CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Informasi Tempat Wisata Nusa Tenggara Barat Pulau Satonda Uniknya Sebuah Danau Misterius di Nusa Tenggara Barat

Pulau Satonda Uniknya Sebuah Danau Misterius di Nusa Tenggara Barat

Pulau Satonda Nusa Tenggara Barat
Pulau Satonda Nusa Tenggara Barat

Daya Tarik Utama di Pulau Satonda Adalah Danau Air Asin

Provinsi Nusa Tenggara Barat dianugerahi wilayah dengan banyak pulau-pulau kecil nan indah yang tersebar di sekitar Pulau Lombok dan Sumbawa. Salah satunya adalah Pulau Satonda. Tepatnya berada di ujung barat Kabupaten Dompu atau di Desa Nangamiro, Pulau Satonda menyimpan keindahan alam yang sangat menakjubkan. Secara Administratif Pulau Satonda terletak di Desa Nangamiro, Kecamatan Tambora, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pulau satu ini merupakan sebuah daratan yang terbentuk oleh letusan gunung api dari dasar laut jutaan tahun lalu. Pulau vulkanis Satonda terlihat memesona apabila dipandang dari puncak Gunung Tambora yang letaknya sekira 30 kilometer. Banyak yang mengatakan belum lengkap rasanya mendaki Gunung Tambora apabila tidak menyambangi Pulau Satonda. Kabarnya Pulau Satonda lebih terkenal di kalangan wisatawan mancanegara yang menjadikannya semacam pulau singgah saat menyambangi Taman Nasional Komodo dari Bali atau Lombok.

Di daerah pesisir Pulau Satonda, Anda akan mendapati hamparan pasir putih pantai yang bersih dan mempesona. Tidak hanya itu saja, Anda juga dapat melakukan berbagai aktivitas di pinggiran pantainya, seperti snorkeling atau diving untuk melihat ragam terumbu karang indah serta fauna dasar lautnya yang mempesona. Mulai dari jenis karang, seperti Labophyton sp, Nephtea sp sampai dengan Lemnalia sp atau binatang laut lain, seperti penyu sisik dan ikan-ikan hias dapat Anda temui dan lihat di perairan Pulau Satonda. Dikarenakan keindahannya itu, Pulau Satonda ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam Laut (TWAL) oleh Menteri Kehutanan dan Perkebunan pada tahun 1999.

Daya tarik utama di Pulau Satonda adalah danau air asin yang hanya berjarak 200 meter dari tepi pantai. Anda akan heran karena rasanya asin. Bahkan lebih asin dari air laut. Padahal, danau tersebut tidak memiliki jalur atau celah sama sekali yang terhubung dengan laut. Uniknya lagi, riak air danau seolah bergerak seiring pasang-surutnya air laut yang mengepung Pulau Satonda itu sendiri. Sungguh suatu fenomena alam yang mengesankan dan karenanya layak dijaga dan dilindungi kelestariannya. Konon kadar keasinan air di Danau Satonda dua kali lebih besar daripada air laut, sehingga tanpa berenang pun kita bisa mengambang dan tak tenggelam di permukaan danau.

Danau ini diyakini merupakan bekas kawah gunung api purba yang berusia lebih tua dari Gunung Tambora dan meletus ribuan tahun lalu. Awalnya Danau Satonda merupakan danau air tawar seperti kebanyakan danau di tengah pulau lainnya, namun letusan Tambora mengakibatkan tsunami dan mengubahnya menjadi danau air asin. Karena kadar keasinannya yang cukup tinggi, tidak banyak jenis ikan atau biota air lainnya yang hidup di danau ini. Hanya beberapa jenis ikan kecil dan alga atau semacam lumut yang tumbuh pada bebatuan di tepi danau. Kondisi air danau cukup hangat, dengan temperatur di atas 30 derajat celcius pada musim kemarau.

Di tepi danau, Anda akan melihat pohon yang berbuah batu. Batu-batu tersebut memang sengaja digantungkan oleh wisatawan yang sempat berkunjung ke sana. Karena konon batu-batu yang digantung tersebut mewakili doa dan harapan orang-orang yang dipercaya akan terkabul. menurut sebuah penelitian, biota dan segala hal yang ada di dalam Danau Satonda mirip dengan lautan pada zaman purba karena banyaknya material strimalit yang hanya ada sekitar 3,4 miliar tahun lalu dan tidak pernah ditemukan lagi sekarang.

Jika dihubungkan dengan cerita rakyat, sebenarnya pulau satu ini adalah pulau larangan atau pulau terkutuk dan tidak diperbolehkan siapapun untuk mendiaminya karena Pulau Satonda merupakan tempat pengasingan Puteri Dae Minga. Meski tak berpenghuni, namun pulau ini memiliki beberapa penginapan cottage tepi pantai yang bisa disewa bagi wisatawan yang ingin bermalam di pulau ini. Juga terdapat toilet dan tempat bilas bagi mereka yang selesai aktivitas laut seperti snorkeling dan diving. Bawa bekal makanan dan minuman secukupnya serta pakaian ganti bila  Anda berkunjung ke pulau ini.

Untuk menuju Pulau Satonda, ada beberapa jalur alternatif yang dapat dilalui, seperti salah satunya memulai perjalanan dari Sumbawa Besar ke Desa Nangamiro dengan jarak tempuh sekitar 8 jam atau dari Dompu dengan jarak tempuh sekitar 5 jam. Setelah sampai di pelabuhan Nangamiro, Anda dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan perahu ke Pulau Satonda dengan jarak perjalanan sekitar 1 jam. Tarif untuk jasa transportasi perahunya sangat bervariatif, namun rata-rata setiap orang dikenakan harga sekitar Rp 25 ribu. Alternatif lainnya yang sering dipakai wisatawan menuju Pulau Satonda adalah dengan paket perjalanan Sail Komodo dari Bali atau Lombok menuju Flores.

Sudah dibaca 8200 kali

Komentar

  • Tidak ada komentar untuk artikel ini.
 
Mohon tunggu...

Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar