CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Informasi Tempat Wisata Sumatera Utara Istana Maimun Kemegahan Kerajaan Deli di Sumatera Utara

Istana Maimun Kemegahan Kerajaan Deli di Sumatera Utara

Istana Maimun Sumatera Utara
Istana Maimun Sumatera Utara

Desain Interiornya yang Unik Menarik Banyak Pengunjung

Sumatera Utara memiliki Istana Maimun yang megah yang merupakan istana kesultanan Deli yang merupakan salah satu ikon dari kota Medan. Istana ini terletak di Jalan Bridgadir Jenderal Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun. Bangunan istana ini juga merupakan ikon wisata Medan sekaligus ikon kota metropolitan terbesar ke-3 di Indonesia. Hingga saat ini, Istana Maimun masih dianggap sebagai istana termegah dan tercantik yang pernah dibangun serta masih dapat dilihat di Indonesia.

Istana Maimun terkadang di sebut juga dengan Istana Putri Hijau yang merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini di dominasi oleh warna kuning, warna kebesaran Kerajaan Melayu. Istana Maimun ini didesain atau dirancang oleh arsitek dari Italia yang kemudian dibangun oleh Sultan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada taun 1888 silam, Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 meter persegi dengan jumlah ruangan sebanyak 30 kamar.

Bangunan Istana Maimun menghadap ke utara dan pada sisi depannya terdapat sebuah bangunan Masjid Al-Mashun atau yang lebih di kenal dengan sebutan Masjid Raya Medan. Istana Maimun menjadi salah satu tempat tujuan wisata yang sudah cukup populer, bukan hanya karena usianya yang sudah tua, melainkan desain interiornya yang sangat unik dapat mengundang para wisatawan berkunjung ke Istana Maimun ini, dengan memadukan unsur-unsur warisan kebudayaan dari Melayu dan gaya Islam, Spanyol, India dan Italia.

Sejak tahun 1946, Istana ini di huni oleh ahli waris Kesultanan Deli. Dalam waktu-waktu tertentu istana ini sering di adakan pertunjukan musik tradisional Melayu. Biasanya pertunjukkan-pertunjukkan tersebut di helat dalam rangka memeriahkan pesta perkawinan atau kegiatan sukacita lainnya. Selain itu dua kali dalam setahun, Sultan Deli biasanya mengadakan acara silahtuhrahmi antar keluarga besar istana. Pada setiap malam Jum;at, para keluarga sultan mengadakan acara rewatib adat (semacam wiridan keluarga).

Istana terbagi menjadi tiga bagian, yakni bangunan induk, bangunan sayap kanan, serta bangunan sayap kiri. Panjang istana sekitar 75,5 meter dengan ketinggian hingga 14,14 meter. Sementara luas halaman istana mencapai empat hektar. Bentuk jendela serta pintunya yang tinggi dan lebar merupakan pengaruh dari arsitektur Belanda, sementara beberapa pintu lainnya memperlihatkan pengaruh arsitektur Spanyol. Adanya lengkungan pada atap dengan tinggi sekitar 5-8 meter menunjukkan pengaruh Islam. Lengkungan ini mirip dengan perahu terbalik, terkenal dengan sebutan pilar lengkungan persia yang juga populer di Turki, Timur Tengah, serta India.

Bangunan Induk atau Balairung memiliki luas 412 meter persegi. Di sinilah singgasana Kesultanan Deli berada. Anda dapat mengabadikan foto dengan latar singgasana tersebut tatkala berkunjung ke Istana Maimun Medan. Tahta singgasana didominasi warna kuning. Di atas singgasana sultan itu terdapat lampu kristal bergaya Eropa yang menerangi singgasana. Singgasana ini masih digunakan hingga kini pada seremoni-seremoni khusus, misalnya penobatan sulatan atau ketika sultan menerima sembah sujud dari para anggota keluarga di perayaan hari-hari besar Islam.

Pengaruh gaya Eropa pada Istana Maimun Medan terlihat pada perabotan-perabotan, seperti meja, kursi, dan lemari. Perabotan-perabotan tua ini dibuat dengan begitu detail dan rumit. Rasa takjub terhadap kemegahan objek wisata Medan yang satu ini tidak hanya berhenti sampai di situ. Anda dapat menyaksikan hiasan pada interior istana yang penuh warna dan mendetail, menyuguhkan sebuah tatanan yang rapi dan indah. Sebuah tempat duduk lebar dengan warna kuning terletak di ruang tengah sebelah kanan. Tempat duduk ini adalah tempat sultan serta permaisuri biasa duduk sambil bersantai. Di sepanjang dinding dan bufet, Anda dapat melihat foto anggota keluarga kerajaan terpajang di sana dan berjumlah banyak.

Dengan ditemani oleh seorang pemandu, Anda akan memperoleh pengetahuan tentang sejarah singkat Kesultanan Deli serta riwayat Istana Maimun Medan ini. Selain itu, di istana ini Anda juga dapat menyewa baju adat melayu beraneka warna. Di Istana Maimun Medan, Anda dapat menyaksikan sebuah meriam legendaris bernama meriam Puntung atau meriam buntung. Meriam ini dapat dijumpai di sisi kanan Istana Maimun, tepat berada dalam sebauh bangunan kecil khas Batak sebagai tempat penyimpanannya.

Menurut legenda, meriam ini adalah jelmaan adik dari seorang puteri cantik jelita. Saat berada di Istana Maimun Medan, Anda dapat membaca kisah legenda meriam Puntung ini dalam sebuah prasasti tepat di dekat pintu masuk. Sebagian masyarakat lokal masih mempercayai kebenaran legenda ini dan menganggap bahwa meriam Puntung sungguh mendatangkan berkah. Inilah sebab aneka bunga ditabur di atas meriam yang tersimpan di ruangan berukuran sekitar 4×6 meter.

Bagi traveller yang sedang jalan jalan di kota Medan, jangan lupa untuk berkunjung di Istana Maimun yang menjadi kebanggaan Kota Medan ini. Selain menikmati keindahan dari kemegahan Istana ini kita dapat belajar mengenai sejarah Kerajaan Deli. Dari Bandara Udara Internasional Kualanamu, Anda harus menempuh perjalanan sejauh sekitar 40 km untuk dapat tiba di pusat kota Medan. Tetapi jika Anda dari pelabuhan Belawan, jarak Istana Maimun ini berkisar 28 km. Letak istana yang berada di pusat kota memudahkan Anda untuk dapat tiba di sana.

Sudah dibaca 6713 kali

Komentar

  • Tidak ada komentar untuk artikel ini.
 
Mohon tunggu...

Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar