Oleh-oleh yang Telah Menjadi Ikon Kota Brebes
Siapa yang tidak kenal dengan nama telur asin, telur asin yang menjadi makanan khas Brebes ini sering dijadikan oleh-oleh bagi siapa saja yang melewati daerah Brebes. Pusat oleh-oleh tampak berderet di sepanjang jalur pantura, antara lain di wilayah Kecamatan Wanasari, Jalan Pemuda, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Jenderal Sudirman di Kecamatan Brebes. Dari sekian banyak penjual telur asin yang berderet disepanjang jalur pantura ini, yang menjadi idola dan sudah terkenal yaitu “Telor Asin Tjoa” di Jl. Diponegoro no 268, Brebes.
Brebes dan telor asin. Dua kata yang sepertinya tidak dapat dipisahkan. Meskipun di tempat lain ada yang memproduksi telor asin, tetap saja rasanya tak sama dengan yang berasal dari Brebes. Telur asin telah menjadi ikon dan ciri khas kabupaten yang terletak di ujung barat Provinsi Jawa Tengah tersebut. Keberadaan telur asin di Kabupaten Brebes sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Orang yang dipercaya sebagai salah satu pionir pembuat telur asin di Brebes adalah In Tjiauw Seng dan istrinya, Tan Polan Nio.
Pedagang lain yang dipercaya sebagai pionir pembuat telur asin Brebes adalah Tjoa Kiat Hien dan istrinya, Niati. Usaha telur asin keluarga itu masih berjalan dan diteruskan anak keempat mereka, Tjoa Kiem Tien dengan merek Telur Asin Tjoa. Menurut Tjoa Kiem Tien, ibunya mulai berjualan telur asin sekitar tahun 1960. Awalnya, telur asin dibuat untuk memenuhi kebutuhan makan keluarga. Telur bebek dipilih karena lebih mudah diperoleh apabila dibandingkan telur lain. Ternyata, masakan tersebut juga disukai masyarakat luas sehingga berkembang sebagai komoditas khas Brebes.
Telur asin memang menjadi salah satu daya tarik masyarakat luar kota untuk singgah ke Brebes. Setiap Lebaran, komoditas ini selalu habis diserbu pemudik untuk oleh-oleh. Selain rasanya yang sudah tidak diragukan lagi, telur asin disini juga dihasilkan dari tiga jenis bebek yang membuatnya menjadi lebih istimewa. Yakni telur dari bebek peternak, bebek liar dan bebek yang khusus memakan udang. Harganya pun sesuai dari jenis bebeknya, tapi selisih harganya tidak terlalu jauh hanya beberapa rupiah saja. Soal selera, semua terserah pilihan Anda para penggemar telur asin.
Karena kebanyakan pembeli menjadikannya sebagai oleh-oleh, pemiliknya pun menyediakan besek dengan berbagai ukuran agar lebih mudah untuk membawanya dalam perjalanan. Ada yang berkapasitas 10 hingga 30 butir. Mereka mulai melayani pelanggannya mulai jam 7 pagi hingga jam 8 malam. Yang membedakan Telor Asin Brebes dengan telor asin yang berasal dari daerah lain adalah pada kuning telornya. Dari Brebes biasanya masir (gurih) dan agak berminyak, rasanya gurih dan tidak amis seperti telor bebek pada umumnya, dan tingkat rasa asin pun bisa dipilih mau yang sedang atau asin sekali.