CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Wisata Kuliner Kuliner Bandung Roti Sidodadi Bandung Kelezatannya Tak Lekang Oleh Zaman

Roti Sidodadi Bandung Kelezatannya Tak Lekang Oleh Zaman

Roti Sidodadi Bandung
Roti Sidodadi Bandung

Toko Favoritenya Warga Bandung Untuk Membeli Berbagai Macam Jenis Roti

Bagi sebagian orang, roti adalah makanan harian favorite pengganti nasi. Dengan kadar karbohidrat yang tak kalah tinggi dan pilihan rasa yang beragam, makanan yang satu ini punya tempat tersendiri di masyarakat. Toko Roti Sidodadi di Bandung boleh di adu dengan roti-roti berkemasan modern. Terletak di Jl. Otto Iskandardinata No. 255, Bandung, Toko Sidodadi sangat mudah ditemukan karena lokasinya yang strategis dekat pusat perbelanjaan di Kepatihan.

Toko Sidodadi sudah hadir di Kota Bandung sejak tahun 1954 dan menjadi toko favoritenya warga Bandung untuk membeli berbagai macam jenis roti. Tempatnya tidak berubah dari dulu, dengan nuansa yang masih tetap jadul. Roti-roti jadul yang jarang Anda temui di tempat lain bisa Anda temukan disini. Contohnya saja roti krenten (kismis), roti gambang, bahkan roti tawar frans masih bisa kita beli disini. Toko ini Bukanya dari jam 10 pagi – jam 8 malam. Meskipun bentuknya masih sesederhana roti jaman dahulu, soal rasa boleh diadu.

Terkadang bungkus jadul bisa membawa berkah. Sudah menjadi sifat manusia mudah larut dalam kenangan. Itulah yang dialami para penggemar Roti Sidodadi, bentuk roti dan orisinalitas rasa menenggelamkan mereka dalam nostalgia masa kecil yang indah. Mengusung ide modifikasi dari roti khas Belanda yang cenderung keras menjadi lebih lembut dengan beragam rasa sesuai lidah orang Indonesia. Penampilannya tak semenggugah roti zaman sekarang, berwarna lebih gelap namun rasanya sama lembut.

Hingga saat ini Toko Sidodadi tak merubah resep leluhur atau pun proses pembuatannya. Dengan cara tradisional, roti dibuat dari campuran telur, gula, terigu, dan ragi dari peuyeum alias tape. Roti Sidodadi berhasil mempertahankan mutunya karena pembuatan roti ini tanpa bahan pengawet. Selain roti jadul, disini juga Anda bisa menemukan roti moka, roti nanas, roti cokelat, roti keju, roti kornet, kismis, juga keju yang sengaja dibuat seperti mentega sehingga menyerap dalam roti. Toko Sidodadi menyajikan tidak kurang dari 30 pilihan rasa. Selain itu bentuk rotinya pun beragam dari mulai bulat, lonjong, hingga tanduk yang dikenal dengan nama roti horn.

Roti-roti yang Anda beli akan dibungkus pada sebuah plastik putih yang desainnya tak berubah sejak awal Toko Sidodadi berdiri. Bergambar seorang gadis membawa roti dari balik etalase dan karena tumbuh di era orde baru maka slogan pemerintah saat itu, seperti “Jadilah Peserta KB Lestari” dan “Buanglah Sampah Pada Tempatnya”, tercantum dalam bungkusan. Harganya pun tak terlalu mahal, hanya berkisar antara 3.000-5.000 rupiah per potong, kecuali roti frans yang menjadi andalannya Toko Sidodadi yang memang dijual dalam porsi besar yang kisaran harganya 10.000-12.000 rupiah.

Selain roti-rotian dan kue jadul, disini juga jual jajanan pasar. Salah satunya carabikang yang dijual di stand terpisah di bagian depan toko, selain itu ada juga getuk, jiwel dan bika ambon yang enak dinikmati di sore hari sambil berbincang santai. Jajanan pasar yang ada meliputi lapis, bubur lemu, lemper, agar-agar, onde, sampai ke risoles dan martabak telur juga ada. Tidak sulit menemukan toko ini. Jika menggunakan kendaraan setelah melewati persimpangan Cibadak, Kapatihan, Otista, sebaiknya laju kendaraan dipelankan. Tengok ke sebelah kiri, dari Jalan Kapatihan sudah tidak jauh lagi, dan akan  terlihat plang putih kecil di atas pintu toko bertuliskan cat merah, Toko Sidodadi.

Sudah dibaca 5621 kali

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar