Gudeg Kering Lebih Awet dari Gudeg Basah
Semangat memulai pagi di Yogyakarta dengan menikmati kegurihan gudeg sebagai menu sarapan. Adalah Jl. Wijilan yang letaknya tak jauh dari kawasan Keraton Yogyakarta di pusat Kota Yogyakarta, sudah lama dikenal sebagai "kampung gudeg". Pintu masuknya berbentuk gerbang putih tinggi yang masih kokoh peninggalan kerajaan Mataram. Salah satu gudeg yang terkenal yang ada di Jl. Wijilan No.167 Yogyakarta adalah Gudeg Yu Djum.
Nama Yu Djum berasal dari Djuwariah. Gudeg Yu Djum ini berdiri pada tahun 1950, beberapa tahun setelah Gudeg Bu Slamet (gudeg pertama di Wijilan, 1942). Waktu pertama kali berdiri, warung gudeg ini bernama Warung Gudeg Ibu Djuwariah. Awalnya dirintis oleh Yu Djum yang berjualan di trotoar di Jalan Wijilan Yogyakarta. Sampai sekarang Gudeg Yu Djum sudah menjadi warung gudeg yang paling terkenal di Jogja. Gudeg Yu Djum sangat terkenal karena kenikmatannya. Dimasak dengan menggunakan kayu bakar, inilah salah satu rahasia mengapa Gudeg Yu Djum lezat. Sampai sekarang Yu Djum yang sudah berusia lebih dari 80 tahun ini memasak sendiri gudeg jualannya.
Jenis gudegnya adalah gudeg kering, sehingga lebih tahan lama, tidak mudah basi dan lebih cocok untuk oleh-oleh daripada gudeg basah. Sajian nangkanya yang benar-benar kering, berwarna kecoklatan, dan rasanya tidak terlalu manis di lidah. Sama dengan gudeg lainnya, Satu porsi Gudeg Yu Djum berisi nasi, gudeg plus areh kental, sambal krecek dan lauk. Lauknya bervariasi tergantung keinginan Anda. Ada telur rebus yang sudah dibumbui sehingga rasanya manis, tahu, tempe, suwiran daging ayam, ampela ati, potongan bagian tubuh ayam seperti kepala, dada, paha atas, dan sebagainya. Sambal goreng kreceknya juga kering. Dengan campuran kacang tolo pedas, asin dan berwarna merah, rasanya sangat cocok dinikmati dengan nasi gudeg. Apalagi, ditambah telor rebus yang berwarna kecoklatan dan kuah ayam arehnya yang semakin menambah rasa nikmat sajian khas Yogyakarta ini.
Harga Gudeg Yu Djum juga tidak terlalu mahal. Nasi gudeg, krecek, dan telor harganya Rp 10.000. Jika memesan dengan tambahan ayam dada, harganya bisa sampai Rp 30.000 per porsi gudeg lengkap. Tapi, rasanya dijamin nikmat sesuai harganya. Selain bisa dinikmati di tempat, Gudeg Yu Djum juga dapat Anda bawa pulang sebagai oleh-oleh. Untuk pengemasan, Anda dapat memilih dengan besek atau pun menggunakan kendil. Menu paling banyak diminati pengunjung untuk dibawa pulang adalah gudeg lengkap dalam kendil, yang terdiri dari gudeg, krecek, telor, dan ayam. Harga gudeg ini cukup mahal, antara Rp 150.000 sampai Rp 200.000 untuk ayam satu ekor dan telur 10 buah.
Sampai saat ini Gudeg Yu Djum memiliki banyak cabang yaitu; Jl. Kaliurang Km 4,5 Yogyakarta (timur MM UGM), Jl. Wijilan No.167 Yogyakarta (Timur alun alun utara), Jl. Kaliurang Km. 5 Koncoran Gg. Sri Katon 2 Yogyakarta, Jl. Laksda Adisucipto KM. 9 No. 6A Jogja (dekat bandara adisucipto), Jl. Dagen No. 2C (Malioboro), Yogyakarta, Jl. AM sangaji No.93 Monjali Yogyakarta (utara Hotel Tentrem), jl Wates km 12 kalakan, bantul. Gudeg memang masakan khas Yogyakarta, yang terdiri dari rebusan nangka muda dan santan. Warna makanan ini menjadi kecoklatan karena direbus dengan campuran daun jati. Gudeg Yu Djum juga tahan lama walaupun dibawa ke luar kota. Itu karena gudeg ini sengaja dimasak kering dan bisa tahan tiga hari jika dimasukkan dalam kulkas. Saat akan dimakan, guded cukup dikukus. Dijamin, rasa gudegnya tetap enak dinikmati.