Pulau yang Masih Alami Dengan Rindangnya Pepohonan Kelapa
Pulau ini bernama Pulau Kaniungan yang terletak di Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Tak mudah untuk menjangkaunya. Karena itu pula, pulau yang sebenarnya terbagi jadi dua, Kaniungan Besar dan Kecil itu, masih terjaga keasriannya. Tak banyak sentuhan tangan manusia yang telah menjamahnya. Kedua buah pulau ini dikelilingi oleh terumbu karang yang indah.
Pulau yang luasnya hampir menyerupai Pulau Derawan ini, selain dikenal akan keindahan pasir putihnya, rupanya juga menjadi surga tersembunyi bagi pencinta foto macro underwater photography. Anda dapat menyempatkan snorkeling di sini. Terumbu karangnya sangat beragam dan berwarna warni. Soft coral dan hard coral menghiasi taman bawah laut Pulau Kaniungan. Pulau ini dihuni oleh beberapa masyarakat yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan dan beberapa dari mereka juga yang memproduksi minyak goreng yang berasal dari kelapa (kopra).
Dua pulau itu juga jadi tempat penyu bertelur. Aktivitas manusia yang masih terbilang minim di tempat indah tersebut, menjadikan hewan yang jadi simbol Berau itu tetap lestari. Selain dapat menikmati keindahan bawah lautnya, pulau yang masih alami dengan rindangnya pepohonan kelapa, menambah suasana semakin mengasyikkan. Bahkan jika beruntung, Anda bisa menikmati kawanan lumba-lumba dan paus kecil yang sering menampakkan diri dan tengah asik bermain.
Bukti sejarah Pulau Kaniungan Besar pernah jadi perlindungan pelaut yang ingin mendarat adalah komplek kuburan yang berada di tengah-tengah pulau. Ada beberapa nisan, yang terbuat dari kayu dan batu, dan saat ini kondisinya sangat memprihatinkan karena minimnya perawatan. para pengunjung di pulau ini sebagian besar adalah para pengantin baru yang sedang menikmati masa Honey Moon. Di pulau ini sinyal hp tidak ada, sehingga suasana begitu sepi, tenang dan hening dan sangat pas untuk relaksasi.
Tersedia 2 resort yang bisa disewakan untuk para pengunjung, khususnya yang sedang honeymoon. Untuk dapat menuju pulau ini, kini cukup mudah, dimulai dari menempuh perjalanan darat selama 5 jam dari Tanjung Redeb, serta menyewa kapal penyeberangan milik nelayan setempat sebesar Rp 500 ribu untuk pulang pergi (isi 1 penumpang atau lebih), Anda sudah bisa menuju pulau yang berada tepat di ujung selatan Kabupaten Berau ini.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.