Terdapat Batu yang Tampak Menggantung ke Bawah Menyerupai Postur Tubuh Manusia
Batu Gantung yang berada di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, menjadi daya pikat wisatawan saat menyusuri atau menyeberang ke Pulau Samosir. Jika Anda pernah melancong ke Danau Toba, pasti Anda tidak melewatkan objek wisata ini. Hampir seluruh wisatawan domestik dan mancanegara yang hendak ke Danau Toba dan Pulau Samosir, mampir ke Batu Gantung ini.
Batu Gantung adalah obyek wisata sebuah bukit yang terjal yang tersusun atas rangkaian bebatuan, dimana terdapat batu yang tampak menggantung ke bawah menyerupai postur tubuh manusia dengan posisi lurus ke bawah dengan keadaan terbalik. Karena bentuknya yang menggantung sehingga masyarakat setempat menyebutnya sebagai Batu Gantung. Ada legenda yang sudah tersebar dari mulut ke mulut bahkan sempat diceritakan dalam buku pelajaran siswa Sekolah Dasar (SD) yang menceritakan asal muasal batu yang mencuat dari sisi tebing di pinggir danau itu.
Legenda yang terkenal yang dikaitkan dengan asal muasal Batu Gantung adalah legenda yang menceritakan seorang gadis muda dan cantik bernama Seruni yang jatuh terperosok dari atas tebing ke dalam sebuah lubang batu besar hingga masuk ke dasarnya saat akan bunuh diri karena putus asa menghadapi perjodohan dengan laki-laki yang tidak ia cintai. Ia pergi dengan membawa anjing peliharaannya, Toki. Pada saat terjatuh dia berteriak minta tolong, bahkan anjingnya pulang ke rumah dan mengajak orang tua sang gadis mencari keberadaan gadis tersebut. Pada saat orang tuanya datang seketika Seruni berteriak “marapat – marapat” yang artinya menjadi rapat.
Dalam kejadian yang aneh tersebut lubang tempat terperosoknya Seruni menjadi rapat sehingga dia menjadi terjepit bersama dengan anjingnya, hingga akhirnya dia dan anjingnya berubah menjadi bebatuan yang menggantung diatas bukit. Konon cerita ini dipercaya sebagai asal usul dari munculnya Batu Gantung di bukit terjal tersebut. Kalimat “marapat – marapat” yang diteriakkan oleh Seruni merupakan cikal bakal dari asal usul nama kota Prapatan yang ada di Provinsi Sumatera Utara tersebut.
Tapi bagi para ahli geologi pahatan alami yang menyerupai sosok bentuk gadis tersebut terjadi karena memang gerakan bebatuan dari bukit yang terjadi secara alami lewat sebuah getaran tektonik yang berasal dari dalam bukit terjal yang memang mengikis secara alami sehingga berbentuk demikian. Tempat atau lokasi objek wisata ini tidak bisa didatangi secara langsung, karena terletak di sebuah tebing dan tidak ada jalan untuk sampai ke sana. Maka untuk melihat objek ini, Anda harus melihat dari atas perahu.
Ukuran tinggi dari objek yang cukup menarik perhatian wisatawan ini adalah sekitar 2 meter. Batu Gantung memang mengundang cerita tragis namun memiliki sejuta pesona untuk dikunjungi. Siapapun yang berkunjung ke obyek wisata alam yang satu ini tentu tidak akan menyesal karena daerahnya yang masih alami dan natural. Banyak objek wisata lainnya yang akan jadi persinggahan Anda saat tiba di lokasi Batu Gantung. Selain mengelilingi Kota Parapat itu sendiri, Anda juga dapat memenuhi hasrat kuliner dengan masakan khas Sumatera Utara yang mudah Anda temui di sepanjang Kota. Anda juga dapat memilih penginapan dengan tarif yang sesuai dengan budget Anda, seperti Danau Toba International Cottage.
Dari Parapat ada kapal feri carteran dan kapal wisata yang berangkat jika kapal sudah penuh. Kapal tersebutlah yang akan membawa Anda melihat Batu Gantung sebelum menuju Pulau Samosir. Sebelum menyeberang, pastikan untuk bertanya apakah kapal tersebut melewati Batu Gantung. Kapal feri yang pasti melewati Batu Gantung biasanya ada di pinggir danau wisata tempat hotel dan pondok wisata berada.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.