Bukit Tegak di Belakang Pantai Menjadi Spot Terbaik Melihat Keindahannya
Pantai dengan hamparan pasir, coklat maupun hitam tentu sudah tidak asing lagi bagi Anda. Bahkan ada pantai di Indonesia yang berpasir pink. Salah satu destinasi wisata alam yang wajib dikunjungi saat ke Flores adalah Pantai Penggajawa. Pantai ini terletak di Desa Penggajawa, Kecamatan Nanga Panda, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pantai Penggajawa atau dikenal juga dengan nama Pantai Batu Hijau, ternyata memiliki pesona keindahan Pantai yang tak kalah menarik dengan pantai-pantai lain.
Garis pantai Pantai Penggajawa begitu panjang. Dengan pasir putih, Pantai Penggajawa tampak semakin cantik karena kehadiran batuan hijau di sepajang pantainya. Anda bayangkan bagaimana indahnya pemandangan di pantai ini dengan air lautnya yang berwarna biru jernih, alam sekitar yang masih asri serta hamparan batu berwarna hijau kebiru-biruan yang ada di sepanjang bibir pantai. Sangat indah pastinya. Tak ada yang pernah sengaja mewarnainya, kecuali Tuhan sang pencipta alam.
Jelajahi saja keunikan dari warna alami bongkahan batu pesisir pantainya. Tak hanya biru atau hijau toska, batu lainnya bahkan ada yang berwarna ungu, merah, putih, kuning, bahkan yang berlapis-lapis warnanya. Batu-batu ini tak hanya memiliki satu bentuk. Ada bermacam-macam bentuk batu yang memiliki warna alamiah ini. Ada yang kotak, segitiga, bundar hingga yang lonjong disertai ukuran yang beragam. Mulai dari yang imut seukuran kacang goreng hingga yang terbesar.
Konon bebatuan tersebut berasal dari dasar laut yang terseret ombak dan terdampar di tepi pantai. Warga di sekitar pantai ini pun banyak yang bekerja sebagai penambang batu untuk dijual. Mereka akan mensortir bebatuan tersebut berdasarkan bentuk, warna dan ukuran. Nantinya bebatuan yang mereka kumpulkan tersebut akan dijual kepada pengepul yang datang dari kota. Biasanya bebatuan tersebut akan sampai ke toko bangunan di beberapa kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta. Batu tersebut akan bernilai mahal bila sudah masuk ke toko.
Meski terus menerus diambil, anehnya batu ini tak pernah habis, jadi kita tak khawatir keindahan Pantai Batu Hijau akan berkurang. Cara pengambilan batunya pun secara tradisional, yakni secara manual dengan menggunakan tangan. Tidak ada alat pengeruk. Walaupun terdapat banyak bebatuan berwarna cantik dan unik, namun Anda tidak akan menemukan berbagai souvenir yang terbuat dari bebatuan tersebut. Jika mau, Anda bisa mengambil bebatuan tersebut untuk dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.
Di pantai ini juga belum terdapat fasilitas wisata dan pedagang makanan. Namun pemandangan yang disuguhkan oleh pantai ini bisa membayar ketiadaan fasilitas wisata tersebut. Uniknya , jika menegok ke perbukitan ke sebelah pantai, Anda bisa melihat bebatuan hijau itu menempel rapi di tebing. Warna dan bentuk sama persis seperti bebatuan yang ada di pantai. Pemandangan di sekitar pantai pun tak kalah mempesona. Lautnya jernih, memantulkan warna-warni cantik dari bebatuan di dalamnya. Jika cuaca cerah, Anda bisa menyaksikan perbukitan Ende, dan pulau di seberang laut.
Di sepanjang pantai membentang tebing kapur yang juga berwarna kehijauan melengkapi indahnya pemandangan pantai. Bukit ini menjadi tepat yang sempurna untuk menyaksikan keindahan pantai secara keseluruhan. Untuk bisa sampai ke Pantai Penggajawa Dari pusat kota Ende, Pantai Penggajawa berjarak sekitar 20 km. Selain bisa menggunakan kendaraan pribadi, Anda juga bisa menggunakan angkutan umum untuk menuju ke pantai tersebut.
Dari pusat kota Ende naik angkutan kota yang menuju ke Terminal Ndao. Setibanya di Terminal Ndao, Anda bisa berganti angkutan umum yang menuju ke Nanga Panda. Angkutan umum ini memiliki trayek yang mengikuti garis pantai. Anda bisa meminta kepada kondektur untuk menurunkan Anda di Pantai Penggajawa yang tentunya sudah dikenal oleh semua warga Ende. Waktu tempuhnya dari pusat kota Ende ke lokasi pantai sekitar satu jam perjalanan.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.