Gunung Ini Menyimpan Keindahan Alam yang Sangat Menakjubkan
Indonesia terkenal memiliki gunung berapi yang masih aktif. Namun, ternyata gunung-gunung tersebut menyimpan beberapa keindahan alam yang masih sangat asri dan akan disayangkan jika anda lewatkan. Salah satunya ialah wisata Gunung Tambora di Kabupaten Bima, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Gunung Tambora adalah salah satu gunung yang cukup terkenal di kalangan para pendaki baik dari Indonesia maupun dari manca negara. Gunung Tambora menjadi destinasi wajib bagi para pecinta wisata ketinggian.
Dengan ketinggian 2.851 meter di atas permukaan laut, gunung ini menyimpan keindahan alam yang sangat menakjubkan. Dengan susah payah anda mendaki, takkan pulang dengan tangan hampa. karena pesona alam yang ada di Gunung Tambora terbilang unik. Gunung ini dijuluki sebagai gunung dengan kawah terbesar di Indonesia atau biasa di sebut dengan the Greatest Crater In Indonesia. Kawah di gunung ini mempunyai lebar 7 kilometer, dengan keliling 18 kilometer dan kedalaman 800 meter.
Selain itu, Gunung Tambora juga mempunyai keindahan alam lainnya yang tak kalah menakjubkan. Disini terdapat padang pasir yang sangat luas yang berada di sepanjang bibir kawah gunung ini. Di sepanjang bibir kawah juga ditumbuhi oleh bunga edelweiss yang tumbuh dengan berjauhan sekitar 1,5 meter sampai 100 meter. Ditambah dengan batuan-batuan berlapis yang sangat indah. Batu-batu berlapis tersebut bagian atasnya datar seperti meja yang membuat fenomena alam tersendiri. Yang membuat menarik, dari gunung ini anda bisa melihat keindahan lautan, kawah, pulau satonda dan juga padang pasir yang sangat indah.
Selain itu kawasan ini juga menjadi dua kawasan untuk konservasi, yaitu Tambora Utara Wildlife Reserve yang memiliki luas 80.000 hektar dan Tambora Selatan Hunting Park dengan luas 30.000 hektar. Dengan hal tersebut, gunung ini menyimpan banyak kekayaan dari flora maupun fauna. Gunung Tambora sangat kaya sekali dengan beranekaragaman flora dan fauna. Flora dan fauna yang tinggal di gunung antara lain seperti alang-alang, edelwies, ixora, perdu anggrek dan untuk faunanya seperti rusa timur, kera berekor panjang, Agas dan masih banyak lainnya. Pada tahun 1815 pernah terjadi ledakan dasyat di gunung ini yang membuat kawah dengan lebar yang sangat besar.
Untuk melakukan pendakian biasanya pendaki akan melalui jalur resmi yaitu di Desa Pancasila. Banyak alternatif angkutan yang bisa anda gunakan untuk menuju ke Desa Pancasila ini. Salah satunya jika anda berada di Dompu, anda dapat naik angkot yang berwarna kuning terlebih dahulu untuk menuju ke terminal Dompu. Setibanya di Terminal Dompu anda dapat mencari bus umum yang akan menuju ke Desa Pancasila. setelah tiba di Desa Pancasila anda dapat melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki untuk menuju pintu rimba.
Dari Desa Pancasila pendakian baru dimulai, perjalanan tahap pertama akan menuju Pos I. Normalnya jika berjalan kaki akan menempuh waktu sekitar empat jam perjalanan. Selama perjalanan anda akan melewati perkebunan kopi penduduk sampai menuju pintu rimba, pohon-pohon besar di sisi kiri dan kanan jalan akan sering anda lihat sampai akhirnya tiba di Pos I. Disini terdapat sebuah pondok dan sumber air yang merupakan bocoran dari pipa yang menuju ke Desa. Selanjutnya perjalanan akan menuju ke Pos II, perjalanan ini akan melalui jalur bekas aliran sungai dengan kondisi hutan yang sangat lebat. Dapat di tempuh dengan waktu normal sekitar satu jam perjalanan.
Dari sini perjalanan akan dilanjutkan kembali menuju Pos III dengan waktu tempuh sekitar tiga jam. Kondisi jalurnya akan lebih sulit karena semakin menanjak dan berliku, selain itu banyak tumbuhan Jelatang yang apabila terkena kulit dapat menyebabkan gatal. Kondisi semakin sulit dengan banyaknya pohon-pohon besar yang tumbang menghadang jalur. Jadi persiapkan tenaga ekstra dan tetap berhati-hatilah saat berjalan. Setibanya di Pos III biasanya pendaki akan bermalam disini. Tersedia lahan datar yang cukup lapang untuk mendirikan tenda dan sekitar 500 meter ke bawah terdapat pula sumber air yang berupa genangan air tadah hujan. Sumber air disini adalah yang terakhir yang bisa anda jumpai, jadi persiapkanlah bekal anda secukupnya sebelum akan melanjutkan pendakian.
Dini hari sekitar pukul 02.00 WITA biasanya pendaki akan mulai melanjutkan pendakian untuk melihat matahari terbit di puncak. Sebelumnya perjalanan akan dilanjutkan menuju Pos IV dengan waktu tempuh sekitar satu jam perjalanan. Kondisi jalurnya cukup landai dengan hutan lebat di sisi kiri dan kanan jalur, anda harus tetap berhati-hati karena disini banyak terdapat tumbuhan Jelatang. Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Pos V dengan waktu tempuh yang hanya sekitar 30 menit. Di jalur ini tumbuhan Jelatang sudah mulai berkurang dan pemandangan pun sudah lebih terbuka.
Dari Pos V tujuan selanjutnya adalah menuju bibir kawah Gunung Tambora dengan waktu tempuh sekitar dua jam perjalanan. Setibanya di bibir kawah anda akan menyaksikan pemandangan yang sungguh sangat luar biasa indahnya. Dijamin cukup untuk membayar semua penat yang dirasakan. Sebuah kawah yang bernama Doro Afi Toi dengan telaga yang berwarna hijau di dasarnya terlihat sangat jelas di depan mata, belum lagi keindahan batuan yang berlapis-lapis di sepanjang tebingnya pasti akan membuat anda terpukau. jika anda melihat ke arah Barat akan nampak sebuah bukit kecil.
Bukit itulah yang merupakan puncaknya Gunung Tambora . Perjalanan menuju Puncak memakan waktu sekitar 30 menit dan dari puncak sinilah pemandangan akan semakin luas. Anda bisa melihat keseluruhan dari daerah di nusa tenggara barat, kawah gunung dan juga telaga hijau di dasar kawah akibat letusan dasyat pada zaman dulu. Gunung Tambora merupakan gunung yang menyimpan banyak keindahan luar biasa. Pesona kawahnya yang sungguh sangat besar dijamin akan membuat anda terpukau kala melihatnya secara langsung.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.