Wisata Pegunungan Yang Sangat Indah
Gunung Mutis merupakan salah satu Objek Wisata Alam Indonesia andalan yang dimiliki oleh Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kawasan Wisata Gunung Mutis ini terkenal dengan gunung-gunung batu marmer yang oleh masyarakat setempat di sebut Faut Kanaf (batu nama). Dibawahnya, terdapat sumber-sumber mata air yang disebut Oe Kanaf (air dari batu). Air yang bersumber dari Faut Kanaf menuju satu titik dan membentuk 2 buah DAS Benain dan DAS Noelmina. Keduanya merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat Timor Tengah Barat. Gunung Mutis berjarak sekitar 40Km sisi utara Kota SoE di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur adalah titik tertinggi di Pulau Timor. Perjalanan kesana, teringat negeri para higlander di benua eropa. Pohon-pohon dengan diameter 2 pelukan manusia kokoh berdiri. Lumut janggut (Usnea barbabata) menggelayut mengikuti arah angin.
Kawasan Objek Wisata Pegunungan yang berjarak sekitar 140 km dari Kupang ini memiliki luas wilayah 12.000 ha dan dihuni oleh salah satu suku tertua di Nusa Tenggara Timur, yaitu Suku Dawan. Kawasan Wisata Gunung Mutis memiliki tipe vegetasi yang merupakan perwakilan hutan homogen dataran tinggi. Kawasan ini juga didominasi berbagai jenis ampupu (Eucalyptus urophylla) dan cendana (Santalum album). Selain kedua jenis tumbuhan itu, masih ada beragam jenis lain seperti paku-pakuan, rumput-rumputan, dll.
Fauna kawasan ini juga sama kayanya. Di kawasan ini Anda bisa menjumpai rusa Timor (Cervus timorensis), kuskus, biawak timor (Varanus timorensis), ular sanca Timor (Phyton timorensis), punai Timor (Treon psittacea), betet Timor (Apromictus jonguilaceus), pergam Timor (Ducula cineracea), dll. Hal lain yang menarik untuk disaksikan adalah bagaimana suku-suku asli kawasan ini memanfaatkan dahan dan ranting pohon-pohon besar untuk membuatkan rumah bagi lebah hutan penghasil madu. Bagi masyarakat setempat, lebah hutan membantu mereka menopang kehidupan ekonomi dari hasil ternak dan pertanian.
Kawasan Wisata Cagar Alam Gunung Mutis terletak di wilayah Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Untuk mencapai kawasan Cagar Alam Gunung Mutis dapat ditempuh melalui tiga jalur yakni dari arah selatan, timur dan utara. Dari arah selatan dan timur melewati Kabupaten Timor Tengah Selatan, dimana setelah tiba di Kapan (Kota Kecamatan Molo Utara) jalur menuju lokasi Cagar Alam Gunung Mutis terbagi atas dua arah yaitu, arah selatan menuju Desa Fatumnasi (49 Km dari Soe, Kota Kabupaten TTS), yang berada di lereng Gunung Mutis dan merupakan pintu masuk untuk memasuki kawasan wisata Gunung Mutis ini. Dan arah timur melalui Desa Bonleu (30 Km dari SoE, Kota Kabupaten TTS). Sedangkan dari utara melalui Kabupaten Timor Tengah Utara.
Secara keseluruhan keadaan topografi Kelompok Hutan Mutis adalah berat dengan relief berbukit sampai bergunung dan keadaan lereng miring sampai curam. Sedangkan keadaan lapangan kawasan Cagar Alam Gunung Mutis dan sekitarnya bergelombang sampai bergunung, sebagian besar wilayahnya mempunyai kemiringan 60% ke atas . Puncak tertinggi adalah Gunung Mutis dengan ketinggian 2.427 meter dpl. Jenis tanah yang terdapat di wilayah Mutis Timau terdiri atas tanah-tanah kompleks dengan bentuk pegunungan kompleks dan jenis tanah mediterium dengan bentuk pegunungan lipatan.
Gunung Mutis dan sekitarnya merupakan daerah terbasah di Pulau Timor, hujan turun hampir setiap bulan dengan frekuensi hujan tertinggi terjadi pada bulan November sampai Juli ,Suhu berkisar antara 14’C – 29’C, dan pada kondisi ektrim dapat turun hingga 9’C . Angin kencang berkecepatan tinggi terjadi pada bulan November sampai Maret. Keadaan hujan yang turun hampir setiap bulan sepanjang tahun, memungkinkan kawasan Cagar Alam Gunung Mutis ini menjadi sumber air utama bagi tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) besar di Pulau Timor yaitu Noelmina dan Noel Benain di bagian selatan dan Noel Fail di bagian utara. Drainase aliran sungainya berpola dendritis (Noel Mina dan Noel Benain) sebagai akibat kompleksitas permukaan di bagian selatan dan pola pararel (Noel Fail) akibat kelerengan yang relatif seragam di bagian utara.
Hutan bonsai, begitu masyarakat sekitar menyebut untuk kawasan hutan di Gunung Mutis. Eucalyptus alba atau Minyak Kayu Putih mendominasi di hutan ini. Kayu dengan warna kulit putih begitu kontras dengan hijaunya rerumputan. Kawasan yang dikelola perhutani masih sangat terjaga keasriannya. Sepertinya tak ada tangan jahil yang mencoba mengusik apa yang ada disana. Hanya sapi dan kuda saja yang dilepasliarkan untuk mencari makan setiap harinya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa hutan lokasi pengamatan relatif homogen dan tumbuh secara alami. Hal ini terlihat dari sedikitnya jumlah jenis pohon yang tercatat dalam petak contoh seluas 1 Ha. Selain dari jumlah jenis yang sangat sedikit, tegakannya juga didominasi oleh satu jenis pohon. Dari sample plot tercatat 15 jenis pohon, dengan jenis dominan Eucalyptus urophylla yang mempunyai nilai penting. Meskipun hutan ini homogen, tidak seperti layaknya hutan hujan tropika, kerapatan pohonnya realtif sedang. Keterbatasan jumlah jenis dilokasi pengamatan, selain disebabkan luas sample plot yang relatif kecil diduga juga disebabkan keadaan lingkungan yang agak ekstrim. Keadaan lingkungan ini membatasi jumlah jenis yang mampu beradaptasi dengan daerah setempat.
Keadaan lingkungan yang diduga sebagai pembatas adalah kondisi topografi permukaan, tekanan angin, suhu, keadaan cuaca, zonasi kegiatan ternak, penebangan dan praktek pertanian yang berpindah-pindah. Pohon ampupu mempunyai perakaran yang dangkal meskipun tumbuhan ini dapat mencapai diameter batang lebih dari 2 meter dan tinggi 45 meter, akibatnya pohon mudah tumbang bila tertiup angin kencang. Sarana akomodasi dan fasilitas yang paling dekat dari kawasan wisata Gunung Mutis ini terdapat di Kapan. Anda dapat menjumpai rumah-rumah penginapan, rumah makan, toko-toko klontong, kios-kios cendera mata, warung telekomunikasi, gereja, dan lain-lain.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.