Bebatuan Karang Di Sini Memiliki Kandungan Besi yang Sangat Besar
Pantai Rajegwesi terletak dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Maka dari itu, panorama pantai ini sangat indah. Pasir pantai berwarna coklat akibat endapan lumpur yang dibawa sungai yang bermuara di pantai ini saat banjir. Pantai ini dikelilingi hutan tropis hijau yang masih asri. Pantai Rajegwesi adalah pantai yang terletak di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur.
Pantai Rajegwesi memiliki ombak yang lebih kecil dibandingkan pantai di laut selatan pada umumnya. Karenanya banyak penduduk di sekitar pantai yang menjadi nelayan dan bisa melaut dengan tenang. Jajaran perahu yang ada di bibir pantai semakin mewarnai pemandangan yang ada di Pantai Rajegwesi. Pantai ini memiliki pasir yang berwarna coklat karena tercampiur dengan endapan lumpur sungai yang terbawa hingga sampai di laut. Karena banyaknya nelayan yang berlabuh di pantai ini, di pagi hari daerah di bibir pantai menjadi sibuk dengan keramaian pelelangan ikan yang dilakukan nelayan dan pembeli yang ingin mendapatkan ikan-ikan segar hasil tangkapan mereka.
Pantai Rajegwesi sendiri awalnya ditemukan pada masa kekuasaan Jepang dimana mereka membangun bunker pengintai di balik bukit capil yang ada di sebelah barat pantai. Bahkan nama Rajegwesi sendiri berasal dari kekuatan pertahanan laut tentara Jepang kala itu yang diambil dari Bahasa Jawa. Kata rajeg bermakna tiang pancang sementara wesi berarti besi sehingga jika disatukan berarti tiang pancang dari besi. Namun sebenarnya tiang pancang yang ditancapkan Jepang di perairan Teluk Rajegwesi terbuat dari kayu jati yang memiliki kekuatan setara besi dan ditancapkan di mulut teluk dengan bersap dimana bagian depan dan belakangnya dibuat saing menutupi celah.
Hal ini tentunya akan menyulitkan kapal musuh yang hendak menyusup ke bibir pantai. Dahulunya masih ada beberapa peninggalan Jepang yang tersisa di bunker tersebut, seperti meriam yang moncongnya langsung mengarah ke teluk Rajegwesi. Bukan saja meriamnya yang hilang diambil orang-orang tak bertanggung jawab, namun juga rajegwesinya. Tinggallah kini bunker Jepang ini sebagai bangunan tua yang disebut dengan nama goa Jepang oleh penduduk sekitar.
Bukan saja sejarah Jepang yang menghilang di pantai ini, namun pantai ini juga sempat rusak terkena terjangan tsunami yang berlangsung pada 3 Juni 1994. Namun kini dengan semakin banyaknya wisatawan yang bertandang ke pantai ini, membuat beberapa akses pantai ini diperbaiki. Bukan hanya pasirnya yang berwarna putih kecoklatan dan hutan tropis yang mengelilinginya, namu juga gugusan bukit di tepi teluk yang membuat topografi pantai begitu unik dan menjadi obyek yang menarik untuk pecinta landscape fotografi.
Mau berenang, mandi, maupun snorkeling bisa dilakukan dengan aman karena ombaknya yang cenderung tenang. Hal ini dikarenakan dipantai ini terdapat batuan karang yang cukup tinggi yang berbentuk menyerupai tembok raksasa yang menghadang besarnya deburan ombak khas Samudera Hindia. Oleh karena itu Anda bisa berenang dipantai ini dengan aman dan nyaman, namun harus tetap waspada. Batu-batu yang ada di sini memiliki kandungan besi yang sangat besar. Struktur bebatuannya mirip besi.
Aktivitas nelayan dan adanya perayaan petik laut bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan Biasanya aktifitas di pantai ini meningkat saat Hari Raya Idul Fitri. Dari pantai ini Anda bisa menuju ke Teluk Hijau. Anda bisa memilih mau naik perahu atau melalui jalan trekking. Pemandangan yang ada di Pantai Rajegwesi sungguh menawan, dengan hamparan pasir yang bersih dan juga di sisi kanan terdapat tebing bebatuan yang mengandung besi. Dan warna kemerah-merahan pada batuan karang yang menyelimuti batuan karang menunjukkan bahwa terdapat sebuah karat, yang diakibatkan oleh proses kerosi oleh deburan air laut selama bertahun-tahun lamanya.
Sebagai bagian dari Taman Nasional Meru Betiri Pantai Rejegwesi juga memiliki kesamaan dengan Pantai Sukamade, yakni menjadi salah satu habitat penyu dan tempat penangkaran penyu. Di pantai ini kita akan dapat melihat proses penyu langka yang sedang bertelur, di antaranya penyu hijau, penyu belimbing, penyu slengkrah, serta penyu sisik. Dan Anda bisa menyaksikan bayi penyu yang sebelumnya sudah ditangkarkan dipantai Sukamade maupun Ketapang, Banyuwangi yang akan dilepaskan ke arah pantai ini agar bisa tumbuh dan berkembang.
Pantai ini satu jalur dengan teluk hijau yang sama-sama terdapat di desa Sarongan, kecamatan Pesanggaran Banyuwangi. Tidak sulit menemukan lokasi pantai ini, karena pantai ini tepat berada di pinggir jalan yang sering dilewati oleh mobil. Dari jalan sudah terlihat pantainya dan terdengar jelas deburan ombak yang tercipta di Pantai Rajegwesi ini.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.