CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Informasi Tempat Wisata Papua Barat Teluk Triton Keindahan Surga Bawah Laut Papua Barat

Teluk Triton Keindahan Surga Bawah Laut Papua Barat

Teluk Triton Papua Barat
Teluk Triton Papua Barat

Terdapat Lukisan Prasejarah di Tebing Maimai

Teluk Triton merupakan potensi wisata baru yang berada di Papua. Seperti yang telah kita tahu Papua Barat sangat terkenal dengan objek-objek wisata yang terkenal dengan pemandangan bawah lautnya seperti Raja Ampat dan Wakatobi yang sudah lebih dulu menjadi tujuan wisata bertaraf Internasional. Teluk Triton juga menawarkan pemandangan alam bawah laut yang luar biasa. Teluk Triton terletak di Kabupaten Kaimana, Propinsi Papua Barat, 40km tenggara dari Kota Kaimana. Daerah ini dikenal dengan keindahan bawah air yang dikenal sebagai surga bawah laut dan warisan budaya.

Seperti sebagian besar wisata bahari di Indonesia Teluk Triton menyimpan berbagai macam keindahan yang mampu memanjakan anda dalam masa liburan yang indah. Kawasan di Teluk Triton terdapat 959 jenis ikan karang dan 471 jenis karang di mana 16 dari mereka adalah spesies baru. Anda dengan mudah dapat menemukan Bryde’s paus mencari makanan. Selain itu karang-karang di Teluk Triton merupakan karang lunak atau lebih dikenal dengan soft coral. Banyaknya ikan dan biota laut di sini juga menjadikan tempai ini cocok untuk arena pemancingan.

Selain itu cobalah tengok pesona yang ditawarkan oleh tebing-tebing warna-warni di sekitar pegunungan Maimai. Lukisan indah tebing Maimai sendiri merupakan hasil karya lukisan kuno prasejarah yang diperkirakan dibuat pada zaman Mesolitikum, meskipun hingga kini belum ditemukan petunjuk pasti siapa pembuat lukisan-lukisan yang mengagumkan itu. Anda bisa menyaksikan berbagai lukisan etnik berupa telapak tangan, tengkorak, dan binatang. Yang menarik lukisan ini dibuat di lokasi tebing karang yang sulit dijangkau dengan tangan telanjang. Meski sudah berabad-abad lamanya lukisan dari bahan pewarna alami tersebut masih tampak jelas hingga saat ini.

Menuju Teluk Triton dapat dengan penerbangan atau kapal dengan jadual tertentu ke Kaimana kemudian ke Teluk Triton, satu-satunya alat transportasi yang tersedia adalah transportasi laut dari Kaimana. Sebuah kapal milik pemerintah daerah di Kaimana yang transit di beberapa desa Teluk Triton yang sedang dalam perjalanan ke Teluk Etna. Atau mengambil longboat atau speedboat sewaan untuk pergi ke Teluk Triton. Dari Port Kaimana, akan memakan waktu sekitar tiga jam dengan perahu panjang dan sekitar satu setengah jam dengan speedboat ke Teluk Triton.

Melihat gambar kuno dari jaman pra-sejarah di sisi dinding gunung sepanjang 1 Km di Maimai, Bryde’s paus di Lobo, dan menyelam atau snorkeling di dekat Temintoi, Selat Iris, masih dalam Teluk Triton. Anda hanya dapat melakukan perjalanan sekitar melalui laut. Bila cuaca baik, Anda dapat mengunjungi berbagai lokasi dalam satu hari. Bagi pecinta traveling, Teluk Triton bak surga yang menawarkan kesempurnaan. Tak tanggung-tanggung di sini Anda akan dimanjakan dengan berbagai pengalaman berbeda.

Pemandangan situs lukisan kuno di tebing karang adalah awal dari perjalanan anda di Teluk Triton. Kejutan lain bisa anda temukan di sekitar Kampung Lobo. Anda akan menjumpai pemandangan langka berupa atraksi mamalia raksasa di sekitar perairan  kampung ini. Sebagai habitat paus Bryde’s tak sulit untuk menjumpai mamalia ini. Semburan air ke udara dari lubang di punggung paus menjadi penanda atraksi ini bisa segera anda nikmati dari atas kapal. Eloknya, paus-paus di sini hidup harmonis dengan masyarakat Teluk Triton. Meski hidup sebagai nelayan, masyarakat di sini tidak memburu mamalia ini. Mereka menganggap mamalia ini sebagai keluarga bahkan penyelamat.

Tak heran jika binatang yang bisa mencapai ukuran hingga 12 meter ini tak segan-segan menampakkan diri bermain di sekitar perahu nelayan. Saat air laut di sini teduh, kesempatan anda menyaksikan paus Bryde’s semakin mudah. Bagi pecinta selam dan pemburu foto underwater, kesempatan langka untuk bermain dan mengabadikan polah binatang raksasa ini rasanya sayang jika dilewatkan. Masih di Kampung Lobo anda juga bisa menyaksikan jejak peninggalan Hindia Belanda berupa tugu “Fort du Bus”. Dari tugu ini bisa dipastikan pada tahun 1828 di Lobo pernah berdiri benteng dan pos administrasi Hindia Belanda bernama Fort du Bus. Wabah malaria yang menyerang Lobo pada tahun 1835 mengubah keadaan. Wabah ini membunuh sebagian besar tentara Hindia Belanda di sana. Akhirnya benteng ini pun ditinggalkan.

Bagi pecinta selam, Anda wajib untuk membawa perlengkapan selam anda. Di Teluk Triton keindahan alam bawah lautnya sayang jika dilewatkan. Di sini, lokasi menyelam (dive site) yang biasa dikunjungi ada di seputar Temintoi, Selat Iris. Puas menyelam, menu perjalanan terakhir adalah menikmati indahnya senja Kaimana. Senja di sini bukan sembarang senja. Jika cuaca cukup baik, bisa dipastikan senja di Kaimana akan memberi hiburan tak terlupakan. Kala senja, torehan semburat jingga merata di langit Kaimana. Dari Teluk Triton kemengahan senja terasa saat bola raksasa hangat laksana tenggelam di telan lautan.

Penginapan tidak terlalu sulit dicari di sekitar Teluk Triton, anda bisa mencarinya di sekitar perkampungan Lobo. Salah satu penginapan yang bisa anda temui di Kampung Lobo ini adalah Penginapan Garuda. Namun justru jika anda mampu melihat peluang, banyak cara yang bisa dilakukan untuk bisa berbaur dengan lingkungan sekitar. Justru itulah yang menarik dari setiap perjalanan yang anda lakukan. Kemampuan negosiasi dan adaptasi anda dengan lingkungan sekitar menjadi kemampuan yang turut terasah seiring dengan pengalaman perjalanan anda yang semakin banyak. Pilihan lain selain penginapan di kampung lobo, mungkin dengan kembali ke Kota Kaimana, di sana hotel dan penginapan jauh lebih lengkap dan tersedia dalam berbagai jenis.

Sudah dibaca 11724 kali

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar