CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Informasi Tempat Wisata Sulawesi Selatan Pulau Cangke Keindahan Pulau Cinta di Sulawesi Selatan

Pulau Cangke Keindahan Pulau Cinta di Sulawesi Selatan

Pulau Cangke Sulawesi Selatan
Pulau Cangke Sulawesi Selatan

Selain Keindahan, Pulau Ini Juga Menyimpan Sebuah Kisah Cinta

Berkunjung ke Kota Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, selalu diidentikkan dengan wisata kuliner. Tapi, tahukah Anda jika di Sulawesi Selatan terdapat Pulau Cinta yang ceritanya bahkan melebihi kedahsyatan cerita cinta Romeo dan Juliet. Namanya Pulau Cangke. Letaknya berada di Kabupaten Pangkajene Kepulauan atau dikenal pula dengan nama Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.

Pulau Cangke merupakan salah satu pulau di gugusan Kepulauan Spermonde. Luas Pulau Cangke memang kecil, hanya sekitar 10 kilometer persegi saja. Pulau ini merupakan salah satu tempat bagi para penyu untuk bertelur. Selama dua bulan per tahun, para penyu akan datang ke pulau ini untuk bertelur. Keindahannya memang luar biasa cantik. Daratannya sangat teduh, karena ditumbuhi dengan banyak pepohonan nan hijau.

Air lautnya pun masih bening. Saat air laut sedang surut, bahkan Anda sudah bisa melihat berbagai terumbu karang dan ikan yang cantik dari atas. Sangat cocok untuk melakukan kegiatan diving, snorkeling atau memancing. Jika beruntung, anda bisa menyaksikan penyu bertelur di pasir putih Pulau Cangke. Pulau Cangke juga menawarkan keindahan sunrise dan sunset karena keduanya bisa Anda saksikan dari kedua sisi pulau ini.

Pulau ini lebat oleh pepohonan yang membuatnya seperti sebuah hutan kecil di tengah lautan. Di siang hari perairan sekitar pulau surut sehingga hanya dengan berjalan-jalan pun Anda bisa menikmati keunikan berbagai macam biota laut yang ada di Pulau Cangke. Pulau Cangke hanya dihuni oleh Daeng Abu dan Istrinya, Maidah. Selain keindahan, pulau ini juga menyimpan sebuah cerita kehidupan tentang kisah mereka berdua. Mereka telah hidup bersama selama 40 tahun lebih.

Menurut cerita, Daeng Abu mengasingkan diri ke Pulau Cangke karena penyakit kusta yang di deritanya. Dulu penyakit kusta dianggap sebagai sebuah kutukan. Daeng Abu berasal dari Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan, saat itu beliau berumur sekitar 20 tahunan. Mereka meninggalkan kampung dan terdampar di Pulau Cangke. Pulau yang akhirnya menjadi rumah mereka. Disaat orang-orang tidak menerima keberadaannya, Maidah sang istri tetap setia menemaninya hingga saat ini.

Pulau Cangke pun awalnya hanyalah sebuah pulau yang tandus dan tidak berpenghuni. Daeng Abu dan istrinyalah yang kemudian berinisiatif untuk menanami pulau ini dengan cemara laut dan beberapa pohon lainnya. Kini, Pulau Cangke sudah terlihat seperti hutan di tengah laut. Selain menikmati keindahan Pulau Cangke, Anda juga bisa belajar banyak tentang arti cinta yang sesungguhnya. Tentang kesetiaan, pengorbanan, dan kasih sayang. Bukan hanya itu, pelajaran lainnya dalah tak perlu jadi orang kaya untuk bisa mempunyai pulau pribadi, Dg Abu dan Maidah sudah membuktikannya.

Kisah Dg Abu dan Maidah menjadi sangat terkenal, terutama untuk orang-orang yang berkunjung di Pulau Cangke. Pasangan suami istri ini  merawat  dan memastikan Pulau Cangke tetap hijau. Sebagai bentuk terima kasih, sebelum beranjak meninggalkan pulau, pengunjung  biasanya meninggalkan beras atau bahan makanan untuk Dg abu dan Maidah. Meninggalkan Pulau Cangke dengan cerita sepasang suami istri itu membawa kesan tersendiri saat ke pulau ini. Pasir putih, pohon-pohon yang rindang, alam bawah laut yang indah serta kisah mereka melingkapi perjalan yang akan terus melekat di benak.

Di pulau ini belum tersedia fasilitas listrik. Begitu juga dengan warung makan ataupun penginapan. Hanya saja, untuk sinyal handphone di pulau ini masih cukup bagus. Bila mau menginap, Anda bisa mendirikan tenda di kawasan pulau ini. Jangan lupa juga untuk membawa banyak bekal makanan dan minuman dari rumah. Untuk menuju ke lokasi Pulau Cangke, Anda bisa melalui kota Makassar. Dari Makassar, Anda bisa langsung menuju ke Pelabuhan Paotere. Dari pelabuhan ini, Anda bisa menyewa perahu tradisional Jolloro atau Katinting. Perjalanan ke Pulau Cangke ditempuh kurang lebih 3 jam, dengan kondisi laut yang berombak. Selama perjalanan, mata anda akan dimanjakan dengan lautan biru yang terhampar luas. Sesekali terlihat pulau-pulau kecil dari kejauhan.

Sudah dibaca 7070 kali

Komentar

  • Tidak ada komentar untuk artikel ini.
 
Mohon tunggu...

Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar