CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Wisata Kuliner Kuliner Yogyakarta Oseng Mercon Bu Narti Pedesnya Meledak di Mulut

Oseng Mercon Bu Narti Pedesnya Meledak di Mulut

Oseng Mercon Bu Narti Yogyakarta
Oseng Mercon Bu Narti Yogyakarta

Cocok Untuk Pecinta Kuliner Pedas

Dari namanya saja sudah bisa dibayangkan kalau makanan ini memiliki rasa  khas yang sangat pedas. ‘Mercon’ yang dimaksudkan pada oseng-oseng ini bukan bahan baku untuk peledak, tapi ini sekedar istilah karena bila anda mengkonsumsi oseng mercon, maka perut dan lidah anda akan terasa meledak-ledak karena sensasi pedas yang disuguhkan. Kuncinya?  porsi cabai yang lebih banyak dari oseng-oseng biasa. Seperti Oseng Mercon Bu Narti yang terletak di Jl. KH. Akhmad Dahlan, Gang Purwodiningratan, Yogyakarta. (depan eks kantor PP Muhammadiyah).

Makanan kreasi Bu Narti ini kini telah menjadi kuliner khas Yogyakarta. Berdiri sejak tahun 1998 saat negara ini sedang dilanda krisis ekonomi, demi meneruskan hidup setelah ditinggal mati sang suami. Kondang hingga ke berbagai kota, menarik setiap pejalan untuk mencoba. Oseng-oseng Mercon Bu Narti ini ditemukan secara coba-coba yang dilakukan oleh orang tua Bu Narti. Pada waktu itu saat Hari Raya Idul Adha, keluarga Narti banyak menerima daging kurban. Selain daging sapi, juga mendapatkan kulit, kikil dan gajih yang dikenal dengan nama koyoran. Merasa binggung dengan daging yang begitu banyak maka timbulah ide untuk memasak bagian-bagian tersebut degan menggunakan cabbe rawit.

Begitu Bu Narti membuka warung makannya, Oseng-oseng Mercon Bu Narti tersebut menjadi menu utama yang ditawarkan pengunjung. Tidak disangka, pembeli ternyata menyukai masakan yang sangat pedar tersebut sehingga oseng-oseng tersebut akhirnya menjadi populer bagi dikalangan masyarakat kebawah.

Nama Oseng-oseng Mercon sendiri sebenarnya merupakan pemberian dari budayawan Emha Ainun Najib. Dahulu warung makan tersebut sering dikunjungi untuk makan para seniman dan budayawan dan mereka sering membicarakan oseng-oseng tersebut pedasnya seperti mercon. Hingga akhirnya nama itu digunakan sampai saat ini. Banyak orang menyebut oseng-oseng ini dengan oseng-oseng bledek ( halilintar ). Oseng-oseng ini sekarang sudah banyak yang bisa membuatnya, banyak warung tenda dan warung makan menyediakan menu oseng-oseng mercon ini.

Bahan utama untuk membuat oseng oseng ini berupa kikil, gajih, daging sapi dan cabai rawit. Bumbu yang lain berupa bumbu untuk memesak tumis. Yang membedakan adalah bila untuk masakan tumis, bumbu tersebut ditumis dengan sedikit minyak, akan tetapi pada oseng-oseng ini semua bumbu tersebut digoreng dlam minyak. Masakan ini tidak memakai kecap dan merica karena rasanya bisa berubah.

Dilihat dari bentuknya, tak ada yang menarik dari hidangan ini. Hanya nasi putih panas ditemani oseng-oseng sederhana berisi kikil, gajih, kulit, dan tulang muda. Orang Jogja menyebutnya koyoran. Terlihat sangat berminyak, ditambah kepungan irisan cabai rawit yang bijinya menempel di koyoran. Sedikit mengerikan. Bila didiamkan sebentar saja oseng-oseng ini akan membeku, kaku. Bukti kandungan lemak yang begitu banyak. Maka makanlah dengan cepat. Panas nasi putih juga bisa membantu memperlambat proses pembekuan lemak. Toh, makan mercon selezat ini mana bisa lambat-lambat, semua gerak cepat, tak sabar merasakan ledakan-ledakan selanjutnya. Kalau-kalau menyerah diserang pedas, menu lain seperti ayam, burung puyuh, dan lele akan membantu memulihkan lidah.

Bila ingin merasakan sambaran halilintar datanglah di akhir pekan karena khusus di malam minggu, Bu Narti akan melipat gandakan komposisi cabainya. Bila di hari biasa untuk 50 kg koyoran dicampur dengan 6 kg cabai, maka di akhir pekan Bu Narti akan menambah jumlah cabai. Seberapa banyak? Beliau merahasiakannya, yang pasti jauh lebih pedas. Nah, meskipun bukan musim hujan, bersiap-siaplah tersambar halilintar kiriman Bu Narti.

Saat ini warungnya telah diwariskan pada Bu Narti, putrinya sebagai generasi penerus. Warung ini dibuka sejak pukul 17.00 – 22.00 WIB. Untuk menikmati satu porsi oseng-oseng mercon, cukup dengan merogoh kocek sebesar Rp 15.000,00 lengkap dengan nasi dan lalapannya. Segera mampir kesini, dijamin Anda tidak akan kecewa.

Sudah dibaca 3670 kali

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar