CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Informasi Tempat Wisata Sumatera Utara Gunung Sibayak Pemandangan Sempurna Dari Puncak di Sumatera Utara

Gunung Sibayak Pemandangan Sempurna Dari Puncak di Sumatera Utara

Gunung Sibayak Sumatera Utara
Gunung Sibayak Sumatera Utara

Terdapat Kawah yang Tidak Kalah Uniknya

Gunung Sibayak di wilayah Kabupaten Karo, Sumatera Utara termasuk salah satu gunung yang asyik didaki. Sebabnya, tanpa harus berhari-hari mendaki, Anda sudah bisa menikmati indahnya pemandangan dari puncak gunung. Gunung Sibayak adalah salah satu gunung berapi di Dataran Tinggi Karo, dengan ketinggian 2.094 mdpl. Puncak tertinggi Gunung Sibayak biasa disebut Takal Kuda. Ini merupakan bahasa Karo yang artinya Kepala Kuda.

Selain nama yang disandang Sibayak cukup terkenal, gunung yang dimilikinya-pun tidak kalah megah dari pengunungan api lainya. Panorama yang tersebar tiada henti disepanjang pendakian menuju puncak turut mengingatkan kita akan kebesaran sang pencipta. Setiap kali orang mendengar nama Sibayak pasti yang terpikir dalam benak mereka adalah kemegahan dan ketersohoran nama gunungnya sampai ke penjuru bumi. Bahkan nama dari salah satu "Hotel berbintang empat" di kota Berastagi, bernama 'Hotel Sibayak.' Sepertinya nama Sibayak mempunyai kebanggaan dan keindahan tersendiri bagi yang menyandangnya.

Gunung Sibayak adalah kelas gunung berapi aktif yang memiliki uap panas. Selain itu, letusan yang terjadi beberapa waktu lalu cukup mengguncang bebatuan di puncak gunung. Kondisi yang cukup “tidak beraturan” pada bebatuan puncak nya ini, justru menjadi keunikan tersendiri yang menarik wisatawan yang senang menguji adrenalinnya untuk berusaha menaklukkan Gunung Sibayak hingga mencapai puncaknya. Pemandangan matahari terbit dari puncak gunung akan membuat anda terperangah. Kilau kemunculan sinar matahari akan menerpa wajah Anda memberikan suasana hangat, menggantikan hawa dingin yang semalaman menyelimuti perjalanan Anda.

Ya, demi melihat sunrise memang ramai pendaki memilih mendaki di malam hari. Idealnya, Anda harus mulai melangkah dari kaki gunung pada pukul 02.00 dini hari. Tidak perlu khawatir, sebab suasana di malam hari tetap akan memukau Anda. Ditambah lagi cahaya-cahaya lampu rumah penduduk yang menerangi langit Gunung Sibayak. Sesaat membuat Anda merasa sedang berada di bulan karena kondisi pijakan selama pendakian yang penuh batuan.

Selain keindahan pemandangan puncaknya, aliran air dari sela-sela batuan gunung akan sangat menyegarkan Anda. Penduduk banyak yang memanfaatkannya sebagai sumber air minum. Air nya dingin dan sangat jernih. Inilah alasan utama sumber air pegunungan yang terus mengalir ini menjadi salah satu sumber air untuk air minum kemasan merek “AQUA”. Dinginnya udara pegunungan dan gelapnya langit bertaburkan ribuan bintang di puncak malah menciptakan suasana alam yang berbeda, seakan membawa kita berhayal tentang permukaan di bulan, karena yang ditemui disana hanyalah pasir, batu-batuan dan kerikil.

Berada di puncak, biasanya pendaki berupaya mencapai salah satu puncak tertinggi Sibayak yang bernama "Takal kuda," diambil dalam bahasa karo yang artinya "Kepala kuda." Puncak Sibayak berada di titik koordinat 97°30'BT dan 4°15'LS. Gunung yang masuk dalam tipe gunung berapi yang masih aktif dengan stato (berlapis) mempunyai uap panas, dari kondisi ini masyarakat menganggap puncak dan kawah gunung tersebut menyimpan sejuta misteri.

Selain puncak, daerah kawah tidak kalah uniknya. Selain disekitar kawah ditemukan batu cadas, kawah belerang yang luasnya 200 x 200 meter memiliki solfatara yang senantiasa menyemburkan uap panas. Untuk mengabadikan aktivitas kawah pendaki berlomba-lomba menuruni kawah. Dari kawah akan ditemukan sejumlah keunikan yang dimiliki oleh Sibayak yang amat jarang ditemukan di pegunungan lain. Biasanya kawasan landai di daerah pinggiran kawah dijadikan untuk mendirikan Bivak (Tenda) untuk beristirahat melepaskan lelah seusai mendaki. Biasanya, malam Minggu dan hari libur merupakan musim pendakian ke puncak, dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Hutan gunung ini masuk dalam hutan lindung berupa hutan alam pengunungan, yang tergabung dalam Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan yang merupakan Tahura ketiga di Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden dengan Surat Keputusan Presiden R.I. No. 48 Tahun 1988 tanggal 19 Nopember 1988. Pembangunan Tahura ini sebagai upaya konservasi sumber daya alam dan pemanfaatan lingkungan melalui peningkatan fungsi dan peranan hutan. Hutan gunung yang masih alami tersebut tergabung dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) yang merupakan Daerah Tangkapan Air (DTA) bagi masyarakat disekitar gunung dan hutan.

Untuk mencapai puncak Gunung Sibayak, pendaki dapat memasuki tiga pintu rimba dengan menelusuri jalan setapak melalui hutan belantara tropis dan tebing curam, yang ditemui disepanjang kiri-kanan pendakian. Pintu rimba sibayak melalui, Desa Raja Berneh (Semangat Gunung), Jalur 54, Penatapan jagung rebus dan Jaranguda kira-kira 500 meter dari kota berastagi. Ketiga-jalur dapat dicapai dengan angkutan umum dari kota Medan.  Rute pertama bisa dilalui dari kaki Gunung Sibayak di Desa Raja Berneh atau sering disebut sebagai Desa Semangat Gunung. Desa ini berjarak 15 km dari Berastagi. Jalur ini melewati pemandian air panas yang tersebar di sekitar kaki gunung. Di desa ini juga terdapat PT Pertamina yang memanfaatkan sumber panas bumi.

Jalur kedua dapat ditempuh dari kaki Gunung Sibayak dari Desa Jaranguda. Desa ini sangat dekat dari kota Berastagi yakni hanya berjarak 3 km. Bagi pendaki atau wisatawan lebih banyak memilih jalur ini. Jalur ketiga yang terkenal cukup ekstrim adalah jalur 54 yang ditempuh dari kawasan Penatapan yang terletak di jalan raya Medan-Berastagi. Jalur ini berada di KM 54 dari Medan menuju Berastagi. Jalur ini merupakan rute terpanjang dan tergolong ekstrim. Bagi pemula tidak disarankan untuk mendaki lewat jalur ini.

Jalan menuju puncak Sibayak sudah terdapat anak-anak tangga dari semen. Namun, tangga-tangga ini terkadang menyulitkan karena menjadi sumber genangan air karena tangga yang berlubang tergerus endapan air hujan. Setelah melewati anak-anak tangga itu, maka akan terdengar desingan suara yang keluar bersamaan dengan asap belerang di kawah Gunung Sibayak. Anda akan dimintai retribusi sebesar Rp 2.000,- per orang sebelum memasuki lokasi gunung. Jadi pastikan Anda telah menyiapkan uang pas untuk membayarnya.

Posisi Gunung Sibayak yang terletak di Kota Berastagi, akan memudahkan Anda untuk mencicipi kuliner-kuliner khas Berastagi yang dijajakan di sepanjang jalan Kota. Anda juga tidak akan kesulitan menemukan tempat penginapan kelas melati hingga hotel berbintang. Hotel yang direkomendasikan dan dekat dengan objek wisata ini yaitu Grand Mutiara Hotel. Tetapi, di lokasi pegunungan ini, tentunya Anda hanya akan bercengkerama dengan alam asri hutan tanpa ada fasilitas modern di dalamnya.

Invalid map coordinates!

Sudah dibaca 14692 kali

Komentar

  • Tidak ada komentar untuk artikel ini.
 
Mohon tunggu...

Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar