Terdapat Pemukiman Penduduk Namun Hanya Sedikit
Pulau Buaya sendiri terletak tidak jauh dari kota Sorong ( Papua Barat ). Pulau Buaya masih termasuk ke dalam wilayah Sorong, tapi terpisah dari Sorong dan berdiri di atas pulau sendiri (seperti Raja Ampat), dan di sebut Pulau Buaya karena pulaunya menyerupai buaya (kalau di lihat dari atas). Namun, tidak seseram namanya lho, pulau ini menawarkan wisata bahari yang amat menyenangkan. Laut yang masih bersih, jernih dan jauh dari pencemaran lingkungan. Di hamparan pantai terdapat sebagian besar di kelilingi oleh pepohonan kelapa. Pasir pantainya yang lembut dan hawa yang sejuk pasti memanjakan siapa saja yang datang ke tempat ini bersama saudara dan kerabat. Di Pulau Buaya ini juga ada pemukiman penduduknya, tapi tidak banyak dan mendominasi pulau ini.
Mayoritas Pulau Buaya masih di huni oleh para penduduk asli, yang berprofesi sebagai nelayan dan berkebun. Agar bisa sampai ke Pulau Buaya, kita bisa naik kapal atau taksi air dari pelabuhan Sorong. Sistemnya memang sewa karena rute angkutan umum kapal memang tidak dibuka, sehingga kita memang harus menyewa untuk pulang pergi. Tarifnya sekitar 200 hingga 250 ribu, tergantung bagaimana kita pintarnya tawar menawar dengan sang pemilik kapal. Jarak tempuh dari pelabuhan sorong menuju tepian Pulau Buaya ini ditempuh kurang lebih 45 menit perjalanan laut.
Ketika sudah mencapai kawasan Pulau Buaya ini, kita bisa meminta antar ke dermaga maupun langsung turun di tepian pantai. Masuk ke kawasan ini tentu saja gratis, namun kita juga harus membayarnya dengan tidak membuang sampah sembarangan serta turut menjaga lingkungan. Di kota Sorong ini memang banyak pantai pantai yang memiliki spot bagus dan sebagian masih bersih alami. Pantai pantai ini akan tetap selalu indah apabila kita benar benar bisa menjaga lingkungan kita sendiri. Anda tidak perlu pergi ke tangah laut untuk melihat ikan karena di tepian pantai pun banyak terdapat ikan kecil. Selain itu juga banyak terdapat burung bangau yang mencari ikan sebagai makanannya. Tidak jarang pula terlihat bintang laut menghiasi tepi pantai.
Banyaknya ikan laut di pulau ini menjadikan nelayan sebagai salah satu mata pencaharian utama yang dilakukan penduduk di Pulau Buaya. Selain itu wisatawan juga bisa ikut memancing ikan disini. Namun karena belum ada persewaan peralatan, wisatawan perlu membawa peralatan mereka sendiri. Tidak lengkap rasanya jika liburan ke sebuah destinasi wisata tanpa mencoba wahana maupun fasilitas yang ada di destinasi wisata tersebut. Karenanya Pulau Buaya menyediakan sejumlah fasilitas wisata yang dapat di coba oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Seperti perahu yang memuat sekitar 150 orang untuk sarana transportasi dengan ongkos yang sangat murah pulang pergi, kemudian adanya fasilitas banana boat, perahu karet dayung, Donut Boat, Parasailing, Paintball Outbond, Flying Fish, dan lain- lain.
Dilanjut dengan tersedianya cottage- cottage, baik yang berada di sekitar laut Pulau Buaya maupun berada di daratan Pulau Buaya. Pengembangan wisata dari Pulau Buaya ini tidak akan terlepas dari kerjasama pihaknya dengan Kementerian Pariwisata RI dan Dinas Pariwisata Kota Sorong Papua. Pulau Buaya yang terletak di Kota Minyak ini sangatlah berpotensi untuk dijadikan tempat wisata saat berlibur. Karena selain kita bisa berlibur tapi kita juga bisa mendapatkan ilmu sejarah mengenai peninggalan sejarah dan bekas perusahaan minyak Belanda yang pernah berkuasa di sini.