Sering Diklaim Sebagai Batu Terbesar di Dunia
Di antara berbagai tempat wisata alam di Kalimantan Barat, mungkin Bukit Kelam di Sintang adalah yang paling menarik. Konon bukit tersebut dilingkupi berbagai kisah misteri hingga menjadi lokasi jatuhnya meteor raksasa. Dengan tinggi sekitar 900 Mdpl, dengan kemiringan 15-40 derajat Bukit Kelam telah menjadi salah satu ikon wisata di Sintang, Kalimantan Barat.
Tidak banyak yang tahu bahwa Bukit Kelam yang terletak 20 Km dari kota Sintang, Kalimantan Barat ini merupakan sebongkah batu raksasa yang monolit, sehingga sering diklaim sebagai batu terbesar di dunia. Sebagai sebongkah batu raksasa, Bukit Kelam menawarkan pemandangan alam yang eksotis. Selain terdapat air terjun yang airnya dimanfaatkan penduduk setempat untuk mengairi sawah, goa alam yang dihuni oleh ribuan kelelawar, juga terdapat tumbuhan langka seperi Kantong Semar Raksasa yang dapat digunakan sebagai wadah untuk menanak nasi dan jika beruntung para penelusur dapat melihat Anggrek Hitam yang sedang mekar. Dan pada puncak bukit juga terdapat goa alam yang menjadi sarang ribuan burung walet.
Keberadaan Bukit Kelam tidak bisa dipisahkan dari legenda Bujang Beji dan Tumenggung Marubai. Keduanya merupakan nelayan di tanah Sintang (sekarang Ibu Kota Kabupaten Sintang). Bujang Beji dan kelompoknya menguasai Sungai Kapuas sedangkan Tumenggung Marubai dan kelompoknya menguasai Sungai Melawi. Ketika Bujang Beji mengetahui bahwa Tumenggung Marubai mendapat ikan lebih banyak daripada dirinya, ia menjadi iri sehingga berniat menghalangi aliran Sungai Melawi dengan batu. Kemudian, ia berenang ke hulu Sungai Kapuas untuk mendapatkan sebuah batu besar dari puncak bukit Nanga Silat.
Di persimpangan aliran Sungai Melawi dan Sungai Kapuas, tiba-tiba muncul Dewi Surgawi dan menertawakannya. Ketika ia mengangkat kepalanya mencoba menemukan sumber suara tersebut, dia tidak sengaja menginjak duri beracun. Seketika, batu itu lepas dari genggamannya dan jatuh ke tanah. Legenda mengatakan bahwa batu yang tenggelam tersebut perlahan-lahan tumbuh menjadi bukit dengan banyak batu gelap di atasnya, dari situlah nama Bukit Kelam Sintang berasal.
Ada juga yang mengatakan bahwa Bukit Kelam adalah meteor yang jatuh ke bumi pada masa lalu. Sehingga banyak peneliti dari luar yang datang untuk meneliti bukit ini. Menurut penelitian, Bukit Kelam memang meteor yang jatuh di masa silam. Hal itu didasarkan pada unsur batu pembentuk Bukit Kelam yang sama dengan unsur bebatuan meteor. Dugaan itu kian menguat pula dengan banyaknya batu serupa yang dijumpai di sekeliling Bukit Kelam yang diperkirakan pecahan meteor.
Terlepas dari segala mitos dan kisah misteri, tidak sedikit wisatawan yang naik ke puncak Bukit Kelam. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mencapai puncak Bukit Kelam, yaitu melalui rangkaian tangga besi yang berada di sisi barat bukit atau bagi yang hobi panjat tebing silahkan mencoba menu tebing batu yang berdiri tegak hampir 90 derajat di sebelah selatan. Puncak bukit merupakan tempat ideal bagi olah raga terbang layang gantole maupun paralayang.
Meski bukit itu terbentuk dari bongkahan batu, pepohonan masih bisa tumbuh di lereng. Dalam perjalanan menuju puncak Bukit Kelam, pengunjung disuguhi keindahan hutan yang asri. Pohon-pohon yang sudah hampir punah di Kalbar, misalnya pohon belian dan bengkirai, masih bisa dijumpai. Pengunjung pun masih dapat menemukan kantong semar dan anggrek hutan dan satwa antara lain tupai, monyet, dan walet. Di puncak bukit ada gua-gua alam yang eksotik dan magis siap menanti. Goa-goa ini juga merupakan rumah dan sarang burung walet. Dari puncak bukit, Anda dapat memandangi keindahan hutan hujan yang membentang luas, lihatlah bagaimana indahnya Sungai Kapuas dan Sungai Melawi dari kejauhan. Pada malam hari hingga pagi, suhu di puncak Bukit Kelam dapat di bawah 20 derajat celsius.
Cagar alam ini juga menyediakan tantangan bagi Anda yang menyukai hiking dan trekking. Dan bagi Anda yang ingin lebih dekat dengan alam dapat mendirikan tenda di lokasi perkemahan yang aman dan luas. Pada hari libur kerja, Sabtu dan Minggu, jumlah pengunjung domestik sekitar 100 orang. Pada libur hari besar keagamaan, misalnya Idul Fitri dan Natal, mencapai ribuan orang. Tiket masuk hari biasa Rp 15.000 per orang, tetapi untuk hari libur Rp 20.000 per orang.
Untuk menuju Bukit Kelam dari Kota Pontianak, ibu kota Kalimantan Barat, Anda dapat menggunakan bus umum dan travel menuju kota Sintang terlebih dahulu dengan menempuh perjalanan 395 kilometer. Jika Anda menggunakan pesawat terbang dari Kota Pontianak menuju kota Sintang hanya sekitar 30 menit. Dari kota Sintang menuju Bukit Kelam 20 kilometer. Jalan menuju kawasan wisata itu dapat dilintasi kendaraan umum.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.