Wisata Air Terjun Lembah Anai Lebih Banyak Dikenal
Salah satu ikon pariwisata di Provinsi Sumatera Barat. Terletak di pinggir jalan yang menghubungkan Kota Padang dan Kota Bukittinggi, tepatnya di Nagarai Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, sekitar 38 km dari arah Batusangkar. Ini adalah kawasan konservasi cagar alam Lembah Anai yang di tetapkan semenjak kolonial Belanda. Sebelum sampai ke lokasi Lembah Anai, dari kota Padang maupun kota Bukittinggi, kamu akan melewati jalan yang berkelok-kelok dengan pemandangan yang indah. Di sisi jalan banyak ditumbuhi pepohonan yang tampak lembah dan bukit menghijau, tak jarang kamu akan melihat monyet-monyet berkeliaran.
Cagar Alam Lembah Anai adalah kawasan hutan lindung yang berada di Sumatera Barat, kawasan ini memiliki hutan tropis yang lebat dengan beraneka jenis flora dan fauna. Keindahan alam serta flora dan fauna yang langka adalah daya tarik dari Lembah Anai, keindahan alam tersebut di antaranya terdapat tiga air terjun dan satu telaga yang airnya berwarna kebiru-biruan. Salah satu air terjun tersebut berada di pinggir jalan, sedangkan dua diantaranya masih tertutup oleh rerimbunan pohon yang lebat namun masih bisa di jangkau sekitar 15 menit perjalanan dari air terjun Lembah Anai, selain itu jika kamu ingin pergi ke telaga sekitar 15 menit dari tepi jalan raya.
Sedangkan untuk floranya sendiri, bisa di jumpai antara lain, Bunga Bangkai ( Amorphyphalus titanum), Sampek, Cangar, madang siapi-api (litsea adinantera), cubadak/ cempedak air (Artocarpus sp), madang babulu (Gironneira nervosa) dan masih banyak lagi, dan untuk faunanya antara lain harimau sumatera (phantera tigris sumatrensis), siamang (hylobates syndactylus), rusa (cervius timorensis), , beruk (macaca nemestrena), kera ekor panjang (macaca fascicu- laris) trenggiling (manis java- nica), kancil (tragulus sp), biawak dan tapir ada juga aneka burung seperti, burung balam (bolumbidae), burung puyuh burung punai, dan elang (accipitriade sp) dan juga kupu-kupu.
Kawasan hutan ini ditetapkan sebagai kawasan konservasi cagar alam, semenjak pemerintahan Kolonial Belanda tahun 1922. Saat itu, kawasan yang ditetapkan sebagai cagar alam mencakup areal seluas 221 ha dan masih dipertahankan hingga sekarang. Walaupun penetapan hutan Lembah Anai menjadi kawasan cagar alam sudah cukup lama, tetapi keberadaannya boleh dikatakan kurang dikenal. Hal ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi dan promosi yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat. Di samping itu, daya tarik objek wisata Air Terjun Lembah Anai lebih banyak dikenal dari pada Cagar Alam Lembah Anai.
Sumber Air Terjun Lembah Anai berasal dari Gunung Singgalang, airnya sangat jernih mengalir menyusuri perbukitan menuju lereng dan melewati cagar alam Lembah Anai sebelum sampai di tepi tebing yang cukup curam. Dari atas tebing air kemudian mengalir ke dasar lembah dengan ketinggian sekitar 50 meter, membentuk gugusan yang indah, berwarna-warni saat di sinari matahari kemudian dan membentuk kolam tempat air berkumpul. Namun demikian, meski tak sempat menelusuri hutan lindung Lembah Anai, Anda bisa menikmati pesona yang ada di luar yang terlihat dari jalan raya. Selain Air Terjun Lembah Anai yang menerobos bukit-bukit terjal dan jatuh tepat di sisi jalan yang menjadi pemandangan yang memanjakan mata.
Dari sisi jalan raya dapat pula kita lihat air Sungai Batang Anai yang mengalir dari Gunung Singgalang di sisi utara, dan anak-anak sungai dari Gunung Marapi. Pemandangan Lembah Anai sungguh memikat. Tak sulit menemukan pohon dengan batangnya yang sebesar lingkaran sumur. Akar-akar pohon yang menjuntai bisa kita nikmati di depan mata. Di tengah rimbun pohon dan jalan yang berliku-liku, kita akan melihat pula rel kereta membentang di antara bukit, tepat di atas jalan. Sangat menarik dan mempesona. Kontur jembatan rel kereta api di Lembah Anai akan mengingatkan kita pada jembatan yang sama di Purwakarta, Jawa Barat, jika kita melintasi jalan tol Cipularang.
Ada beberapa jembatan kereta di Lembah Anai, salah satunya jembatan plat baja sepanjang 50 meter yang sangat tinggi karena harus melintasi kawasan hutan Lembah Anai dan Sungai Batang Anai yang ada di bawahnya. Meski kurang terurus karena sudah tidak dipakai, jalur kereta ini masih utuh bentuk fisiknya. Jika berkunjung ke Lembah Anai, sebaiknya jangan ketika musim hujan. Kata orang Minang, Sungai Batang Anai itu temperamental. Meskipun cantik ditatap mata, tapi sangat ganas kalau sudah marah. Bila hujan lebat tiba, airnya bukan saja meluap luber ke jalan, tapi juga merobohkan tembok jika kekuatannya sedang maksimal. Jadi, jangan heran jika lalu lintas di jalur ini tiba-tiba macet berkilo-kilo jika Sungai Batang Anai sedang marah.
Di sekitar lokasi terdapat beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh para wisatawan guna menambah kenyamanan berekreasi. Di sepanjang jalan di lokasi wisata ini terdapat warung yang menyajikan aneka makanan dan minuman, serta beraneka oleh-oleh khas Sumatra Barat, seperti keripik sanjai, beras rendang, galamai (dodol), dan aneka oleh-oleh lainnya. Bagi para wisatawan yang tidak sempat mempersiapkan makanan menjelang berangkat menuju objek wisata ini tidak usah khawatir, karena di antara sekian banyak warung yang berjejer di sepanjang jalan juga terdapat beberapa rumah makan yang menyajikan aneka hidangan khas masakan Padang. Untuk kenyamanan para pelancong yang menggunakan mobil pribadi, tersedia parkir yang cukup luas untuk parkir kendaraan. Selain itu, obyek wisata ini juga memiliki fasilitas kamar mandi sebagai tempat mengganti pakaian dan membilas badan setelah selesai mandi di bawah guyuran air terjun.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.