Keunikan Sistem Pembagian Sawah di Manggarai
Berwisata alam di Bali tak pernah lepas dari Ubud yang memiliki sistem sawah terasiring dengan irigasi bernama subak. Namun keistimewaan sistem pertanian seperti ini juga dimiliki oleh Provinsi tetangga Nusa Tenggara Timur tepatnya di Flores. Di Desa Cancar, Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, ada pemandangan persawahan yang harus Anda lihat.
Di Desa Cancar ada satu pemandangan yang luar biasa uniknya yaitu pemandangan luas sawah yang berbentuk jaring laba-laba atau yang biasa dikenal dengan Spider Field. Ternyata, bentuk sawah yang menyerupai jaring laba-laba tersebut merupakan tradisi adat masyarakat Kabupaten Manggarai dalam hal pembagian lahan sawah dan kebun yang disebut dengan lingko. Lingko adalah tanah adat yang dimiliki bersama dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersama.
Tanah adat ini dibagikan pada anggota mayarakat sesuai ketentuan adat. Terbentuknya sawah hingga menyerupai jaring laba-laba ini setelah melalui proses pembagian oleh ketua adat dari satu titik pusat di tengah area sawah ke arah luar. Yang mana dalam proses pembagian ini sangatlah adil kepada setiap keluarga yang ada. Besar kecilnya pembagian tanah ditentukan oleh kedudukan seseorang dalam kampung dan jumlah keluarga. Semakin tinggi kedudukan seseorang dan semakin besar jumlah anggota keluarga, semakin besar pula tanah yang di dapat.
Beruntung area persawahan di Cancar dikelilingi oleh perbukitan, sehingga pengunjung seperti diberi tempat yang terbaik untuk melihat sawah jaring laba-laba. Jika dilihat dari atas bukit bentuk sawah di sana mirip dengan bentuk misterius Crop Circle. Sama seperti persawahan di Ubud yang memiliki ciri khas terasiring, di Desa Cancar ini juga mampu menarik perhatian banyak wisatawan. Mereka penasaran dengan keunikan sistem pembagian sawah di Manggarai ini.
Bagi Anda yang penasaran ingin melihat sawah ini bisa datang ke Desa Cancar yang berjarak 45 menit dari Ruteng, Ibu Kota Manggarai Timur. Pemandangan unik ini dapat dicapai dari Kota Ruteng dengan menggunakan ojek sepeda motor dengan tarif Rp. 50 ribu dengan lama perjalanan sekitar satu jam saja. Kemudian setelah menemukan Pasar Cancar akan menyusuri jalan masuk yang panjang untuk menuju ke lokasi tersebut, yaitu sekitar 3 km. Hingga sampai pada jalan akhir yang kecil dengan tanjakan cukup terjal dan sempit hingga hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki saja.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.