Pohon Randu Alas yang Berukuran Besar Menjadi Icon Air Terjun Ini
Di Jogja masih banyak tempat-tempat seru yang keberadaannya baru diketahui oleh segelintir orang saja, Air Terjun Randusari salah satunya. Air terjun yang sangat asri ini terletak di daerah bantul, tepatnya di Rejosari, Jatimulyo, Dlingo, Bantul, Yogyakarta atau terletak sekitar 20 km dari pusat kota Jogja.
Air Terjun Randusari ini sangat asri dan masih alami, masyarakat menamakan Air Terjun Randusari karena di dekat air terjun ini ada sebuah pohon Randu alas yang berukuran besar yang menjadikan icon air terjun ini. Kemudian kata sari diambil dari nama dusun rejosari. Lokasinya memang sedikit tersembunyi dan butuh sedikit perjuangan untuk mencari tempat ini. Namun semua kelelahan yang Anda dapat ketika berjalan akan langsung terbayar lunas.
Begitu sampai di lokasi air terjun kita akan langsung disambut oleh suara gemuruh. Suara gemuruh tersebut seketika akan terdengar begitu merdu setelah kita melihat aliran air yang jatuh dari ketinggian yang terlihat begitu cantik dan menawan. Air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 12-15 meter. Air tersebut kemudian mengalir ke sebuah sungai kecil yang airnya begitu segar. Bagian dasar Air Terjun Randusari adalah kolam buatan dengan kedalaman mencapai tiga meter.
Kolam ini dibuat warga setempat dengan menyusun batuan menyerupai tanggul sehingga membendung sebagian aliran air yang seharusnya bermuara ke Sungai Oyo. Di kolam buatan inilah Anda bisa berenang atau merasakan serunya bermain air. Namun Anda harus tetap berhati-hati agar tidak terpeleset, karena batuan di dasar maupun di tepi kolam cukup licin akibat endapan kapur dan lumut. Susunan batu di puncak air terjun tunggal ini menyebabkan aliran airnya terpecah menjadi dua hingga menyerupai tirai air kembar ketika alirannya deras. Di balik tirai air ini terdapat formasi batuan yang menjadi pijakan para penggemar olah raga reppelling untuk menuruni air terjun dengan bantuan tali. Kita dapat melihatnya ketika debit air terjun sangat kecil di musim kemarau.
Sebenarnya sumber mata air tak pernah mengering meskipun musim hujan telah berakhir. Hanya saja aliran airnya ditutup untuk kebutuhan air bersih dan pengairan oleh warga. Karna suasana di sekitar air terjun ini sangat sepi, Anda bisa melakukan apapun disana layaknya di air terjun pribadi. Mau hammock-an atau sekedar duduk-duduk santai menikmati suasana alam yang segar. Awalnya, Air Terjun Randusari hanya dimanfaatkan warga sekitar untuk sumber air bersih dan pengairan sawah. Tapi kini, air terjun ini telah bertransformasi menjadi salah satu wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Ada beberapa gazebo untuk bersantai dan menikmati bekal yang di bangun disekitar area air terjun. Jika tak membawa bekal sekalipun, ada warung-warung sederhana yang menyediakan minuman dan makanan ringan sebelum menuruni bukit. Fasilitas kamar mandi serta fasilitas kebersihan seperti tempat sampah pun juga sudah disediakan. Untuk bisa sampai ke lokasi air terjun ini cara paling gampang adalah melalui jalan Wonosari-Jogja. Sesampainya di pos polisi Pathuk kita bisa ambil arah Dlingo. Lokasi air terjun sendiri berjarak beberapa ratus meter dari desa sehingga membutuhkan waktu beberapa menit berjalan kaki menuju lokasi.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.