SearchContactTwitterFacebookYouTube

Search

You are here Home Informasi Tempat Wisata Yogyakarta Museum Ullen Mengenal Budaya Jawa di Yogyakarta

Museum Ullen Mengenal Budaya Jawa di Yogyakarta

Museum Ullen Yogyakarta
Museum Ullen Yogyakarta

Di Sana Anda Akan Melihat Kehidupan Empat Kerajaan Mataram

Di antara kedamaian dan kesejukan lereng Merapi berdiri sebuah museum yang merupakan museum terbaik Indonesia. Museum Ullen Sentalu, begitulah nama yang terpampang di depan. Museum ini beralamat di Jl.Boyong Taman Wisata Kaliurang. Jarak museum ini dari kota Yogyakarta sekitar 25 km, yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30-45 menit.

Museum Ullen Sentalu adalah museum yang unik. Museum ini tidak dioperasikan oleh sebuah institusi, melainkan sebuah perusahaan. Museum swasta ini beoperasi dibawah naungan Yayasan Ulating Blencong. Selain itu, museum ini juga tidak memanfaatkan gedung yang merupakan cagar budaya. Museum ini menempati sebuah gedung baru yang sengaja dibangun pada sebuah lahan kosong.

Museum yang didirikan pada tanggal 1 Maret 1997 ini mempunyai kepanjangan “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang dapat diartikan “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Hal ini diambil dari sebuah filsafah yang menggambarkan sebuah lampu minyak yang dipergunakan untuk pertunjukan wayang kulit (blencong) yang merupakan sebuah cahaya yang selalu bergerak untuk menerangi dan mengarahkan sepanjang hidup kita.

Museum Ullen Sentalu adalah sebuah museum yang menawarkan keunikan perpaduan kebudayaan Jawa dan keindahan alam kaki pegunungan Merapi. Anda diajak untuk memasuki lorong waktu, menjelajahi ruang dan waktu dari masa klasik hingga masa kini. Di sana Anda akan melihat kehidupan empat kerajaan Mataram melalui koleksi syair, filosofi batik vorstendlanden, serta berbagai foto dan lukisan. Anda akan mendapati bahwa keluarga kraton memang berpendidikan dan berselera tinggi, namun mereka tetap mengedepankan keharmonisan kebudayaan Jawa yang adiluhung.

Ullen Sentalu berupaya agar Anda sebagai generasi masa kini yang modern juga menghargai kebudayaan Jawa. Walau kebudayaan Jawa adalah kebudayaan yang kompleks, Ullen Sentalu mengajak Anda untuk menjaga identitas kultural dengan cara Anda masing-masing. Museum Ullen Sentalu akan memperkaya pengetahuan Anda tentang seni dan budaya Jawa yang luhur. Nasionalisme bisa tumbuh ketika kita mengetahui sejarah juga budaya yang menjadi identitas bangsa. Inilah mengapa museum jadi salah satu tempat yang tak boleh Anda lewatkan, apalagi jika tengah berlibur di Yogyakarta.

Ruang Selamat Datang dipenuhi unsur kayu dan batu yang kental, dilindungi oleh pepohonan yang sejuk dan asri. Di sini terdapat tulisan tentang latar belakang pendirian Ullen Sentalu, serta arca Dewi Sri yang dipercaya sebagai dewi kesuburan. Dari sini Anda akan diperingatkan satu hal: Tidak boleh mengambil gambar dalam bentuk apa pun. Dengan jasa pemandu yang sigap menyuplai beragam informasi. Hal ini dibutuhkan, mengingat ruangan demi ruangan yang ada di dalam sini terhubung oleh gang terbuka yang berliku. Jika Anda masuk sendirian, kemungkinan besar akan tersesat.

Begitu masuk, Anda akan merasakan nuansa yang jauh berbeda dari ruangan pertama. Jalannya berupa gang sempit, hanya cukup dua orang, yang (mungkin) berbentuk labirin dan banyak cabang. Pemandu akan mengantar Anda ke ruangan pertama, yaitu Ruang Seni dan Gamelan. Di ruangan luas ini terdapat seperangkat gamelan yang merupakan hadiah dari Kesultanan Yogyakarta. Dari sini, sebuah lorong akan menghubungkan Anda dengan lorong lainnya yaitu Guwa Sela Giri. Ini adalah sebuah ruang pamer yang dibangun di bawah tanah berupa lorong panjang. Material batu yang mendominasi lorong ini langsung diambil dari Gunung Merapi.

Dengan pencahayaan yang temaram, lorong ini memancarkan nuansa gothik yang kental. Kesannya sungguh magis. Di sisi kanan-kirinya, berjejer lukisan dan foto para tokoh dari 4 keraton Kerajaan Mataram. Masing-masing lukisan dan foto punya cerita sendiri, salah satunya adalah lukisan 3 dimensi. Mata wanita di lukisan ini akan mengikuti langkah Anda ke mana pun Anda melangkah. Keluar dari Guwa Sela Giri, Anda akan berjalan lagi di gang luar ruangan menuju ke Ruang Syair. Di sini terdapat kumpulan syair yang ditulis untuk Tineke, putri Sunan Surakarta yaitu Pakubuwono XI. Pada waktu itu, Tineke sedang mengalami jatuh cinta pada seorang pangeran dari kerajaan lain. Syair-syair itu ditulis dari tahun 1939-1947 itu ditulis oleh para kerabat dan teman-teman Tineke untuk menggambarkan kecintaan putri itu terhadap sang pangeran.

Ruangan selanjutnya adalah Royal Room Ratu Mas. Ruangan ini khusus dipersembahkan untuk Ratu Mas, permaisuri Sunan Pakubuwono X. Terdapat lukisan Ratu Mas, foto-foto bersama Sunan dan putrinya, serta berbagai pernak-pernik kelengkapan beliau seperti kain batik dan aksesori. Setelah itu, Anda akan dibawa mengarungi kebudayaan batik di Ruang Batik Vorstendlanden dan Ruang Batik Pesisiran. Di ruangan yang pertama, terdapat koleksi batik dari era Sultan Hamengkubuwono VII hingga Sultan Hamengkubuwono VIII. Di ruang batik yang kedua, terdapat koleksi kebaya yang dikenakan kaum peranakan mulai tahun 1870-an.

Perjalanan berkeliling museum belum selesai. Anda akan dibawa menuju Ruang Putri Dambaan, sebuah ruangan yang khusus dibuat untuk putri tunggal Mangkunegara VII yaitu Siti Nurul Kusumawardhani. Sesuai namanya, beliau memang adalah putri dambaan banyak pria. Kecantikannya tersohor lintas kerajaan. Di ruangan ini terdapat dokumentasi foto semasa dirinya kecil, hingga sekarang berusia 91 tahun dan tinggal di Bandung, Jawa Barat.

Sebelum masuk ke ruangan terakhir, Anda akan melewati Koridor Retja Landa. Ini adalah museum luar ruangan yang memamerkan arca dewa-dewi Hindu dan Buddha dari abad ke-8 masehi. Sasana Sekar Bawana adalah ruangan terakhir. Di sini terdapat beberapa lukisan raja-raja Mataram. Anda bisa beristirahat dan mencerna segala informasi yang diberikan pemandu dari awal. Sementara itu, pemandu akan menyuguhkan sebuah minuman spesial yaitu Ratu Mas. Minuman dengan resep rahasia dari 7 bahan alami ini dipercaya bisa memberi kesehatan dan awet muda.

Sebelum mencapai pintu keluar, terdapat areal taman yang sangat indah. Di titik inilah mungkin Anda akan paham betapa cantik dan elegannya Ullen Sentalu. Taman itu ditata dengan sangat indah, sangat rindang, persis seperti taman-taman di Eropa sana. Kolam dengan bunga teratai juga mempercantik lanskapnya. Selain museum, Ullen Sentalu juga memiliki Beukenhof Restaurant. Restoran ala Eropa ini menempati sebuah bangunan kolonial serta dikelilingi pepohonan rindang. Toko suvenir Muse juga hadir dalam konsep bangunan minimalis modern, namun tetap natural.

Untuk Tiket masuk : pengunjung domestik Dewasa: Rp 30.000, anak-anak (5-16 th): Rp 15.000. Pengunjung mancanegara Dewasa: Rp 50.000, anak-anak (5-16): Rp 30.000 , Jam Buka Selasa – Jumat: 08.30 – 16.00 WIB. Sabtu – Minggu: 08.30 – 17.00 WIB. Senin: tutup.

It has been read 2458 times

Comments

  • There are no comments for this article.
 
Please wait...

You are not allowed to post comments. Please login.

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar