Tekstur Bubur Kasar Dengan Campuran Banyak Rempah Terasa Sangat Pas
Kota Semarang, Jawa Tengah memiliki kuliner khas yang hanya ada saat bulan Ramadan. Menu itu adalah bubur India yang hanya tersaji di Masjid Jami Pekojan di Jalan Petolongan No 1, Purwodinatan, Semarang Tengah, Semarang. Bagi masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya, pasti sudah banyak yang tahu tentang Bubur India khas Pekojan.
Masjid yang lokasinya di sekitar kawasan Pecinan Semarang ini memasak bubur untuk dibagikan kepada masyarakat yang berbuka puasa di masjid maupun boleh dibawa pulang secara gratis. Dinamakan Bubur India karena konon warisan dari saudagar Gujarat yang mendarat di Semarang untuk menyebarkan agama Islam.
Uniknya, bumbu untuk membuat bubur ini merupakan campuran dari tradisional India berupa rempah-rempah pilihan, mulai dari potongan jahe, salam, daun pandan, irisan bawang bombay dan yang bikin sedap karena terdapat campuran kayu manis dan cengkeh serta dipadu bumbu khas timur tengah. Sudah lebih dari seabad takmir masjid selalu menghadirkan takjil khas tersebut.
Ahmad Ali, dipercaya menjadi salah satu pewaris menu tradisional di Masjid Jami Pekojan. Ia merupakan pewaris generasi keempat yang dipercaya meneruskan resep tradisional Bubur India di Pekojan Semarang. Setiap harinya pihak pengelola Masjid Jami Pekojan selalu memasak Bubur India selama 30 hari di bulan Ramadan.
Dengan bahan baku sekitar 20 hingga 25 kilogram beras, bubur ini dapat dibagikan kepada ratusan jemaah masjid maupun warga masyarakat yang datang untuk meminta. Sebagai pelengkap biasanya berganti tiap harinya, seperti gulai kambing, gulai ayam dan kuah telur. Selain itu juga ditambah kurma, susu coklat panas dan buah semangka.
Cara memasak Bubur India ala Masjid Jami Pekojan memang unik. Pertama air direbus bersama beras ke dalam kuali, hingga menjadi bubur kurang lebih tiga jam. Kemudian delapan jenis rempah-rempah beraroma kuat di antaranya jahe, serai, cengkeh, daun salam, daun pandan, wortel, kayu manis, sayuran dan bawang merah dan putih, dicampurkan ke dalam adonan bubur dan diaduk secara konsisten agar tekstur dan aroma bubur tetap terjaga.
Salah satu yang unik ialah penggunaan pandan, sehingga Anda akan mencium wanginya berbaur dengan rempah lain ketika dimakan. Tekstur buburnya yang kasar dengan campuran banyak rempah terasa sangat pas, tak heran bubur ini kuat hinga 24 jam. Selain rempah, tungku dari kayu sebagai alat masak dan bahan bakar pun menjadi ciri khas yang menghasilkan rasa otentik.
Tak hanya warga Kota Semarang dan sekitarnya, bahkan warga yang tinggal di luar kotapun sering datang dan menikmati Bubur India khas Pekojan ini karena penasaran dengan rasa dan cerita yang ada di balik bubur yang legendaris.
Buat akun KSMTOUR.COM, jadilah anggota dari komunitas yang secara aktif menyebarkan informasi tentang keindahan Indonesia. Buat akun di sini.