Termasuk dalam gugusan 4 gili di Lombok, yaitu Gili Kondo, Bidara, Petagan dan Kapal itu sendiri
Lombok terkenal dikelilingi pulau-pulau cantik mempesona. Yang paling unik adalah Gili Kapal. Pulau ini hanya muncul di permukaan laut dalam waktu tertentu saja. Kok bisa ya? Gili Kapal adalah sebuah gundukan pasir yang membentuk pulau kecil yang indah. Gili Kapal masih termasuk dalam gugusan 4 gili di timur Lombok, yaitu Gili Kondo, Bidara, Petagan dan Kapal itu sendiri. Hanya saja gili ini sering kali muncul tenggelam sehingga orang lebih mengenal 3 gili tetangganya.
Gili Kapal sangat cocok dikatakan surga tersembunyi karena belum banyak wisatawan yang mendatanginya dan gili ini muncul di saat-saat tertentu. Bermodal dengan peta pariwisata pun belum tentu dapat memperoleh informasi yang jelas mengenai Gili Kapal karena beberapa kali melihat peta pariwisata.
Terutama peta pariwisata Lombok sering kali nama tempat wisata salah dan bahkan gili-gili kecil sering tidak dimasukkan dalam peta. Akan tetapi cukup membantu jika ingin mengunjungi wisata yang sudah umum. Jadi, tips paling jitu ke Lombok untuk mengunjungi banyak lokasi surga tersembunyi selain bermodal peta perbanyak teman dan pintar-pintarlah berkomunikasi dengan orang lokal agar mendapat info yang akurat tentang pariwisata Lombok.
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, gili ini akan muncul pada waktu tertentu. Jika ingin berkunjung ke gili ini, maka harus siap-siap bangun pagi! Kenapa? Karena gili ini hanya ada di saat air laut sedang surut. Kapan waktu surutnya, pada pagi dan sore hari. Tetapi menurut saya pagi adalah momen terbaik mengunjungi gili ini. Pantulan cahaya matahari membuat birunya air di Gili Kapal menjadi sempurna.
Gili Kapal adalah gili yang istimewa! Gili yang tampak sederhana karena berdiri di atasnya tanpa dinaungi apapun. Tidak ada satu pohon pun yang bisa dijadikan tempat berteduh. Sangat berbeda dengan gili tetangganya terutama Petagan. Petagan dikelilingi oleh hutan bakau yang hijau. Adakah penghuni di Gili Kapal? Tentu ada, akan tetapi penghuninya bukanlah orang yang memilih tinggal di sana, melainkan penghuni di bawah laut.
Menghabiskan waktu untuk sekadar berfoto di Gili Kapal sangat bisa dan yakin tidak akan mati gaya. Meminjam istilah dari seorang teman 'berada di Gili Kapal seperti berada di studio foto', otomatis menjadi studio foto alam terbuka. Bayangkan di setiap sudutnya disediakan background untuk berfoto. Misalnya di sebelah barat latar yang bisa disediakan adalah lereng Gunung Rinjani dan Gili Petangan.
Sebelah timur ada Pulau Sumbawa. Berdiri di Gili Kapal, Pulau Sumbawa terasa sangat dekat, lengkap dengan pulau kecilnya seperti Kenawa dan lainya. Sebelah utara Laut Selat Alas. Di sinilah kalau ingin berfoto ria tanpa ada latar. Di sebelah selatan ada Gili Kondo dan Selat Alas. Jadi, serasa pertama kali di studio foto yang penerangannya menggunakan matahari.
Sekitar seperempat bagian gili ini tidak ditumbuhi koral sehingga yang ingin renang bebas tanpa takut merusak koral sangat bisa. Tentu kapal tumpangan kami pun dengan bebas melepas jangkar di sekitarnya tanpa takut merusak koral.
Seperti yang kami lakukan, hampir setengah jam kami bermain air di kolam raksasa ini. Tingkah lucu dari para sahabat membuat suasana semakin nyaman dan menyenangkan. Ada yang berusaha belajar free diving tidak menentu. Ada yang bebas bergerak di dalam air karena sudah biasa di dalam laut. Tugas kantor pun terlupakan sementara waktu.
Bagi para penggila underwater snorkeling dan free diving Gili Kapal adalah tempat membuang waktu yang cerdas! Hard coral dan soft coral yang masih sehat ramai mengelilingi pulau kecil ini. Perkiraan saya ada setengah sampai tiga perempat lingkaran koral yang menghiasi pulau ini.
Sayang waktu saya berkunjung tidak lama sehingga saya hanya mengitari sekitar seperempat bagian dari lingkaran pulau. Teman rombongan saya sudah memanggil untuk segera naik perahu dan pindah ke salah satu gili tetangganya yaitu Gili Kondo.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.