SearchContactTwitterFacebookYouTube

Search

You are here Home Wisata Kuliner Kuliner Semarang Pisang Plenet Manis dan Legitnya Kuliner Khas Semarang

Pisang Plenet Manis dan Legitnya Kuliner Khas Semarang

Pisang Plenet Khas Semarang
Pisang Plenet Khas Semarang

Pisang yang Digunakan Untuk Membuat Kuliner Ini Adalah Pisang Kepok

Pisang Plenet merupakan menu kuliner khas Semarang yang saat ini sudah jarang dijumpai di sudut-sudut lain pada kota Semarang. Sesuai namanya, Pisang Plenet merupakan pisang bakar yang ditekan hingga pipih (diplenet) lalu disajikan dengan tambahan aneka toping. Saat ini penjaja Pisang Plenet hanya bisa Anda temukan di tiga tempat, yakni di Depan Mal Sri Ratu Pemuda, Jalan Gajah Mada dan Pasar Semawis.

Tak seperti panganan khas Semarang lainnya, Pisang Plenet kini hanya ada di beberapa titik Kota Semarang. Salah satu penjual Pisang Plenet yang dapat Anda temui berada di Jl. Pemuda, tepatnya berada di depan Mal Sri Ratu, adalah Pak Turdi. Pak Turdi telah menjajakan Pisang Plenet ini sejak tahun1960. Pak Turdi merupakan salah satu pedagang pisang plenet yang masih bertahan hingga kini. Meski termasuk dalam jenis jajanan jadul namun Pisang Plenet milik Pak Tri mencoba berbaur dengan kemajuan zaman.

Anda bisa memilih isian maupun toping aneka rasa cokelat, kacang, keju, selai nanas, meses dan tepung gula. Pisang yang digunakan dalam kuliner ini adalah pisang kepok kuning yang matang pohon, hal ini agar pisang tidak terlalu lembek dan mudah untuk dipipihkan. Rasa pisangnya pun akan lebih legit dan manis. Proses pembuatan pisang plenet diawali dengan mengupas pisang. Setelah dikupas, pisang dibakar diatas bara arang hingga warnanya berubah kecoklatan.

Setelah itu pisang diplenet dengan menggunakan dua buah papan hingga pipih dan berbentuk agak bundar. Pisang yang telah pipih kemudian diberi mentega dan dibakar kembali hingga matang dan agak gosong. Saat akan disajikan pisang diberi topping. Meski camilan manis ini tidak lagi banyak diminati seiring dengan menjamurnya camilan lain, jajanan khas dan kreasi resep turun temurun dari keluarga Pak Turdi masih tetap dicari. Bahkan ketika musim liburan, Pisang Plenet Pak Turdi laris manis dan menjadi jujugan para pecinta kuliner.

Pelanggan Pisang Plenet olahan Pak Turdi bukan hanya berasal dari kawasan Semarang, namun juga dari luar kota. Bahkan tidak sedikit yang menjadikan pisang plenet ini sebagai oleh-oleh. Pak Turdi menjajakan pisang plenet saat malam, bergantian dengan anaknya yang berjualan pada siang hari. Satu buah Pisang Plenet olahan Pak Turdi di patok dengan harga Rp2.500,-.

Kuliner ini pertama dijual oleh kakenya yang sering dipanggil Pak Tuko. Ia berjualan mulai berkeliling di sekitar daerah pecinan ini sejak tahun 1960an. Oleh karena itu di pecinan Pisang Plenet ini dikenal dengan Pisang Plenet Pak Tuko. Di Pasar Semawis sendiri tiap jumat malam dan akhir pekan buka mulai pukul 18.00-22.00 WIB. Sedangkan di ruko Mall Sri Ratu dapat dikunjungi lebih siang mulai pukul 13.00 hingga malam hari sampai habis biasanya pukul 20.00 WIB.

It has been read 5188 times

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar