Lumpia Ini Dikenal Dengan Ukuran yang Lebih Besar Serta Isian Yang Padat
Siapa yang tidak mengenal Lumpia? Makanan khas dari Semarang yang sudah sangat melegenda sebagai Oleh-oleh. Lumpia Mbak Lien sudah dikenal sebagai Lumpia yang paling banyak diburu. Tetapi Lumpia tertua di Semarang adalah Lumpia Gang Lombok No. 11. Konon, keluarga pemilik toko tersebut adalah yang pertama kali membuat Lumpia Semarang.
Toko Lumpia ini terletak di kawasan Pecinan, bersebelahan dengan klenteng tua Tay Kak Sie, dan merupakan toko Lumpia tertua di antara toko-toko lumpia lainnya di Semarang. Lumpia Gang Lombok saat ini dikelola oleh Purnomo Usodo (Siem Swie Kiem) yang merupakan penerus generasi ketiga. Kelezatan Lumpia Gang Lombok sangatlah tersohor disegala penjuru kota Semarang, bahkan hingga luar kota Semarang. Ada dua macam Lumpia yang tersedia, Lumpia basah dan Lumpia goreng yang disajikan dengan selada dan saus khas Semarang yang kental dengan daun bawang yang masih segar.
Namun Lumpia gorengnya yang cukup digemari dengan kerenyahan kulitnya saat dimakan. Lumpia Basah menjadi pilihan yang sempurna. Rebung dan isian lainnya cukup dibungkus dengan kulit lumpia tanpa digoreng. Isian lumpia selalu tersaji hangat sehingga tanpa digorengpun anda bisa tetap menikmati Lumpia Basah yang hangat. Kulit lumpianya tidak alot dan terasa cukup lembut ketika dimakan. Lumpia Gang Lombok ini dikenal dengan ukurannya yang lebih besar serta isiannya yang lebih padat jika dibandingkan dengan Lumpia pada umumnya.
Biasanya yang menjadi isian Lumpia ini, ada campuran rebung, ebi/ udang, pihi dan juga orak-arik telur. Lumpia yang berukuran besar sudah dipotong-potong terlebih dulu agar lebih mudah disantap. Gigitan pertama pada Lumpia dijamin tidak ada bau rebung yang tercium. Saus yang sedikit manis dan acar yang asam memberi sensasi segar, cocok untuk mengimbangi gurihnya Lumpia. Bisa juga ditambahkan daun selada agar makin komplit. Aroma dan rasa khas bawang merah dari daun lokio (ada juga yang menyebutnya bawang batak) adalah elemen penting yang akan memperkaya citarasa Lumpia.
Sebagai pewaris generasi ketiga, Purnomo tetap menjaga keaslian rasa dan resep yang selama ini diwariskan oleh keluarganya. Dia tidak mengotak-atik resep yang sudah turun-temurun itu. Lumpia buatan Purnomo berada di tengah-tengah antara rasa asin dan manis. Sekedar informasi, Lumpia mempunyai berbagai macam aliran, ada yang manis dan ada yang asin, walaupun sebenarnya masih satu sumber resep. Tetapi, racikan Purnomo mampu membuat para penikmatnya ketagihan dan kembali lagi.
Untuk menjaga kualitas lumpianya, Purnomo selalu menekankan pembuatan Lumpia di tokonya sendiri. Jadi, ketika pelanggan baru memesan, maka para pegawainya baru akan membuat bahan-bahan untuk dijadikan Lumpia goreng ataupun basah. Toko Lumpia Gang Lombok tiap hari tidak pernah sepi pengunjung. Banyak pelanggan yang berasal dari luar kota, bahkan mancanegara yang rela masuk ke gang sempit tempatnya berjualan hanya untuk sekadar mencicipi lumpianya.
Purnomo tidak membuka cabang di tempat lain. Bahkan hingga saat ini tokonya masih berada di tempat yang sama. Toko Lumpia Gang Lombok buka dari pukul delapan pagi hingga lima sore. Biasanya ketika memasuki waktu siang, Lumpia yang dijual sudah habis dipesan oleh para pelanggannya. Jadi, untuk Anda disarankan untuk membeli Lumpia di waktu pagi hari agar dapat menikmati Lumpia Gang Lombok yang legendaris ini.