Rasanya Lezat dan Gurih
Semarang disebut juga sebagai Kota Lumpia. Lumpia, atau terkadang ditulis dengan lunpia atau juga loenpia, adalah makanan khas Kota Semarang yang isi utamanya terdiri dari telur, rebung dan dikombinasikan dengan udang, daging ayam atau juga kepiting. Makanan ini mudah ditemukan di setiap pojok Kota Semarang. Salah satu tempat yang menjajakan lumpia yang populer adalah Mbak Lien, yang bisa dijumpai di Jalan Pemuda, tepatnya di gang Grajen, sebelah timur Sri Ratu, Semarang.
Namun jangan keliru dengan warung lumpia lainnya karena ada warung warung lain yang letaknya di pinggir jalan dengan nama yang mirip-mirip yang juga menjajakan lumpia, sehingga bisa mengecohkan pelanggan yang belom tau letak persis warung Lumpia Mbak Lien ini. Warung Lumpia Mbak Lien ini lokasinya agak menjorok di dalam gang sehingga tidak kelihatan dari jalan raya Pemuda.
Meski dijual di sebuah gang, namun jangan dibayangkan kalau tempatnya kotor dan berbau. Sebaliknya, Lumpia Mbak Lien ini tempatnya sangat bersih dan rapi, serapi cara menggulung lumpianya. Menurut sejarahnya Lumpia Mbak Lien merupakan usaha yang turun temurun. Mbak Lien sendiri adalah generasi keempat yang meneruskan usaha ini. Ayahnya adalah cucu dari Tjoa Thay Yoe, pencipta resep lumpia Semarang.
Mbak Lien ingin mempertahankan apa yang dimulai leluhurnya, yakni menjual lumpia secara kaki lima. Meski demikian, bagi yang ingin menikmati menu ini di tempat, mereka juga menyediakan tempat khusus. Sebuah kafe dengan konsep bangunan tempo dulu yang nyaman. Di sana, pembeli bisa menikmati lumpia ditemani aneka minuman seperti teh, kopi, espresso, coklat, dan berbagai minuman dingin.
Ada dua jenis lumpia yang ditawarkan di sini, lumpia basah dan lumpia yang di goreng. Namun tidak perlu khawatir, lumpia basah ini isinya sudah matang meskipun tidak digoreng. Lumpia yang basah, lebih terasa isinya karena tidak bercampur dengan minyak. Serta rasanya agak manis dengan rasa telur dan rebung di dalamnya. Namun akhirnya tergantung selera pembeli, karena lumpia goreng terasa lebih gurih.
Lumpia Mbak Lien ini juga paling cocok untuk dibawa pulang sebagai buah tangan. Jika untuk oleh-oleh sebaiknya Anda membeli lumpia basah. Lumpia Mbak Lien bisa tahan dalam dua hari, dan jika masuk kulkas bisa tahan sampe lima hari. Jika akan disantap Anda tinggal memanaskan saja dengan cara digoreng atau dikukus.
Kelebihan Lumpia Mbak Lien dibandingkan dengan lumpia yang lain adalah tidak adanya bau rebung yang pesing karena rebung telah melalui proses panjang, pencucian yang sangat bersih dan lain sebagainya. Rasanya sangat lezat dan gurih, paduan rebung muda, telur, udang, dan daging ayam yang memenuhi kulit lumpianya terasa padat dari ujung ke ujung. Rasanya legit, kulitnya renyah, apalagi jika Anda cocol dengan saus kental berbumbu yang terbuat dari kanji. Telur yang digunakan sebagai isian adalah telur ayam kampung, karena itu rasanya berbeda dengan lumpia lainnya.
Sebagai cocolan lumpia disediakan tiga varian saus. Yang pertama saus widjo. Saus ini juga akan disertakan bersama daun bawang, cabai dan acar timun jika membeli lumpia untuk dibawa pulang. Saus ini memiliki rasa dominan manis yang merupakan campuran dari kecap, bawang putih dan tepung pati. Dua saus lainnya adalah mustard dan acar bawang. Lumpia makin nikmat disantap dengan acar timun, cabai dan daun bawang.
Ada tiga varian rasa dari Lumpia Mbak Lien yakni rasa ayam (ayam kampung) dibandrol Rp 12 ribu perbuah, rasa udang (Rp 11 ribu) dan lumpia spesial (Rp 13 ribu) yang merupakan perpaduan dari dua rasa, udang dan ayam, harganya terus naik, namun memang harga tidak pernah menipu rasa. Pada hari libur, Mbak Lien bisa menjual sekitar seribu buah lumpia. Sementara di hari biasa sekitar setengahnya.
Selain di Jl. Pemuda, Lumpia Mbak Lien membuka satu warung lagi di pusat jajanan Semarang, yaitu di Jl. Pandanaran. Lokasinya berada di depan toko Bandeng Juwana. Tempat tersebut lebih ramai karena letaknya yang strategis. Selain Mbak Lien, tempat yang menjajakan lumpia yang terkenal di Semarang yaitu lumpia Gang Lombok dan juga lumpia Mataram, yang semuanya masih berasal dari keturunan dari Tjoa Thay Joe. Jadi, jika Anda datang liburan ke Semarang jangan lupa mencoba lumpia, makanan khas kota Semarang ini.