdiri sendiri sebagai Museum, koleksi – koleksi persandian ini simpan di Museum Perjuangan, sempat mengalami kendala saat Yogyakarta terkena Gempa pada tahun dan merusak sebagian besar gedung Museum Perjuangan. Namun dengan tekat dan komitmen yang kuat dara semua pihak hingga akhirnya pada tanggal 29 Juli 2008, Museum Sandi diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Gubernur DIY dan Kepala Lembaga Sandi Negara.

Museum unik ini mengoleksi peralatan untuk mengirimkan pesan rahasia. Koleksi tersebut diantaranya buku kode sandi, telegraf, hingga berbagai mesin sandi buatan Indonesia maupun luar negeri. Dulunya mesin-mesin tersebut digunakan untuk mengirimkan sinyal atau pesan penyerangan ke sarang musuh tanpa terdeteksi. Dengan bantuan mesin-mesin ini pejuang Indonesia berhasil merebut kembali daerah yang dikuasai penjajah. Selain mesin-mesin pengirim sandi, di tempat ini juga disimpan dokumen sandi, gambar, diorama, bahkan sepeda onthel tua yang pernah digunakan kurir untuk mengirimkan pesan.

Satu hal yang menarik, di Museum Sandi terdapat fasilitas multimedia dengan teknologi layar sentuh (touchscreen). Melalui fasilitas ini pengunjung diajak bermain secara interaktif untuk memecahkan kode dan sistem sandi. Selama mengunjungi museum ini Anda akan ditemani pemandu yang menjelaskan tentang seluk beluk koleksi museum. Bagi orang yang menggemari teka teki, sejarah maupun suka memecahkan masalah yang berhubungan dengan pengetahuan, sudah pasti betah berlama – lama di Museum Sandi. Rasa penasaran akan membawa kita membayangkan rumitnya komunikasi rahasia di masa perjuangan.

Terdapat 3 point penting dari tujuan didirikannya Museum Sandi, diantaranya untuk memelihara koleksi sandi yang bernilai sejarah guna menambah pengetahuan dan wawasan pengunjung tentang dunia persandian, sebagai wahana dan media pembelajaran bagi masyarakat khususnya generasi muda mengenai peranan persandian dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan negara kesatuan Republik Indonesia, dan sebagai sarana sosialisasi persandian kepada masyarakat luas.

Dengan menempati bangunan berlantai dua, museum dibagi dalam beberapa ruangan, seperti ruang Agresi Militer 1 dan 2, ruang edukasi, ruang sandi global, Replika kamar sandi dan beberapa ruang lainya. Seperti ruang Agresi Militer 1 yang berisikan diorama yang menceritakan Roebiono Kertopati mendapat perintah dari Amir Syarifudin Menteri Pertahanan RI saat itu, untuk mendirikan sebuah badan yang mengelola persandian nasional. Di ruang tersebut juga terdapat replika buku kode sandi pertama di Indonesia yang dibuat oleh Roebiono Kertopati. Buku tersebut berisikan sekitar 10 ribu kata sandi pada masa itu.

Kondisi museum sendiri tertata dengan rapi dan bersih. Di setiap ruangan terdapat pendingin udara yang membuat pengunjung merasa nyaman berada di dalamnya. Museum ini buka setiap Senin – Kamis : 08.30 – 15.30 , Jum’at : 08.30 – 16.00 , Sabtu dan Minggu : 09.00 – 12.00 Hari Besar Nasional / Keagamaan tutup. Namun, jika ada wisatawan rombongan yang ingin berkunjung pada hari sabtu atau minggu, Museum Sandi juga akan dibuka namun harus konfirmasi terlebih dulu dengan pihak Museum. Untuk menikmati koleksi yang dihadirkan di Museum Sandi, Anda tidak dipungut biaya masuk alias gratis.

Sudah dibaca 3346 kali

Komentar

  • Tidak ada komentar untuk artikel ini.
 
Mohon tunggu...

Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar