CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Informasi Tempat Wisata Jawa Timur Pulau Giliyang Seribu Pesona di Jawa Timur

Pulau Giliyang Seribu Pesona di Jawa Timur

Pulau Giliyang Jawa Timur
Pulau Giliyang Jawa Timur

Pulau Ini Diklaim Mempunyai Kadar Oksigen Terbaik di Dunia

Tempat wisata yang unik dan menarik salah satunya adalah Pulau Giliyang Madura Jawa Timur. Pulau Giliyang adalah Pulau yang memiliki kadar oksigen terbaik di dunia. Pulau kecil yang berada di timur daratan utama Pulau Madura dimana banyak penduduk yang ditemukan telah berusia lebih dari 80 tahun dan masih sehat bugar serta mampu melakukan aktivitas seperti layaknya orang-orang berumur produktif. Secara administratif, pulau ini berada di wilayah Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.

Dahulu pulau ini dikenal dengan dua nama yang berbeda, yaitu Gila Iyang dan Gili Elang. Menurut penuturan penduduk setempat, terdapat dua sejarah yang berbeda mengenai asal muasal nama pulau tersebut. Yang pertama adalah Gila Iyang yang artinya 'gila dari nenek moyang'. Dahulu pulau ini merupakan pulau yang dijadikan sebagai tempat pembuangan orang gila. Saat pertama ditemukan, pulau ini ditempati oleh orang-orang gila.

Yang kedua, asal nama pulau ini adalah Gili Elang atau Pulau Elang yang memiliki arti 'pulau yang hilang' dalam bahasa Madura. Sebab, pada zaman penjajahan Belanda, pulau ini merupakan pulau yang tidak ditemukan atau hilang. Sementara pulau-pulau di sekitarnya telah ditemukan terlebih dahulu. Dari hasil verifikasi Tim Pembakuan Nama Rupabumi Tahun 2006, nama pulau ini dibakukan menjadi Giliyang yang kemudian dikenal oleh masyarakat Sumenep sampai sekarang.

Pulau inilah yang akhirnya diklaim mempunyai kadar oksigen terbaik di dunia. Hal itu berdasarkan hasil penelitian tim Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN akhir Juli 2006 lalu, yang kemudian dilakukan kaji ulang pada 27 Desember 2011 lalu oleh BLH (Badan Lingkungan Hidup) Sumenep dan Jawa Timur, serta pihak Bappeda. Dengan statusnya ini, tak heran jika Pulau Giliyang dijadikan destinasi wisata kesehatan. Sebagai gambaran, dari hasil penelitian Pulau Giliyang memiliki konsentrasi oksigen sebesar 20,9% dengan level explosif limit (LEL) 0,5%. Nilai kandungan tersebut berbeda dengan wilayah lain yang mempunyai nilai konsentrasi oksigen 20,9% dan LEL 0,0%. Ketika dikaji ulang, hasilnya pun sama yakni oksigen di pulau tersebut antara 3,3 hingga 4,8 persen atau di atas normal.

Ada satu kelebihan yang dimiliki Pulau Giliyang. Di dalam pulau ini hidup banyak orang tua lanjut usia dengan kondisi kesehatan yang sangat prima, meski umurnya telah lebih dari 80 tahun dengan kata lain angka ini melebihi harapan hidup warga Indonesia pada umumnya. Usut punya usut rahasia umur panjang dan awet muda penduduk yang tinggal di sana adalah kondisi alamnya yang bebas dari polusi serta memiliki kandungan oksigen yang sangat tinggi. Dengan demikian bukan hal yang sembarangan jika banyak yang menjuluki pulau ini dengan Pulau Awet Muda, Pulau Tanpa Polusi hingga Pulau Oksigen.

Selain keunikan tersebut, keindahan alamnya juga mempesona. Pemandangan pantai dan kekayaan laut yang dimiliki Pulau Giliyang sangat cocok bagi Anda yang memiliki kesukaan diving dan snorkeling. Pulau yang memiliki luas 9,15 km persegi itu terdiri dari dua desa, yakni Desa Banraas dengan 4.200 jiwa penduduk dan Desa Bancamara mempunyai 3.860 jiwa penduduk. Untuk mencapai lokasi bisa ditempuh dengan perjalanan laut dari Pelabuhan Dungkek menggunakan Perahu Motor milik nelayan setempat dengan waktu tempuh maksimal 1 jam.

Tarif yang dipatok hanya Rp.8.000 – Rp.15.000 per orang untuk sekali jalan. Dari Pelabuhan Dungkek dilayani siang hari dan pagi hari dari Pelabuhan Giliyang. Para nelayan juga melayani carter perahu dengan tarif Rp.200.000 pulang pergi (PP). Para pengunjung yang sudah sampai di Pulau Giliyang, dapat memanfaatkan jasa ojek untuk keliling pulau lewat darat dengan tarif  Rp.35.000 per orang. Sekitar 30 menit, sudah cukup berkeliling pulau tersebut.

Disebelah timur pulau terdapat tebing. Warga setempat menyebutnya “Batu Kundang” dan cocok untuk menjadi tempat mancing. Batu mirip pilar bangunan menjulang tinggi keatas itu sering menjadi lokasi istirahat para wisatawan. Tak jauh dari lokasi itu juga terdapat 10 Goa Air. Tujuh goa berada di desa Banraas dan tiga goa lainnya masuk wilayah Bancamara. Untuk pesisir laut yang berpasir berada di Desa Bancamara bagian selatan dan Desa Bancamara bagian utara. Hamparan pasir putih dan tidak lengket itu membuat Anda semakin betah menikmati keindahan pantai Pulau Giliyang. Anda juga bisa berkeliling pulau lewat laut dengan menggunakan carteran perahu rakyat dengan tarif Rp. 200.000 yang berkapasitas 10 orang.

Bagi yang membutuhkan air bersih, sebaiknya saat berada di desa Banraas. Selain kualitas airnya bersih juga tawar. Namun, sumber air di wilayah Desa Bancamara terasa asin (payau). Untuk kebutuhan air minum tidak sulit didapat, hampir di semua sudut-sudut perkampungan warga terdapat warung yang menjual air mineral lengkap dengan makanan khas masyarakat setempat, yakni rujak lontong dan nasi jagung, serta tersedia nasi putih dengan ikan segar hasil tangkapan warga nelayan setempat. Rumah warga dan fasilitas pemerintahan desa yang selalu siap disewakan bagi pengunjung, juga dapat menekan pengeluaran kocek. Rumah warga yang disewakan tidak menentukan tarif. Mereka menerima imbalan seikhlasnya.

Sudah dibaca 2865 kali

Komentar

  • Tidak ada komentar untuk artikel ini.
 
Mohon tunggu...

Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar