Museum Negeri Jambi Kini Berganti Nama Menjadi Museum Siginjai
Museum Negeri Jambi merupakan salah satu objek wisata yang ada di Provinsi Jambi. Jika Anda menyukai wisata budaya dan sejarah, maka datang ke Museum Negeri Jambi adalah pilihan yang tepat. Tempat wisata ini berada di Jalan Urip Sumoharjo Nomor 1, Jambi. Bangunan museum ini dibuat menyerupai Rumah Kajang Lako yang merupakan rumah adat di Jambi.
Museum Negeri Jambi sebagai museum terbesar di Kota Jambi, kini berganti nama menjadi Museum Siginjai. Perubahan nama diharapkan memperkuat ingatan kolektif masyarakat akan tempat peninggalan benda-benda bersejarah Jambi ini. Perubahan nama Museum Negeri Jambi menjadi Museum Siginjai ini berdasakan Peraturan Gubernur Nomor 26 tahun 2012. Dipilihnya nama Siginjai sebagai pengganti, karena merupakan nama sebilah keris yang digunakan oleh Orang Kayo Hitam, sebagai Raja Jambi di masa lalu dalam membela negeri Jambi. Keris Siginjai sampai saat ini masih tersimpan di Museum Nasional di Jakarta, dan duplikatnya tersimpan di museum ini.
Museum Negeri Jambi mulai dibangun dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Jambi, Masjchun Sofwan pada 18 Februari 1981 pada lahan seluas 13.350 meter persegi. Pembangunan museum ini selesai tahun 1988, dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Fuad Hasan, pada 6 Juni 1988, dan diberi nama Museum Negeri Provinsi Jambi. Museum Negeri Jambi mempunyai bermacam koleksi yang sejumlah sekitar 2. 855 buah, diantaranya geologi (benda koleksi yang disebut objek disiplin pengetahuan geologi diantaranya mencakup batuan, mineral, fosil serta benda-benda bentukan alam yang lain). Biologi (benda koleksi yang masuk kelompok benda objek riset/dipelajari oleh disiplin pengetahuan biologi), filologi (naskah-naskah kuno yang ditulis tangan, naskah incung Kerinci yang ditulis diatas tanduk serta bambu, Alquran serta Kitab Tassauf yang ditulis tangan.
Etnografi (koleksi sebagai objek riset/disiplin pengetahuan antropologi, benda-benda itu adalah hasil budaya atau melukiskan jati diri satu etnis), arkeologi (koleksi sebagai objek riset/disiplin pengetahuan arkeologi, seperti : peninggalan saat prasejarah), historis (koleksi sebagai disiplin pengetahuan histori, mulai sejak masuknya budata barat, benda yang terkait dengan momen histori), keramik (koleksi keramik terbuat dari tanah liat yang dibakar dengan suhu spesifik), senirupa (koleksi seni yang mengekspresikan pengalaman artistik manusia lewat objek dua serta atau tiga dimensi) serta tehnologi (koleksi yang melukiskan perubahan tehnologi tradisional s/d tehnologi moderen).
Museum ini juga menyimpan benda peninggalan prasejarah seperti beliung batu, gong bertuliskan aksara kuno Cina, teko, piring porselen, fragmen tangan, arca Budha, arca dan sebagainya. Fasilitas yang ada : Ruangan Pameran Tetap, Ruangan Pameran Temporer, Ruangan Auditorium, Ruangan Perpustakaan, Ruangan Laboratorium/Konservasi, Toilet. Tempat wisata di Jambi ini buka setiap hari Senin sampai Kamis pada pukul 08:00 – 15:00 dan Jumat pada pukul 07:15 – 11.00. Hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional museum ini tutup. Sedangkan biaya masuk museum adalah 3.000 Rupiah untuk dewasa dan 1.000 Rupiah untu anak-anak.