Perpaduan Tempat Wisata dan Tempat Ibadah yang Unik
Taman Ayun adalah sebuah kompleks Pura yang sangat besar, terletak di Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Tempat ini dapat ditempuh sekitar 30 menit dari Kota Denpasar. Bila tidak membawa kendaraan pribadi, wisatawan dapat memanfaatkan angkutan umum jurusan Denpasar – Singaraja atau Denpasar – Bedugul. Kemudian wisatawan dapat turun di persimpangan jalan, di Desa Mengwi dan melanjutkan perjalanan menuju lokasi, dengan berjalan kaki sekitar 250 meter.
Objek wisata Pura Taman Ayun adalah merupakan pura Ibu (Paibon) bagi Kerajaan Mengwi, Bali. Taman Ayun dalam bahasa Bali, bermakna taman yang cantik. Pura Taman Ayun memiliki pemandangan yang indah. Pesonanya berasal dari kolam yang mengelilingi kompleks bangunan pura, yang berada di atas lahan seluas 4 hektare. Dari kejauhan kolam tersebut terlihat seperti gelang air, sehingga seolah-olah bangunan pura berada di atas permukaan air.
Pura Taman Ayun awalnya dibangun sebagai tempat wisata keluarga kerajaan Mengwi. Dibangun pada tahun 1634 oleh raja pertama kerajaan Mengwi yang bernama I Gusti Agung Putu. Pura dengan taman yang indah ini pada tahun 2002 diusulkan oleh Pemda Bali kepada UNESCO untuk dimasukkan dalam World Heritage List. Pura Taman Ayun telah mengalami beberapa kali perbaikan. Perbaikan secara besar-besaran dilaksanakan tahun 1937. Pada tahun 1949 dilaksanakan perbaikan terhadap kori agung, gapura bentar, dan pembuatan wantilan yang besar. Perbaikan ketiga tahun 1972 dan yang terakhir tahun 1976.
Terlihat keindahan arsitektur dan keagungan peninggalan sejarah ini. Aspek seni, unik, magis serta unsur nilai sejarah membuat pura ini banyak dikunjungi oleh para pelancong yang sedang melakukan perjalanan tour, dan menjadi salah satu objek wisata di Bali yang patut dikunjungi. Untuk memasuki kompleks Pura, kita harus melintasi jembatan yang menghubungkan kompleks pura dan jalan utama. Terdapat sebuah candi kecil sebagai penjaga pintu masuk di sisi kiri dan kanan.
Setelah kita melewati pintu masuk, taman luas yang terawat baik menyambut kedatangan, Suasana Pura Taman Ayun di Mengwi ini begitu menenangkan, seperti namanya taman-taman tampak indah tertata rapi, dengan rumput-rumput hijau yang selalu dijaga kebersihannya. Pohon-pohon tropis juga ditata begitu apik, menjadi perpaduan yang serasi antara tempat ibadah dan tempat wisata rekreasi. Pemandangan yang indah semakin lengkap dengan tumbuhnya rerimbunan pohon dan bunga di sekitar bangunan pura.
Pura Taman Ayun dibagi menjadi 3 daerah. Daerah pertama yang disebut Nista Mandala atau Jaba Pisan. Di sisi kanan, ada sebuah bangunan besar yang disebut Wantilan. Tempat ini sering digunakan untuk pertemuan dan pertunjukan seni. Ada juga air mancur yang mengarah ke 9 penjuru mata angin. Daerah kedua disebut Madya Mandala atau Jaba Tengah. Disini terdapat balai pertemuan yang disebut Aling-aling Pengubengan. Dan bagian terakhir (ketiga) disebut Utama Mandala atau Jeroan. Bagian ini adalah tempat pura-pura utama (meru) yaitu pagoda dengan atap bertingkat-tingkat khas bangunan pura di Bali, dan hanya dibuka saat adanya upacara piodalan.
Tiga bagian di kompleks Pura adalah simbol dari tiga tingkat dunia kosmik. Yang pertama adalah tempat bagi manusia, yang kedua adalah tempat roh atau atma, dan halaman utama adalah tempat dimana Tuhan, yaitu suatu simbol surga. Dalam sebuah kisah kuno berjudul Adhiparwa, dikatakan bahwa seluruh kompleks Pura menggambarkan Gunung Mahameru yang mengapung di lautan susu.
Puas menikmati keindahan taman, pada pelataran utamanya anda bisa menyaksikan kemegahan pura dengan pahatan-pahatan seni dari jaman kerajaan. Sedikitnya ada 10 bangunan meru, yang tertinggi sampai tumpang sebelas. Para pengunjung bisa menikmati areal sekeliling pura dari ketinggian dengan menaiki bale kulkul yang berada di sebelah kiri pintu gerbang. Bagi Anda yang gemar berfoto-foto, kori agung (gapura utama) yang berdiri megah adalah objek yang sangat cocok untuk dijadikan latar. Sedangkan bagi Anda yang gemar berbelanja, di seberang pura terdapat beberapa pedagang yang menjual makanan ataupun cendramata.
Daya tarik lain yang dapat Anda nikmati di tempat ini adalah peninggalan Kerajaan Mengwi yang berada sekitar 300 m dari pura itu, serta Museum Manusa Yadnya. Dalam museum tersebut, wisatawan bisa menyaksikan upacara-upacara yang berkaitan dengan siklus kehidupan manusia, mulai dari dalam kandungan sampai meninggal. Bagi Anda yang ingin menginap, di sekitar kawasan wisata ini terdapat banyak penginapan dengan berbagai tipe. Mulai dari wisma, hotel kelas melati, hingga hotel berbintang. Warung makanan kecil dan restoran juga sangat mudah dijumpai. Menu yang ditawarkan bervariasi dengan harga yang terjangkau.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.