CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Informasi Tempat Wisata Sumatera Barat Lembah Harau Wisata Alam di Kelilingi Tebing yang Megah

Lembah Harau Wisata Alam di Kelilingi Tebing yang Megah

Lembah Harau Sumatera Barat
Lembah Harau Sumatera Barat

Tempat yang Cocok Untuk Pemanjat Tebing

Lembah Harau, atau biasa juga disebut dengan Ngarai. Merupakan sebuah lembah yang ‘terjebak’ di antara dua tebing terjal. Objek wisata Sumatera Barat ini diminati oleh hampir seluruh wisatawan yang datang ke Sumatera Barat. Jika melihat dari arah bawah lembah, akan tampak seolah tebing-tebingnya meruncing menembus awan. Lembah Harau terletak di Kabupaten Limapuluh Koto, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.

Berada sekitar 138 km dari Padang dan sekitar 47 km dari Bukittinggi atau sekitar 18 km dari Kota Payakumbuh dan 2 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Lima Puluh Kota. Tempat ini dikelilingi batu granit terjal berwarna-warni dengan ketinggian 100 sampai 500 meter. Harau diyakini berasal dari kata ‘parau’, istilah lokal yang artinya suara serak. Dulu, penduduk yang tinggal di atas Bukit Jambu sering menghadapi banjir dan longsor sehingga menimbulkan kegaduhan dan kepanikan. Penduduknya sering berteriak histeris dan akhirnya menimbulkan suara parau. Dengan ciri suara penduduknya banyak yang parau didengar maka daerah tersebut dinamakan ‘orau’ dan kemudian berubah nama menjadi ‘Arau’ hingga akhirnya penyebutan lebih sering menjadi ‘harau’.

Lembah Harau sendiri sebenarnya merupakan cagar alam dan suaka margasatwa yang memiliki luas 669 hektar. Sepanjang wilayah itu, kamu akan disuguhi pemandangan hijau yang menyejukkan, mulai dari bentangan sawah, tebing-tebing batu granit serta sejumlah air terjun yang terdapat di wilayah Lembah Harau. Hasil survei tim geologi asal Jerman tahun 1980 menemukan jenis batuan yang ditemukan di daerah ini identik dengan yang ditemukan di dasar laut berupa batuan breksi dan konglomerat. Legenda masyarakat Sarasah Aka Barayunjuga menceritakan bahwa di sekitar Cagar Alam Lembah Harau dulunya adalah laut.

Salah satu hewan khas yang hidup di dalamnya adalah Macaca fascirulatis atau Monyet ekor panjang. Hewan ini termasuk spesies langka hewan endemik Sumatera. Monyet-monyet ini bergelantungan dan saling berpindah tempat sehingga akan memberikan hiburan tersendiri dalam wisata Anda. Selain itu, Cagar Alam Lembah Harau juga memiliki berbagai spesies tanaman hutan hujan tropis dataran tinggi. Untuk mencapai Lembah Harau, kamu bisa memulai perjalanan dari Bukittinggi ke arah barat, tepatnya ke arah Pekanbaru. Perjalanan akan memakan waktu sekitar 1,5 jam, tapi dijamin kamu tidak akan bosan selama perjalanan karena pemandangan yang tersedia akan membuat kamu enggan memejamkan mata.

Lembah Harau memiliki iklim tropis dan tanah yang subur, juga keindahan pemandangan alam yang menawan. Lembah Harau dijuluki Lembah Yosemite di Indonesia karena memiliki keindahan seperti Taman Nasional Yosemite yang terletak di Sierra Nevada California dan telah terkenal ke seluruh dunia. Anda akan mendapat pengalaman tak ternilai dengan mendaki hingga ke puncak tebingnya. Menghabiskan waktu menjelajah dan menaklukkan hutan belantara selama sekitar 6 jam. Namun jangan khawatir bagi Anda yang tidak ingin repot, tersedia akses yang lebih mudah. Yaitu dengan menyusuri jalur anak tangga, hingga tiba di bagian atas tebing. Di tempat ini, Anda dapat menyisir pemandangan dan menikmati keindahan alam Sumatera Barat dari ketinggian.  Anda bisa mencari pemandu lokal untuk memandu Anda trekking. Biasanya, paket one day tracking dibanderol sekitar Rp 100.000 hingga Rp 200.000.

Lembah Harau ini terdiri dari tiga kawasan yaitu Resort Aka Barayu, Resort Sarasah Bunta, dan Resort Rimbo Piobang. Resort Aka Barayun memiliki keindahan air terjun dan kolam renang ditambah nuansa alam yang asri. Selain itu juga berpotensi untuk pengembangan olah raga panjat tebing karena memiliki bukit batu yang terjal dan mampu memantulkan suara (echo). Di sini juga terdapat fasiltas penginapan berupa homestay lengkap dengan fasilitasnya. Di sinilah penggemar olah raga panjat tebing seperti menemukan surganya. Dinding curam bukan hanya menjadi daya tarik bagi fotografer tetapi pemanjat tebing pun tertarik memanjat dinding di lembah ini dimana terdapat 300 lokasi panjat tebing. Di sisi lain, pagar tebing cadas yang curam telah menciptakan relief cantik sekaligus menantang terutama Anda yang menyukai olahraga panjat tebing. Kecuraman tebing di tempat ini mencapai 90 derajat dengan ketinggian yang mencapai 150 hingga 200 meter. Tak salah rasanya jika Lembah Harau menjadi surga bagi pecinta panjat tebing.

Selain pemandangan tebing-tebing yang menjulang dengan kokoh dan megah, Anda juga akan merasakan segarnya udara dan objek wisata alam lainnya di Lembah Harau. Anda bisa mengunjungi beberapa kawasan objek wisata alam, yang masing-masing akan membuat Anda merasa takjub. Seperti Air Terjun Aka Barayun, Air Terjun Sarasah Aie Luluih, Air Terjun Sarasah Bunta, Air Terjun Sarasah Murni, dan Air Terjun Sarasah Aie Angek. Keempat wisata alam tersebut berada di kawasan Resort Sarasah Bunta. Tiap-tiap air terjun tersebut memiliki keistimewaan tersendiri.
Air Terjun Sarasah Aie Luluih mengalir di sisi dinding batuan, dengan kolam yang masih sangat alami di bagian dasatnya. Sedangkan saat menjelang siang, Air Terjun Sarasah Bunta akan terlihat sangat cantik ketika diterpa sinar matahari.

Di Air Terjun Sarasah Murai Anda bisa menikmati keindahan Burung Murai di sela-sela rerimbunan pohon, beserta merdu kicauannya. Sedangkan kawasan Air Terjun Sarasah Aie Angek masih relatif sepi. Walaupun terbilang unik, belum banyak pengunjung yang datang ke air tejun ini karena kawasan ini belum dibuka sepenuhnya sebagai obyek wisata. Di Air Terjun Sarasah Aie Angek ini, Anda bisa menikmati keindahan sekaligus kehangatan airnya. Karena air terjun ini memiliki satu keunikan, yaitu suhu air yang cukup hangat.

Sudah dibaca 22326 kali

Komentar

  • Tidak ada komentar untuk artikel ini.
 
Mohon tunggu...

Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar