Taman Nasional Ini Merupakan Lahan Hutan Gambut yang Dilalui Beberapa Sungai
Mungkin belum banyak yang mendengar mengenai Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah (Kalteng). Lokasinya sangat mudah diakses dari ibukota provinsi Kalteng, Palangkaraya. Hanya 15 menit perjalanan dari Kota Palangkaraya, anda akan tiba di Desa Kereng yang menjadi gerbang utama TN Sebangau. Taman Nasional Sebangau masuk dalam tiga wilayah yakni Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau.
Taman Nasional Sebangau (TNS) adalah kawasan konservasi alam yang dimiliki oleh Provinsi Kalimantan Tengah. Taman ini diapit oleh beberapa sungai, yaitu Sungai Sebangau dan Katingan. Selain itu Sungai Kahayan juga mengalir melewati kawasan TNS. Taman nasional ini merupakan lahan hutan gambut yang dilalui beberapa sungai, salah satunya Sungai Koran yang berair hitam. Warna ini bukanlah hasil limbah, melainkan zat tanin yang ada di dalam rawa gambut.
Air ini sekaligus menjadi nyawa bagi kehidupan aneka jenis flora seperti pohon ulin, anggrek hitam, dan Nephentes alias kantong semar. Apabila masuk jauh ke dalam, hutan rawa gambut menjadi habitat bagi orang utan, bekantan dan beruang madu. Terletak di Provinsi Kalimantan Tengah, Taman Nasional Sebangau cocok menjadi destinasi wisata bagi penikmat flora dan fauna endemik. Luasnya sekitar 568.700 hektar, selain rumah bagi orang utan juga menjadi rumah bagi 25 jenis mamalia, 116 jenis burung borneo, 36 jenis ikan, serta sekitar 166 jenis flora.
Salah satu sensasi ketika datang ke Taman Nasional Sebangau adalah naik speedboat diantara hutan nipah yang tumbuh mengelompok tak beraturan bak labirin. Anda harus ekstra hati-hati ketika jalur yang dilalui speedboat cenderung sempit. Untuk menikmati alam liar khas Kalimantan dan uniknya "sungai hitam", Anda tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Harga tergantung banyaknya peserta. Harga satu speedboat lengkap dengan dua pemandu adalah Rp 500.000.
Akses termudah untuk menembus hutan belantara TNS adalah dengan melalui jalur sungai. Anda bisa berangkat dari beberapa titik di Kota Palangkara untuk menuju kawasan TNS. Salah satunya adalah dengan menyewa perahu motor dan speedboat dari Danau Kereng Bangkirai. Bila berangkat dari danau ini , maka perjalanan ke TNS akan memakan waktu hampir mendekati 2 jam menggunakan speedboat dengan mesin kecil. Oleh karena itu sebaiknya menggunakan speedboat dengan mesin diatas 40 pk untuk mempersingkat waktu tempuh.
Setiap hari selalu saja ada pengunjung yang datang ke TNS. Mereka bukan hanya para wisatawan. Namun ada juga pihak kampus yang sengaja datang ke TNS untuk melakukan penelitian. Para peneliti ini akan membutuhkan waktu beberapa hari untuk mengumpulkan data yang mereka butuhkan. Oleh karena itu seringkali mereka pulang-pergi dari pusat Kota Palangkaraya-TNS selama melakukan penelitian. Baik mereka yang datang dengan maksud untuk melakukan penelitian, maupun yang datang untuk berekreasi, sebaiknya tetap berkoordinasi dengan pengelola TNS ketika telah tiba di lokasi.