Candi Mendut Menyimpan Kisah Unik yang Cukup Menarik
Candi Mendut didirikan pada masa pemerintahan Raja Indra dari dinasti Syailendra yang bercorak penganut Buddha pada ketinggian tempat 3,70 m dpl. Seperti yang disebutkan dalam prasasti Karangtengah yang bertanggal 26 Mei 824 Masehi, diceritakan bahwa raja Indra telah membangun bangunan suci wenuwana yang artinya hutan bambu. Selanjutnya arkeolog dari Belanda yang bernama J.G de Casparis mendefinisikan bangunan suci yang dimaksud adalah Candi Mendut.
Sebagaimana candi-candi kebanyakan, Candi Mendut juga berbentuk persegi empat lengkap dengan hiasan beberapa stupa kecil. Total stupa kecil yang ada di Candi Mendut, sekitar 48 buah. Meskipun terletak dalam satu garis lurus, konon Candi Mendut lebih dulu dibangun sebelum Candi Borobudur. Jika Candi Borobudur lurus menghadap matahari terbit, sebaliknya justru pintu Candi Mendut menghadap ke barat. Dilihat dari kejauhan, Candi Mendut tampak begitu anggun namun sangat kokoh berdiri di atas kaki candi setinggi 3,7 meter. Tinggi bangunan ini sendiri mencapai 26,4 meter.
Candi ini memiliki magnet yang cukup tinggi, karena setiap tahunnya ada begitu banyak wisatawan yang datang berkunjung, baik itu wisatawan Indonesia maupun wisatawan mancanegara. Saat memasuki pelataran dan kaki candi, anda dapat melihat beberapa relief yang menceritakan tentang kura-kura, burung, kera dan burung manyar, brahmana dan kepiting. Relief ini sepintas terlihat seperti dongeng yang ditujukan kepada anak-anak, tetapi sebenarnya cerita tersebut menceritakan kisah jataka yang memberikan pesan moral kepada semua orang yang datang berkunjung ke Candi Mendut ini.
Saat naik ke badan candi, maka Anda akan menjumpai 8 relief Bodhisattva dengan beragam sikap tangan. Ukuran relief ini lebih besar dibandingkan dengan panel relief yang ada di Candi Borobudur. Saat masuk ke bilik candi, Anda akan mencium aroma wangi bunga bercampur hio di antara 3 buah arca setinggi masing-masing 3 meter. Arca-arca berukuran besar ini adalah arca Dyani Buddha Cakyamuni (Vairocana), arca Budha Avalokitesvara (Lokesvara), dan arca Bodhisatva Vajrapani. Arca Budha Avalokitesvara tepat berada di tengah dua arca lainnya dengan posisi duduk.
Ketiga arca ini dibuat dari batuan utuh dan dipahat sedemikan cermat dan penuh kehati-hatian sehingga terlihat sungguh mengagumkan. Di bagian depan arca Buddha ada relief yang bentuknya roda dan diapit di antara sepasang rusa serta lambang Buddha. Setelah puas mengeksplorasi bagian bilik Candi Mendut, Anda dapat meninggalkan gerbang candi dan akan melewati sejumlah kios souvenir yang menjual aneka pernak-pernik. Anda dapat membeli beberapa souvenir atau cinderamata untuk sahabat atau keluarga di rumah.
Tak jauh dari kompleks Candi Mendut ini, terlihat bangunan Buddhist Monastery yang terbuka untuk umum di mana terdapat kolam berhiaskan bunga-bunga teratai yang bermekaran indah. Mulai pukul 19.20 Wib setiap malam, ditempat ini diadakan ritual chanting atau meditasi dengan cara mendengarkan alunan musik dan nyanyian. Siapapun boleh mengikuti riitual chanting tersebut dan tidak harus beragama Buddha. Sesungguhnya, ritual chanting ini adalah momen puncak saat Anda ke kawasan wisata Candi Mendut.
Tepat bersebelahan dengan Candi Mendut Magelang, terdapat sebuah vihara Budhha yang dahulunya merupakan sebuah biara Katholik yang lantas tanahnya dibagi rata kepada rakyat tahun 1950-an lampau. Kemudian tanah tersebut dibeli yayasan Buddha lantas kemudian di atas lahannya dibangun vihara. Di dalam vihara ini Anda bisa melihat tempat ibadah, asrama, taman, beberapa patung Buddha. Dan terdapat cukup banyak sumbangan dari Jepang untuk vihara Buddha Mendut.
Fasilitas yang terdapat pada tempat ini berupa tempat parkir kendaraan, toilet dan beberapa warung makan yang di kelola oleh para penduduk sekitar. Untuk memasuki Candi Mendut, Anda akan dikenakan biaya retribusi yang murah, cukup Rp. 3.500 saja. Ini pun sudah sepaket dengan candi pawon. Perjalanan dari Jogja ke lokasi Candi Mendut ini menempuh jarak sejauh 37 km dengan durasi waktu selama 45 menit. Dari pusat Kota Yogyakarta, Anda dapat menempuh jalan Jogja – Magelang. Anda akan menemukan plang penunjuk arah menuju Candi Borobudur. Ikuti saja penunjuk arah tersebut, lalu berbelok kiri dan kemudian jalan lurus sampai Anda menemukan Candi Mendut di bagian kanan jalan.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.