SearchContactTwitterFacebookYouTube

Search

You are here Home Informasi Tempat Wisata Jawa Tengah Museum Kereta Api Ambarawa Wisata Sejarah Favorit di Jawa Tengah

Museum Kereta Api Ambarawa Wisata Sejarah Favorit di Jawa Tengah

Museum Kereta Api Ambarawa Jawa Tengah
Museum Kereta Api Ambarawa Jawa Tengah

Museum Ini Memiliki Koleksi Langka Yakni Kereta Uap Bergerigi

Siapa bilang jalan-jalan ke museum gampang menjemukan, karena yang dilihat barang-barang pajangan tak bergerak. Anda bisa menemukan nuansa berbeda traveling ke museum bila yang Anda datangi adalah Museum Kereta Api (KA) Ambarawa, di Jalan Setasiun No 1, Ambarawa Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Museum ini merupakan salah satu Museum Kereta Api di Jawa Tengah yang menjadi tempat tujuan wisata favorit bagi para pelajar dan mahasiswa.

Museum Kereta Api Ambarawa merupakan salah satu museum yang memiliki banyak koleksi kelengkapan kereta api yang pernah memiliki kejayaan di masa dulu, pada masa penjajahan. Namun seiring dengan perkembangan waktu serta teknologi Museum Kereta Api Ambarawa dialih fungsikan menjadi sebuah museum yang menjadi salah satu wisata sejarah di Kabupaten Semarang. Ambarawa awalnya merupakan sebuah kota militer pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda. Raja Willem I memerintahkan untuk membangun stasiun kereta api baru yang memungkinkan pemerintah untuk mengangkut tentaranya ke Semarang. Pada 21 Mei 1873, stasiun kereta api Ambarawa dibangun di atas tanah seluas 127.500 m². Pada awalnya dikenal sebagai Stasiun Willem I.

Museum ini memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen, serta B 5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata. Kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada di Swiss dan India.

Selain koleksi-koleksi unik tersebut, masih dapat disaksikan berbagai macam jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik/Swiss Locomotive and Machine Works) di halaman museum. Ada juga Lokomotif B2220 yang dulu merupakan seri NIS (Nederlandsche Indische Spoorweg Maatschappij) 306 dan berbahan bakar kayu. Lokomotif C1240 atau seri dulu SS (staatsspoorwegen) 400 yang juga berbahan bakar kayu. Bentuk lokomotif ini cukup unik, yakni berbentuk persegi atau balok, membuat lokomotif ini menjadi primadona pengunjung untuk berfoto.

Ada juga koleksi mesin pembuat tiket penumpang yang digunakan sejak tahun 1840 yang dibuat Thomas Edmunson. Tak ketinggalan, koleksi mesin hitung yang digunakan Pemerintah Hindia Belanda menghitung keuntungan yang masuk dari hasil penjualan tiket KA. Beberapa alat komunikasi yang lain masih sangat baik berada di Museum Kereta Api Ambarawa. Selain mesin hitung, ada beberapa jenis dan model telepon dari berbagai masa ke masa. Dari telepon seperti kotak pos surat hingga telpon putar (onthel) ada di Museum ini. Bahkan telegraf masih ada di Museum bersama dengan berbagai alat perkeretaapian seperti lonceng kereta dan peluit petugas Rel.

Untuk melihat koleksi-koleksi tersebut, PT KAI yang menjadi pengelola museum mematok tiket Rp 10 ribu per orang dewasa dan Rp 5 ribu per anak. Selain berkeliling di dalam Museum Anda juga bisa berjalan-jalan menggunakan kereta api uap dengan jalur Ambarawa-Bedono pp (pulang pergi) dan Ambarawa-Tuntang pp. Atau Anda juga bisa naik kereta lori dengan jalur Ambarawa-Tuntang pp, sepanjang perjalanan Anda akan disuguhkan pemandangan alam yang sangat cantik dengan samar-samar Gunung Merbabu dan Ungaran yang terlihat gagah.

Perjalanan kereta menggunakan lokomotif B 5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG ini hanya melayani penumpang wisata setiap Sabtu dan Minggu. Tour kereta api ini memiliki jarak sekitar 35 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam untuk jalur Ambarawa – Bedono, sedangkan untuk jalur Ambarawa – Tuntang hanya memiliki jarak kurang lebih 7 km saja. Untuk tarif Tiket lori: Rp. 10.000, Rp. 15.000 (hari libur), Tarif Kereta Api Uap: Rp 5.250.000 (pp) kapasitas 80 penumpang.

Akses menuju Museum Kereta Api Ambarawa sangatlah mudah, dari pusat Kota Semarang Anda tinggal menuju kearah Ungaran hingga sampai di pertigaan Bawen,  dari pertigaan silahkan belok kekanan (arah Jogja) menuju Tugu Palagan Ambarawa, lokasi Museum tak jauh dari Tugu Palagan Ambarawa. Jika Anda dari Jogja, Anda tinggal menuju kearah Semarang saja hingga sampai di Tugu (Monumen) Palagan Ambarawa, lokasi Museum hanya berjarak beberapa menit dari Tugu dan sudah terdapat petunjuk jalan.

It has been read 6140 times

Comments

  • There are no comments for this article.
 
Please wait...

You are not allowed to post comments. Please login.

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar