Semakin Unik dengan Puluhan Tulang Belulang Manusia
Dikenal karena keberadaan suku terbesar, yaitu suku Dayak, daerah ini juga masih identik dengan pepohonan hutan rimba serta keragaman budaya dan agama. Namun, ada hal menarik yang tak pernah bisa dipungkiri bagi sebagian besar penduduk daerah ini. Terletak di Desa Kesungai, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur, sekitar 145 kilometer sebelah barat daya dari Kota Balikpapan terdapat suatu goa yang dikenal dengan sebutan Goa Tengkorak. Goa ini berada di sebuah tebing kapur tegak berwarna putih. Tingginya mencapai 50 meter.
Goa Tengkorak… Mendengar namanya saja sudah menggambarkan mistis, keangkeran dan seram. Dan memang begitulah faktanya. Sebuah goa yang isinya pemandangan angker dengan tumpukan tengkorak-tengkorak dan tulang belulang manusia. Sesungguhnya, goa ini hanya sebuah ceruk yang berada di atas tebing setinggi 1,5 meter dengan lebar 2 meter dan panjang 3 meter. Untuk naik menuju mulut goa tidak terlalu susah, Anda hanya perlu memanjat lebih seratus anak tangga. Mulut goanya berada di sekitar pertengahan dinding tegak lurus gunung kapur, yang dari kejauhan tampak berwarna putih. Di sana sudah terpasang menara kayu komplit dengan anak tangga zig-zag. Fasilitas itu memang disediakan oleh Pemerintah untuk memberi kemudahan bagi wisatawan yang ingin silaturrahim dengan tengkorak-tengkorak di dalam goa.
Uniknya, di dalam goa ini terdapat lorong sempit menjorok ke arah tebing. Dari luar memang nampak kecil, namun ketika ditelusuri goa ini sangat panjang, Di dalam goa ini terdapat puluhan tengkorak serta tulang belulang manusia. Saat ini ada 35 tengkorak dan 170 tulang-belulang yang ada di dalam sini. Menurut kepercayaan warga setempat, tulang belulang manusia tersebut adalah mayat nenek moyang mereka. Pada zaman kerajaan Sadurengas pada abad 16 Masehi. Masyarakat zaman itu adalah penganut kepercayaan Hindu Kaharingan, sebelum datangnya ekspedisi Islam dari Kesultanan Demak. Di zaman itu orang yang meninggal dunia jenazahnya tidak dikubur, melainkan dibungkus atau dimasukkan ke dalam setangkup kayu yang disebut lungun, atau dimasukkan ke dalam lubang kayu yang sengaja dibuat untuk mayat. Proses pembungkusannya ini berlangsung sekitar setahun hingga jasadnya habis dan tinggal tersisa tengkorak dan kerangkanya. Barulah kemudian tengkorak dan tulang-belulangnya dipindahkan ke ceruk-ceruk atau goa-goa di dinding batu melalui upacara adat. Sebagian di antaranya, yang sekarang masih bisa ditemukan di Goa Tengkorak itu.
Kondisi tengkorak di dalam goa ini ada yang sebagian masih utuh, adapula yang sduah tinggal serpihannya atau beberapa bagian pecah. Tak hanya itu, di dalam goa ini terdapat populasi burung walet meski belum diketahui pasti berapa banyak. Pesan dari penduduk setempat juga, jangan coba-coba Anda mengambil tengkorak atau tulang-tulang yang ada di situ. Yang sudah-sudah, orangnya bakal ketimpa musibah dan akan diikuti makhluk halus sampai pulang ke rumah.
Untuk sampai ke tempat ini cukup mudah karena desa ini terletak di jalan Trans Kalimantan. Perjalanan menuju goa harus menyebrangi dua sungai dan jalan setapak sekira 1 kilometer. Kalau anda penasaran, silahkan berkunjung ke tempat ini.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.