CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Wisata Kuliner Kuliner Banyuwangi Pecel Rawon RM. Pecel Ayu Kuliner Unik dan Lezat Khas Banyuwangi

Pecel Rawon RM. Pecel Ayu Kuliner Unik dan Lezat Khas Banyuwangi

Pecel Rawon RM. Pecel Ayu Banyuwangi
Pecel Rawon RM. Pecel Ayu Banyuwangi

Perpaduan Dua Jenis Makanan yang Pas

Menu pecel bagi sebagian besar masyarakat Jawa memang sudah tidak asing lagi, apalagi untuk masyarakat Jawa Timuran. Mulai dari kuli pasar sampai para pegawai/ karyawan, rasanya tidak ada yang merasa asing dengan menu pecel. Namun bagaimana dengan menu nasi Pecel Rawon?? Bahkan untuk sekedar membayangkan rasanya saja sudah cukup sulit. Namun tak demikian dengan masyarakat Banyuwangi, menu yang satu ini sudah cukup akrab dan menjadi makanan yang cukup favorite. Bahkan ada warga dari luar kota yang sengaja pergi ke Kota Banyuwangi untuk menikmati kelezatan nasi Pecel Rawon.

Pecel Rawon atau Rawon Pecel menjadi makanan khas Banyuwangi, kabupaten di ujung paling timur Pulau Jawa itu. Makanan ini mudah didapati mulai dari restoran hingga warung-warung kaki lima dengan harga Rp 5.000 per porsi hingga Rp 10.000. Salah satu penjual nasi pecel rawon yang cukup terkenal di Banyuwangi yaitu, RM Pecel Ayu. Lokasinya berada di Jl. Adi Sucipto, No. 65, Banyuwangi. Kalau kita dari Penyebrangan Ketapang, arahkan laju kendaraan ke pusat kota Banyuwangi, lokasinya berada di seberang jalan di sebelah KSP Milan, Banyuwangi. Untuk mencarinya cukup mudah, karena rumah makan yang satu ini selalu dipenuhi kendaraan roda 4 yang berjejer di tepi jalan Adi Sucipto.

Sajian Pecel Rawon sudah umum di Banyuwangi. Namun, Sulistyawati (Pemilik rumah makan) memastikan pada tahun 1975 hidangan pecel rawon belum pernah ia jumpai. Perempuan asli Banyuwangi ini mengawali berjualan pecel rawon pada tahun 1988 dengan gerobak di pinggir jalan kawasan Singomatan, Kota Banyuwangi. Saat itu sudah banyak penjual pecel rawon dari kelas kaki lima hingga restoran. Ketika Sulistyawati mulai berjualan dengan gerobak di pinggir jalan kawasan Singomatan pada tahun 1988, pecel rawon sudah populer. Sulistyawati beruntung saat itu memiliki seorang pembantu yang pintar memasak, yakni almarhum Sumini. Dari Sumini-lah, Sulistyawati mempelajari resep rawon dicampur pecel.

Rumah makan Sulistyawati terus berkembang. Setelah enam tahun berjualan di pinggir jalan, pada tahun 1994 Sulistyawati mengontrak sebuah rumah di dekat Kantor Pemerintah Daerah Banyuwangi. Usaha berkembang pesat dan pada tahun 1997 Sulistyawati mampu membeli rumah di Jalan Adisucipto yang menjadi lokasi usahanya hingga kini. Jika dulu Sulistyawati bekerja dengan dua karyawan, kini ia dibantu 11 karyawan.

Pecel Rawon disajikan lengkap dengan menu lauk-pauknya. Jika Anda pesan seporsi Pecel Rawon, akan datang sepiring nasi pecel yang berisi sayuran rebus, seperti bayam, taoge, kacang panjang, dan sambal pecel, ditambah kuah rawon. Pelengkapnya, udang goreng, empal sapi, ragi, paru goreng kering, dan remukan rempeyek kacang. Paduan sambal pecel dan kuah rawonlah yang menjadi keistimewaan Pecel Rawon Ayu. Bumbu sambal pecel diracik sendiri, cabai yang digunakan pun hanya cabai rawit merah. Hasilnya, walaupun dicampur dengan kuah rawon, rasa gurih kacang dan pedasnya cabai tak kehilangan rasa.

Kuah rawon kaya dengan rasa rempah dan kaldu. Rasa manis yang biasanya ada di kuah rawon tidak terasa dominan. Hal inilah yang justru membuat paduan pecel dan kuah rawon menjadi pas karena sebagian rasa manis sudah didapatkan dari guyuran sambal pecel. Tidak ada bumbu yang rahasia, hanya bumbu rawon biasa, seperti keluwak, jahe, kencur, kunir, dan daun jeruk. Untuk menghasilkan rawon beraroma rempah dan berasa gurih, berbagai macam rempah itu dihaluskan, kemudian disangrai agar aroma sedap masing-masing bumbu menyatu. Setelah disangrai, bumbu pun diperas dan hanya air perasan yang dipakai untuk bahan memasak. Air perasan bumbu itu kemudian dicampur dengan air kaldu hasil rebusan daging sapi dan paru.

Di Pecel Ayu, Pecel Rawon dihidangkan tanpa daging rawon, kecuali ada permintaan. Adapun paru, diiris tipis dan digoreng kering sebagai lauk pelengkap Pecel Rawon. Peyek udang, peyek kacang, ragi kelapa, ataupun sambal menemani hidangan Pecel Rawon. Dalam setiap penyajian, Sulistyawati tidak sembarangan meracik Pecel Rawon. Ia selalu meracik dengan urutan tertentu. Piring ia isi dengan nasi dan sayur rebus terlebih dulu. Setelah itu, nasi sayur ia guyur dengan kuah rawon. Baru kemudian dia menambahkan sambal pecel sebagai topping. Menurut dia, dengan penyajian berurutan seperti itu, gurih dan pedasnya sambal pecel tetap terasa.

Rumah Makan Ini hanya pada Lebaran akan tutup selama sepekan. Rumah makan ini pun tak pernah sepi. Jumlah pembeli diperkirakan mencapai 400 hingga 600 orang per hari. Harga yang murah menjadi daya tarik dari rumah makan ini. Untuk satu porsi Pecel Rawon komplet dengan berbagai lauknya, Anda hanya merogoh kocek Rp 9.000 per porsi. Porsinya pun pas, tidak terlalu banyak, tapi juga tak sedikit.

Selain nasi Pecel Rawon, rumah makan yang biasanya sudah mulai melayani para pengunjungnya sejak pukul 6 pagi ini, juga menyediakan nasi pecel, nasi rawon dan nasi campur. Bagi para pengunjung yang ingin datang beramai-ramai tak perlu khawatir, karena tempatnya cukup luas, mungkin mampu menampung ±50 pengunjung. Rumah Makan Pecel Ayu mempunyai menu es dawet dan es campur. Kedua minuman itu menjadi minuman favorit para pembeli di Pecel Ayu.

Sudah dibaca 4402 kali

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar