Rasanya Agak Pedas di Lidah, Namun Hangat di Lambung
Rasanya tidak lengkap jika mengunjungi Makassar tidak mencicipi Sarabba. Minuman tradisional khas Sulawesi Selatan ini, selain sebagai penawar hawa dingin, juga dipercaya memulihkan stamina. Cocok untuk Anda yang ingin melepas penat setelah beraktivitas seharian. Ada banyak penjual Sarabba di Jalan Sungai Cerekang tapi ada satu yang paling lama sejak 1983, yaitu Sarabba Daeng Hasna, letaknya dekat Jalan Bulusaraung.
Tidak ada asal usul yang jelas mengenai minuman Sarabba ini kapan mulai digemari oleh masyarakat suku bugis. Minuman Sarabba sudah sangat terkenal bahkan banyak hotel di Makassar yang memasukkan Sarabba ke dalam menunya. Ada yang mengatakan bahwa minuman ini berasal dari arab Saudi, tetapi darimana pun asalnya minuman ini telah menjadi kuliner wajib dicicipi saat berkunjung ke Sulawesi selatan. Sarabba adalah minuman khas Makassar yang diracik dari campuran jahe, kuning telur, gula aren, santan dan merica bubuk.
Minuman ini mirip dengan wedang jahe di Jawa tengah. Hanya saja bedanya, Sarabba menggunakan campuran gula aren dan santan yang membuatnya lebih kental. Aroma wangi yang menggoda langsung menyergap hidung begitu Sarabba hadir di depan Anda. Rasanya agak pedas di lidah, namun hangat di lambung. Pembuatan sarabba dimulai dengan merebus air bersamaan dengan gula aren sesuai takaran, air lalu diaduk agar gula arennya cepat meleleh dan bercampur rata, agar lebih mudah biasanya gula arennya telah dihancurkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan di dalam panci.
Sementara itu jahe dicuci bersih dan di memarkan dengan cara di pukul-pukul agar kandungan jahe mudah membaur bersama gula dan air. Lanjutkan perebusan hingga kita sudah yakin sari-sari jahe telah keluar dan bercampur rata dengan air gula. Masukkan santan lalu aduk perlahan agar santannya tidak pecah sampai benar-benar mendidih. Tambahkan sedikit merica, telur dan susu untuk menambah cita rasa khas Sarabba. Angkat lalu saring, sajikan saat masih panas. Sarabba paling paling pas bersama bersama dengan pisang goreng, ubi atau gorengan jenis lainnya.
Di Cerekang ini, teman untuk minum Sarabba adalah aneka gorengan yang disajikan bersama sambal. Berbeda dengan di pulau Jawa, di kota-kota di Pulau Sulawesi sambal memang menjadi kawan bagi aneka gorengan, terutama pisang goreng. Sambal yang digunakan merupakan sambal resep khas Makassar dengan bahan ubi yang dihaluskan, dicampur dengan cabai dengan kekentalan yang sangat pas dan sangat nikmat untuk disantap bersama gorengan.
Malam hari adalah waktu yang tepat untuk minum Sarabba karena suhu udara yang dapat dihangatkan dengan segelas Sarabba. Sebagian masyarakat Sulsel, sejak zaman dulu punya kebiasaan mengkonsumsi Sarabba untuk mengembalikan stamina yang kurang fit atau lelah sehabis bekerja. Selain itu Sarabba juga dipercaya mengusir flu, menghangatkan badan dan meredakan masuk angin. Khasiat itu tak lain muncul berkat rempah campurannya.
Kini ada Sarabba yang berbentuk kemasan. Sarabba bubuk instan maupun yang dikemas dalam botol ini bisa Anda bawa pulang sebagai oleh-oleh untuk kerabat di rumah. Jalan Sungai Cerekang yang terletak di tengah kota membuatnya mudah dijangkau dari berbagai tempat di dalam kota. Lokasi ini juga berada di antara pusat pertokoan dan perkantoran. Itu yang mungkin membuatnya selalu ramai dikunjungi. Rata-rata kedai mulai buka jelang malam, dan beroperasi hingga pergantian hari.