Es Ini Sangat Diminati Karena Memakai Bahan Alami
Kangen es krim kampung atau biasa disebut es puter yang dijual keliling? Jika ke Semarang, sempatkan singgah di lapak Es Puter Cong Lik di Jalan KH Ahmad Dahlan. Es puter Cong Lik menjadi salah satu kuliner wajib coba di Kota Semarang. Rasanya yang lembut, segar, tidak eneg, bisa menjadi favorit para pelancong dari semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Begitu legendarisnya Es Puter Cong Lik, pelancong dari luar kota banyak yang mampir ke warungnya saat singgah di Semarang.
Lapak berukuran sekitar 4x8 meter ini hanya berjarak sekitar 150 meter arah utara dari Lapangan Simpanglima Kota Semarang atau 100 meter arah selatan Hotel Amaris Simpanglima. Uniknya, Cong Lik tak berjualan es saat siang yang begitu terik. Ia berjualan mulai pukul 19.00 di Gang Warung. Kendati demikian, dagangan Cong Lik selalu laris. Itu sebabnya, Cong Lik membuka 3 cabang berturut-turut. Masing-masing di Jalan Seroja, Jalan MT. Haryono, dan di depan swalayan Sarinah, Telogosari.
Nama Cong Lik di kalangan pencinta es putar memang terkenal. Namun, banyak yang tidak tahu nama sebenarnya. Cong Lik tidak ingat siapa yang pertama kali memberi julukan itu. Yang jelas “Cong Lik” singkatan dari kacung cilik (pembantu kecil). Es Puter Cong Lik terkenal karena tidak memakai bahan pengawet dan pewarna buatan. Jangan heran kalau es krim ini hanya bertahan sekitar dua jam saja. Sang penjual biasanya menggunakan buah-buahan yang diparut dan kemudian dicampur dengan es, dan menawarkan varian es krim yang cukup banyak yaitu sekitar 10 varian rasa: durian, kopyor, kelapa muda, alpokat, cokelat, lenci (leci), blewah, kelengkeng, kacang ijo, dan sirsat (sirsak).
Tak hanya dari Semarang, pesanan juga datang dari Surabaya dan Jakarta. Untuk mengirim es putar ke luar daerah, Cong Lik mengenakan harga lebih tinggi daripada pesanan orang dalam kota. Bila musim panas, dalam sehari Cong Lik biasa memproduksi 10 tabung. Kalau hujan paling cuma 8 tabung dengan 8 rasa yang berbeda. Soal rasa, biasanya sesuai musim buah. Cong Lik mengalami masa panen ketika tiba hari-hari besar nasional dan musim ada hajatan.
Es puter ini disajikan dalam lepek atau piring kecil. Ada empat scoop untuk satu lepek sajian. Anda yang memesan komplet akan mendapat empat scoop es puter masing-masing rasa durian, kelapa, cokelat dan blewah, ditambah toping dua potong daging buah durian montong, siwalan dan irisan roti tawar. Satu porsi es puter komplet dibanderol Rp 20 ribu. Jika ingin tambah daging buah durian dikenai tambahan biaya Rp 7.500 per buah daging durian. Sementara, harga seporsi (empat scoope) untuk satu rasa hanya Rp 13 ribu. Anda pun boleh memesan empat rasa dan tambahan siwalan. Khusus pesanan ini, harganya Rp 15 ribu.
Tersedia beragam camilan di meja. Ada kacang mete dan emping manis yang dibanderol Rp 4.000 per bungkus, kacang bawang Rp 3.000 per bungkus, keripik tempe Rp 1.000 per bungkus. Khusus lumpia goreng, harganya Rp 7.000 per buah. Tersedia pula air mineral dalam gelas yang dihargai Rp 1.000 per gelas. Proses pembuatan es putar amat sederhana. Setelah semua resep pokok es putar seperti gula, buah, air matang diadoni dalam tabung tertutup, selanjutnya diletakkan di tengah-tengah es batu yang telah dicampur garam. Selanjutnya tabung khusus itu diputar-putar sampai uap es masuk ke dalam tabung dan mengkristalkan adonan di dalamnya.
Meski tampak gampang, tidak semua orang dapat membuatnya. Terutama soal resep yang pas di lidah. Es Puter Cong Lik tidak membuat eneg karena tidak terlalu manis, mungkin karena tidak menggunakan pemanis tambahan. Selain itu, es puter ini teksturnya lembut dan halus. Es Puter Cong Lik bisa dicapai dari Bandara Ahmad Yani Semarang menggunakan taksi sekitar 15 menit perjalanan.