SearchContactTwitterFacebookYouTube

Search

You are here Home Informasi Tempat Wisata Lampung Teluk Kiluan Habitat Ratusan Lumba-lumba yang Menggemaskan

Teluk Kiluan Habitat Ratusan Lumba-lumba yang Menggemaskan

Teluk Kiluan Lampung
Teluk Kiluan Lampung

Surga Bagi Para Pemancing Handal

Teluk Kiluan adalah sebuah tempat wisata yang terletak di Desa Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Sumatera, atau berjarak sekitar 80 kilometer dari pusat kota Bandar Lampung. Sekitar tiga sampai empat jam perjalanan, cocok bagi Anda yang gemar berpetualang. Topografinya yang berbukit dan berlembah menarik untuk dijelajahi. Perjalanan menuju Teluk Kiluan sudah merupakan tantangan tersendiri bagi Wisatawan. Jalan darat di Pesisir Barat Sumatera itu belum terlalu mulus sehingga perlu keterampilan dalam mengemudikan kendaraan bermotor untuk melewatinya.

Anda harus berhati-hati dalam berkendara karena jalan akses menuju desa kiluan banyak berlubang, dan terjal. Jadi anda disarankan untuk jangan pergi atau pulang malam dari dan menuju kiluan karena tidak adanya penerangan disepanjang jalan serta tikungan dan turunan tajam dengan kondisi badan jalan yang berlubang karena akan sangat membahayakan perjalanan anda.

Teluk ini rata-rata dihuni oleh masyarakat keturunan Bali karena dahulunya tempat ini merupakan desa transmigrasi dari Pulau Jawa serta Bali. Sehingga jangan heran bila selama perjalanan menuju ke tempat ini Anda akan disuguhi dengan beberapa pura yang ada. Tempat ini merupakan tempat migrasi bagi sekumpulan ikan lumba-lumba jenis mulut botol. Mengenai sejarah atau asal-usul Kiluan. Sebetulnya banyak legenda yang bercerita tentang Kiluan, tapi ada satu legenda yang sampai sekarang masih beredar dan dipercaya oleh Masyarakat sekitar. Legenda berawal saat era mulai runtuhnya Kerajaan Majapahit dan Islam masuk Indonesia. Di kawasan yang awalnya Umbul atau perlambangan masyarakat Pekon Bawang, dikenal seorang pendatang yang sangat tinggi kesaktiannya. Dia bernama Raden Mas Arya yang berasal dari daerah Banten atau Malaka. Raden Anta Wijaya sangat dikenal Pemberani. Namun, banyak kerabatnya yang tidak senang kepada dia dan berusaha untuk membunuhnya.

Karena itu, akhirnya Raden Anta Wijaya meminta kerabatnya yang ingin membunuh dirinya tersebut agar membawanya ke Pulau yang saat ini bernama Pulau Kiluan. Sebab, dia hanya bisa dibunuh di Pulau itu, selanjutnya Raden Anta Wijaya dibunuh di Pulau tersebut. Karena kesaktiannya yang belum terkalahkan, dia bisa tahu kapan ajalnya akan tiba.

Teluk Kiluan mempunyai pemandangan alam serta pantai yang cukup memukau. Hamparan pasir pantainya berwarna putih dan lembut. Cukup serasi dengan air lautnya yang berwarna biru jernih. Tidak jauh dari teluk ini terdapat satu obyek wisata lainnya yakni Pulau Kelapa atau disebut juga Pulau Kiluan. Pulau ini merupakan sebuah pulau kecil yang berada di tengah teluk.

Konon, kumpulan Lumba-Lumba di Teluk Kiluan adalah yang terbesar di Asia, bahkan di Dunia. Tiket masuk Pulau Kiluan Rp 5000,-. Selain berenang maupun snorkeling, di teluk ini Anda juga bisa melihat atraksi dari sekumpulan ikan lumba-lumba yang jumlahnya sekitar ratusan ekor. Atraksi dari sekumpulan ikan lumba-lumba ini biasanya bisa Anda lihat di pagi hari sekitar pukul 06.00 – 10.00 WIB. Namun untuk dapat menyaksikkan atraksi ini Anda terlebih dahulu harus menyewa perahu kecil atau Jukung. Dengan perahu kecil atau Jukung tersebut Anda akan dibawa ke tengah laut dimana para lumba-lumba berkumpul. Biaya sewa setiap Jukung tersebut berkisar antara Rp 250.000,- hingga Rp 300.000,- dan setiap jukung dapat menampung hingga tiga orang penumpang. Waktu tempuhnya sekitar dua puluh lima menit perjalanan dari bibir pantai. Lama perburuan lumba-lumba sekitar dua sampai tiga jam. Dari jarak dekat maka Anda bisa melihat sekumpulan ikan lumba-lumba yang berenang bahkan melompat di sisi perahu yang datang seolah-olah ingin menyambut kedatangan Anda.

Anda juga bisa menyaksikan Penyu Hijau, yang di waktu-waktu naik ke permukaan Laut. Setidaknya ada dua jenis Lumba-Lumba di perairan ini, spesies pertama adalah Lumba-Lumba Hidung Botol (Tursiops Truncatus) dengan badan yang lebih besar, berwarna abu-abu dan pemalu. Spesies yang kedua adalah Lumba-Lumba Paruh Panjang (Stenella Longirostris) yang bertubuh lebih kecil dan senang melompat. Daerah ini juga terkenal dengan keindahan alam dan surga bagi para pemancing handal. Setiap tahun diadakan lomba memancing di Teluk Kiluan yang diikuti oleh master-master pemancing seluruh Indonesia.

Kedua jenis lumba-lumba itu cukup akrab dengan manusia. Lumba-lumba senang mendekati perahu atau kapal yang tengah melintas di laut. Dari jauh, sirip lumba-lumba itu mirip antena kapal selam. Setelah dekat, lumba-lumba pun berloncatan, bergantian menyelam, timbul tenggelam, hampir tidak ada jarak dengan perahu. Mereka seolah berlomba menunjukkan diri kepada manusia dan mudah disentuh.

Selain itu Anda juga bisa keliling Pulau dengan Perahu Katir sambil menikmati pemandangan yang indah. Sore hari, Anda bisa melihat primata berbulu hitam dan bersuara nyaring saling bersahutan. Ya, siamang (symphalangus syndactylus) dan Simpai (Presbythis Melalops) serta Kukang (Nycticebus Coucang). kerap sekali terlihat meloncat dari satu pohon ke pohon lain. kicauan burung pun terdengar hampir di setiap pagi dan sore yang mampu menyejukkan pikiran.

Waktu yang tepat untuk berkunjung ke tempat ini adalah sekitar bulan April hingga September dimana musim kemarau sedang berlangsung. Teluk Kiluan memang belum dialiri listrik, kebanyakan penduduk setempat menggunakan genset untuk penerangan. Sinyal telepon genggam juga masih sulit didapatkan di tempat ini. Namun jangan khawatir karena di teluk ini disediakan beberapa tempat penginapan sederhana dan nyaman. Biaya sewa per kamarnya berkisar antara Rp 150.000,- hingga Rp 300.000,-. Untuk makan juga disediakan oleh penginapan tersebut namun akan ada biaya tambahan. Rute yang bisa dilalui bila Anda dari Jakarta adalah : Jakarta-Pelabuhan Merak-Pelabuhan Bakaheuni-Teluk Betung-Pasawaran-Kiluan.

It has been read 4739 times

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar